Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Sabtu, 01 April 2023

Pentingnya Kesepakatan Kelas



Kesepakatan kelas adalah sebuah kesepakatan yang dibuat oleh seluruh anggota kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan produktif. Dalam sebuah kelas, kesepakatan kelas menjadi penting karena membantu membangun rasa tanggung jawab dan kepercayaan antara siswa dan guru, serta siswa satu sama lain. Di sekolah ada juga yang disebut dengan Tata Tertib Sekolah yang fungsinya sama untuk memastikan siswa patuh dan tertib.


Perbedaan Kesepakatan Kelas dengan Tata Tertib Sekolah

Kesepakatan kelas dan tata tertib sekolah adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kesepakatan kelas dan tata tertib sekolah:

  1. Pembuatan. Kesepakatan kelas dibuat oleh siswa dan guru secara bersama-sama dengan memperhitungkan situasi dan kebutuhan kelas. Sedangkan tata tertib sekolah disusun oleh pihak sekolah dan biasanya telah ditetapkan sebelumnya.
  2. Lingkup. Kesepakatan kelas berlaku untuk kelas tertentu dan dapat berbeda antara satu kelas dengan kelas lainnya. Sedangkan tata tertib sekolah berlaku untuk seluruh siswa di sekolah.
  3. Isi. Kesepakatan kelas mencakup aturan-aturan yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kelas. Isinya bisa bervariasi antara satu kelas dengan kelas lainnya. Sedangkan tata tertib sekolah mencakup aturan-aturan yang ditetapkan oleh pihak sekolah dan biasanya bersifat umum untuk seluruh siswa di sekolah.
  4. Penerapan. Kesepakatan kelas diterapkan oleh siswa dan guru secara bersama-sama. Siswa dan guru bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di kelas. Sedangkan tata tertib sekolah diterapkan oleh pihak sekolah dan disiplin pelanggaran dilakukan oleh guru atau staf pengawas.
  5. Fleksibilitas. Kesepakatan kelas lebih fleksibel dalam hal penerapan dan perubahan aturan-aturan. Siswa dan guru dapat berdiskusi dan memperbarui kesepakatan kelas jika diperlukan. Sedangkan tata tertib sekolah lebih formal dan perubahan aturan-aturan biasanya dilakukan melalui proses yang lebih panjang dan formal.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kesepakatan kelas penting:

  1. Membangun rasa saling percaya. Dalam sebuah kesepakatan kelas, siswa bersepakat untuk saling menghargai satu sama lain dan saling mendukung dalam proses belajar. Hal ini dapat membantu membangun rasa saling percaya di antara siswa dan guru, serta antara siswa satu sama lain. Ketika siswa merasa nyaman dan aman di kelas, mereka cenderung lebih mudah untuk berpartisipasi dalam diskusi dan mengajukan pertanyaan.
  2. Meningkatkan efektivitas belajar. Dengan adanya kesepakatan kelas, siswa dan guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan produktif. Siswa akan lebih fokus pada pembelajaran dan tidak terganggu oleh masalah lain yang dapat mengganggu konsentrasi. Selain itu, kesepakatan kelas dapat membantu mengurangi perilaku negatif seperti bullying, merokok, dan mengonsumsi alkohol, sehingga memungkinkan siswa untuk lebih berfokus pada pembelajaran.
  3. Meningkatkan partisipasi siswa. Kesepakatan kelas dapat memberikan arah yang jelas pada siswa tentang perilaku yang diharapkan di kelas. Hal ini dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam kelas dan meningkatkan partisipasi mereka dalam diskusi dan kegiatan kelas lainnya. Siswa juga lebih mungkin untuk merasa terlibat dalam pembelajaran jika mereka merasa memiliki andil dalam menciptakan lingkungan kelas yang aman dan produktif.
  4. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa. Dalam sebuah kesepakatan kelas, siswa bersepakat untuk mematuhi aturan yang telah disepakati bersama. Hal ini dapat membantu meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa, karena mereka tahu bahwa mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan harus bertanggung jawab terhadap kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama.

Kesepakatan kelas sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan produktif. Kesepakatan kelas membantu membangun rasa saling percaya antara siswa dan guru, meningkatkan efektivitas belajar, meningkatkan partisipasi siswa, dan meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa. Oleh karena itu, kesepakatan kelas harus diterapkan dan dihormati oleh seluruh anggota kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal.


