Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Maret 2024

Hikmah Ramadhan Orang Kaya dan Anak Miskin



Di suatu desa yang jauh dari keramaian, hiduplah seorang lelaki kaya bernama Amir. Amir memiliki segalanya; harta, kekayaan, hingga kekuasaan. Namun, di balik semua itu, ia seringkali merasa kesepian dan kehilangan arti dalam hidupnya.

Suatu hari, ketika bulan Ramadhan tiba, Amir merasa tertarik dengan suasana yang berbeda di desanya. Ia melihat bagaimana masyarakat saling berbagi kebahagiaan dan keberkahan dalam menyambut bulan suci tersebut. Meski begitu, Amir masih enggan untuk turut serta dalam kegiatan berbagi tersebut.

Suatu malam, Amir dipertemukan dengan seorang anak kecil yang kelaparan dan lesu di depan rumahnya. Tanpa berpikir panjang, Amir segera memberikan makanan dan minuman kepada anak tersebut. Anak itu tersenyum bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada Amir.

"Kenapa kamu tidak berbagi lebih banyak lagi kepada orang-orang yang membutuhkan, Pak Amir?" tanya sang anak kecil.

Amir terdiam sejenak, merenungkan pertanyaan yang sederhana namun sangat dalam itu. Ia menyadari bahwa kebahagiaan yang sejati tidaklah didapatkan dari kekayaan yang dimilikinya, melainkan dari rasa kasih sayang dan kepedulian kepada sesama.

Mulai dari hari itu, Amir pun mulai melakukan kegiatan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan di desanya. Ia menyumbangkan sebagian harta dan kekayaannya untuk membantu membangun sekolah dan mengadakan acara pengajian untuk masyarakat setempat. Semakin lama berbagi, Amir merasakan kebahagiaan yang sejati dan rasa damai yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.

"Terima kasih, Pak Amir. Kebaikan dan keberkahan akan selalu menyertai Bapak selama bersedia berbagi kepada sesama," kata sang anak kecil saat mereka melepas bulan Ramadhan dengan penuh kebahagiaan.

Dari cerita ini kita belajar bahwa kebahagiaan sejati bukanlah dengan memiliki harta dan kekayaan yang melimpah, melainkan dengan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah Amir dan selalu bersedia untuk berbagi kepada sesama, terutama di bulan suci Ramadhan.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 30 November 2023

Kegalauan Pendosa

Rudi merasa remuk redam. Pria paruh baya itu telah berjalan jauh ke dalam kegelapan untuk mencari penyembuhan untuk kesalahannya. Dalam kegelapan yang paling dalam, ia bertemu dengan Rani, seorang wanita yang tampaknya juga sedang bertapa dalam hukuman diri sendiri.
Di tempat-tempat terpencil yang jauh dari perkotaan, Rudi dan Rani bertemu teratur, berbicara tentang kegelisahan dan penyesalan yang mereka bawa dalam hati mereka. Tapi sesuatu tentang Rani menarik perhatian Rudi. Ia merasa bahwa ia mulai menyukai wanita ini, meskipun ia tahu bahwa itu tidak mungkin berakhir baik.

Rudi terus merenungkan keadaannya ketika ia berjalan di jalan buntu yang dipenuhi pohon-pohon rindang. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengganggunya. Rudi merasakan sesuatu yang aneh di perutnya. Dia merasa seperti sedang bergulat dengan sesuatu yang lebih kuat daripada dirinya sendiri. Dia merasa jantungnya merajalela dan dadanya seperti terbakar.

Rudi memang merasakan bersalah atas perbuatannya, tapi dia tak pernah berpikir bahwa pada akhirnya ia akan menjadi korban dari kegelisahan itu sendiri. Rudi tersadar, itu bukanlah hanya rasa bersalah, tapi ia merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Rudi sadar cinta yang tumbuh di dalam hatinya, cinta kepada Rani, malah dia yakin bahwa perasaan itu juga dirasakan oleh Rani.

Tapi sayangnya, setelah memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya itulah, Rudi mengetahui bahwa selama ini Rani hanya menganggapnya sebagai teman dan tidak lebih. Perjuangan Rudi dalam menemukan pengampunan untuk kesalahannya akhirnya membawanya pada suatu ketidakpastian tentang apa yang sebenarnya ia inginkan dari hidupnya. Dia merasa terbenam dalam kegelapan yang lebih dalam lagi.

Selasa, 10 Oktober 2023

Ilustrasi dari Kerja


Cerita pendek yang mengilustrasikan arti dari kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas:
Di sebuah desa kecil yang damai, ada seorang pemuda bernama Adi. Adi adalah seorang petani yang tekun dan penuh semangat. Setiap hari, dia pergi ke ladangnya untuk menggarap tanah, menanam bibit, dan merawat tanaman dengan cermat. Dia benar-benar mewakili konsep kerja keras.

Suatu hari, Adi bertemu dengan seorang petani lain bernama Budi. Budi adalah seorang petani yang cerdas. Dia telah mempelajari teknik pertanian modern dan mengaplikasikannya dengan bijak. Dia menggunakan alat-alat yang tepat dan memilih varietas tanaman yang unggul. Hasil panennya jauh lebih besar daripada yang lain.

