Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Minggu, 23 April 2023

Mengapa Orang Cerdas Cenderung Skeptis?

 




Artikel ini saya buat terinspirasi dari perkataan seseorang:"Zaman Sekarang untuk sukses itu tidak perlu Cerdas yang penting bisa 3 hal: Ya, Siap dan Mengangguk." Kecerdasan sesorang hanya akan membuat orang tersebut menjadi  Skeptis atau Penentang. 

Menurut KBBI, skeptis adalah sifat kurang percaya dan ragu-ragu (terhadap keberhasilan, suatu ajaran dan sebagainya). Kata skeptis sendiri berasal dari paham skeptisisme atau skeptisme yang memandang segala sesuatu tidak pasti dan harus dicurigai.

Orang-orang cerdas seringkali terlihat lebih  dan lebih cenderung untuk menentang pandangan umum atau otoritas daripada orang-orang yang kurang cerdas. Ada beberapa alasan mengapa hal ini mungkin terjadi:

  1. Mereka memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik: Orang cerdas memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, seperti kemampuan untuk berpikir kritis, analitis, dan logis. Karena kemampuan ini, mereka lebih mampu mengevaluasi informasi dan melihat kesalahan dalam argumen atau ide yang kurang benar. Ini membuat mereka lebih mampu untuk menentang pandangan umum yang mungkin tidak benar atau tidak berdasar.
  2. Mereka lebih berani mengambil risiko intelektual: Orang cerdas cenderung lebih terbuka untuk mengambil risiko intelektual, seperti mencoba gagasan baru atau menantang konvensi. Mereka merasa nyaman dalam mengambil risiko ini karena mereka percaya bahwa kemampuan kognitif mereka akan membantu mereka untuk berhasil dalam upaya mereka. Hal ini sering mengarah pada ide-ide baru dan inovatif yang dapat menghasilkan perubahan positif dalam masyarakat.
  3. Mereka lebih cenderung mencari kebenaran: Orang cerdas seringkali sangat tertarik pada mencari kebenaran. Mereka tidak puas dengan jawaban yang sederhana atau konvensional, dan mereka ingin memahami masalah secara lebih mendalam. Ini membuat mereka lebih cenderung untuk menentang pandangan umum yang mungkin tidak sepenuhnya akurat atau berdasarkan fakta.
  4. Mereka lebih mungkin untuk mempertanyakan otoritas: Orang cerdas cenderung lebih kritis terhadap otoritas dan orang-orang yang berkuasa. Mereka tidak mengambil sesuatu hanya karena diucapkan oleh seseorang yang dianggap memiliki kekuasaan atau pengaruh, melainkan mereka mencari bukti atau argumen yang mendukung pernyataan tersebut. Hal ini membuat mereka lebih mungkin untuk menentang pandangan umum yang didorong oleh otoritas atau pemerintah. 

Namun, ada juga beberapa kelemahan yang terkait dengan sikap skeptis dan kritis ini. Orang cerdas terkadang dapat menjadi terlalu skeptis, sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk mempercayai sesuatu atau bahkan untuk melihat sisi positif dari suatu hal. Selain itu, sikap skeptis dan kritis yang terlalu berlebihan dapat membuat orang cerdas sulit untuk bekerja sama dengan orang lain dan mungkin sulit untuk mencapai kesepakatan atau konsensus.


Korelasi Kecerdasan Dengan Menjadi Pemimpin

Ada korelasi positif antara kecerdasan dan kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin. Orang-orang yang cerdas sering kali memiliki kemampuan untuk memahami masalah yang kompleks, menganalisis informasi, dan membuat keputusan yang baik. Kemampuan-kemampuan ini sangat penting bagi seorang pemimpin yang harus membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks.

Namun, kecerdasan saja tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi seorang pemimpin yang sukses. Kemampuan interpersonal, keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan untuk memotivasi orang lain, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain juga sangat penting untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif.

Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang kuat, seperti integritas, ketulusan, dan visi yang jelas. Orang-orang yang memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk memimpin orang lain dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Jadi, meskipun kecerdasan dapat membantu seseorang menjadi seorang pemimpin yang efektif, itu bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Seorang pemimpin yang sukses harus memiliki keterampilan, nilai-nilai, dan kepribadian yang mendukung kepemimpinan yang kuat dan berkelanjutan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...