Proses Membuat Kesepakatan Kelas 

Proses pembuatan kesepakatan kelas melibatkan seluruh anggota kelas, termasuk siswa dan guru. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses membuat kesepakatan kelas:

  1. Diskusikan pentingnya kesepakatan kelas Pertama-tama, guru dapat membuka diskusi tentang pentingnya kesepakatan kelas dan bagaimana kesepakatan tersebut dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan produktif. Diskusi ini dapat dilakukan pada awal tahun ajaran atau pada awal semester untuk membantu membangun kesadaran dan partisipasi siswa.
  2. Ajak siswa untuk berkontribusi dalam pembuatan kesepakatan kelas. Setelah membahas pentingnya kesepakatan kelas, guru dapat mengajak siswa untuk berkontribusi dalam pembuatan kesepakatan. Guru dapat mengajak siswa untuk berpikir tentang perilaku yang diharapkan di kelas dan membuat daftar aturan yang ingin mereka buat bersama.
  3. Diskusikan dan tetapkan aturan yang akan dibuat. Setelah mengumpulkan daftar aturan dari siswa, guru dan siswa dapat membahas setiap aturan dan memilih aturan yang paling penting untuk dimasukkan ke dalam kesepakatan kelas. Selama diskusi ini, guru dapat membantu siswa untuk mempertimbangkan implikasi dan dampak dari setiap aturan.
  4. Buat kesepakatan kelas secara tertulis. Setelah aturan ditetapkan, guru dan siswa dapat membuat kesepakatan kelas secara tertulis. Kesepakatan kelas harus mencakup aturan yang telah disepakati dan konsekuensi dari pelanggaran aturan tersebut. Kesepakatan kelas juga harus disajikan dengan cara yang jelas dan mudah dipahami.
  5. Berikan kesempatan untuk revisi dan pengembangan. Kesepakatan kelas harus diberikan kesempatan untuk direvisi dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan situasi. Guru dan siswa dapat memeriksa kesepakatan kelas setiap beberapa bulan dan memperbarui atau menambahkan aturan jika perlu.
  6. Beri penghargaan dan dorongan positif. Kesepakatan kelas yang efektif memerlukan dukungan dan dorongan positif dari guru dan siswa. Guru dapat memberikan penghargaan kepada siswa yang mematuhi kesepakatan kelas dan mendorong siswa untuk menghargai aturan yang telah disepakati. Dorongan positif ini akan membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa dalam menjaga kesepakatan kelas.

Dengan langkah-langkah di atas, proses pembuatan kesepakatan kelas dapat dilakukan dengan efektif dan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh anggota kelas.


Tantangan Melaksanakan Kesepakatan Kelas 

Setelah kesepakatan kelas dibuat, tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengimplementasikannya. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin muncul selama pelaksanaan kesepakatan kelas:

  1. Kurangnya kesadaran dan partisipasi siswa..Tantangan pertama adalah kurangnya kesadaran dan partisipasi siswa dalam menjalankan kesepakatan kelas. Beberapa siswa mungkin merasa kesepakatan tersebut tidak penting atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, guru dapat memberikan penjelasan dan pengertian tentang pentingnya kesepakatan kelas dan mengajak siswa untuk aktif berpartisipasi dalam menjalankannya.
  2. Pelanggaran aturan. Tantangan selanjutnya adalah pelanggaran aturan yang terjadi di kelas. Beberapa siswa mungkin melanggar aturan tanpa sadar atau karena situasi yang sulit. Untuk mengatasi tantangan ini, guru dapat memberikan konsekuensi yang sesuai dan mengajak siswa untuk memahami dampak dari pelanggaran aturan tersebut.
  3. Perubahan situasi dan kebutuhan. Situasi dan kebutuhan di kelas dapat berubah seiring waktu, dan kesepakatan kelas mungkin perlu diubah atau diperbarui sesuai dengan perubahan tersebut. Tantangan ini dapat diatasi dengan melakukan evaluasi rutin terhadap kesepakatan kelas dan memperbarui atau menambahkan aturan jika perlu.
  4. Tidak konsisten dalam memberikan konsekuensi. Konsistensi dalam memberikan konsekuensi adalah hal yang penting dalam menjalankan kesepakatan kelas. Tantangan ini mungkin muncul jika guru tidak konsisten dalam memberikan konsekuensi atau jika ada perbedaan dalam memberikan konsekuensi di antara guru yang berbeda. Untuk mengatasi tantangan ini, guru harus bersikap konsisten dalam memberikan konsekuensi dan memastikan kesepakatan kelas diterapkan dengan cara yang sama di seluruh kelas.
  5. Tidak adanya dukungan dari orang tua atau keluarga. Tantangan terakhir adalah tidak adanya dukungan dari orang tua atau keluarga siswa. Orang tua dan keluarga dapat memainkan peran penting dalam mendukung pelaksanaan kesepakatan kelas di rumah. Untuk mengatasi tantangan ini, guru dapat memberikan informasi tentang kesepakatan kelas kepada orang tua dan keluarga, dan mengajak mereka untuk mendukung pelaksanaannya di rumah.


Secara keseluruhan, pelaksanaan kesepakatan kelas dapat menghadapi berbagai tantangan, tetapi dengan kesadaran, konsistensi, dan dukungan yang tepat dari guru, siswa, dan orang tua, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dan kesepakatan kelas dapat dijalankan dengan efektif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...