Namun, tidak jauh dari ladang mereka, ada seorang petani lain yang bernama Cici. Cici terkenal karena selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna. Tanahnya selalu terawat dengan baik, dan hasil panen selalu berkualitas tinggi. Dia adalah contoh nyata dari kerja tuntas.

Suatu hari, selama musim panen, Adi, Budi, dan Cici bersama-sama menawarkan bantuan kepada tetangga yang membutuhkan. Mereka mengumpulkan hasil panen mereka dan memberikannya kepada orang-orang yang kurang beruntung di desa mereka. Tindakan ini tidak hanya memberikan makanan untuk orang-orang yang membutuhkan, tetapi juga memperlihatkan kerja ikhlas dari Adi, Budi, dan Cici.

Dalam cerita ini, Adi mewakili kerja keras dengan usahanya yang gigih, Budi mewakili kerja cerdas dengan penerapan pengetahuan modern dalam pertanian, Cici mewakili kerja tuntas dengan hasil panen yang berkualitas tinggi, dan tindakan bersama mereka mewakili kerja ikhlas, karena mereka membantu sesama dengan tulus hati. Semua empat konsep ini bersatu dalam kehidupan para petani ini, menciptakan komunitas yang kuat dan harmonis di desa mereka.

cinta dua dunia


Di sebuah kota kecil yang indah, hiduplah dua orang yang sangat mencintai satu sama lain, namun ego mereka yang besar selalu menjadi penghalang bagi hubungan mereka. Namanya Alex dan Emily.

Alex adalah seorang seniman yang berbakat dan selalu ingin memiliki waktu yang cukup untuk berkarya. Sementara itu, Emily adalah seorang pebisnis sukses yang mengabdikan sebagian besar waktunya untuk pekerjaannya. Meskipun mereka berdua saling mencintai, konflik ego yang tidak pernah reda menjadi momok dalam hubungan mereka.

Setiap kali Alex berusaha meminta perhatian lebih dari Emily, Emily akan merasa bahwa Alex mengabaikan karirnya. Di sisi lain, ketika Emily ingin lebih banyak waktu untuk bisnisnya, Alex akan merasa bahwa Emily mengesampingkan perasaannya. Pertengkaran seringkali meletus, dan setiap kali mereka berdua bertekad untuk lebih mendengarkan satu sama lain, ego mereka muncul kembali.

Pada suatu hari, setelah salah satu pertengkaran besar, Alex dan Emily akhirnya sadar bahwa ego mereka mengancam hubungan mereka. Mereka memutuskan untuk memberi ruang satu sama lain untuk mengejar passion mereka masing-masing, tetapi juga berjanji untuk berkomunikasi lebih baik.

Selama berbulan-bulan, mereka hidup terpisah, masing-masing mengejar impian mereka. Namun, perasaan cinta mereka tak pernah pudar. Keduanya mulai merindukan kehadiran satu sama lain, dan akhirnya, mereka menyadari bahwa mereka harus mengatasi ego mereka.

Alex dan Emily mulai berbicara dengan jujur, mengungkapkan ketakutan dan keinginan mereka. Mereka bekerja bersama untuk menemukan keseimbangan antara cinta dan karier. Lama kelamaan, hubungan mereka pun menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.

Kisah cinta mereka mengajarkan bahwa cinta sejati membutuhkan pengorbanan, komunikasi, dan kemauan untuk mengatasi ego. Keduanya belajar bahwa mencintai seseorang tidak berarti harus merelakan impian mereka, tetapi mengintegrasikannya ke dalam kehidupan bersama. Dan akhirnya, Alex dan Emily menemukan bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan, bahkan ego mereka yang besar.

Jumat, 14 Juli 2023

Cerita Tak Indah Bangun Pagi


Di sebuah pedesaan yang terletak di tengah-tengah pegunungan, terdapat seorang guru yang bernama Pak Arif. Setiap pagi, Pak Arif selalu menantikan momen indahnya pagi di pedesaan itu. Pagi-pagi buta, dia sudah bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru bagi anak-anak desa tersebut.
Pak Arif tinggal di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Suasana pagi terasa begitu damai dan sejuk di dalamnya. Cahaya matahari mulai menembus celah-celah jendela dan menyinari ruangan. Pak Arif segera bangun dan melangkah ke teras rumahnya untuk mencium keharuman bunga-bunga di sekitarnya.

Sementara itu, dari kejauhan, suara ayam berkokok memecah keheningan pagi. Pak Arif pun tersenyum dan merasa bahagia mendengarnya. Ia lalu menuju ke pekarangan rumah dan melihat hijaunya pepohonan di depannya. Rimbunnya daun-daun pohon menyapa Pak Arif dengan ramah, memberinya rasa ketenangan dan kesejukan.

Selanjutnya, Pak Arif berjalan menuju sekolah yang terletak di tengah-tengah desa. Perjalanan dari rumah ke sekolah ini selalu memberinya pemandangan yang memukau. Di sepanjang jalan, terhampar persawahan yang subur dan ladang-ladang bunga yang indah. Beberapa petani sudah sibuk bekerja mempersiapkan lahan mereka untuk panen kali ini.

Sesampainya di sekolah, Pak Arif disambut hangat oleh suara riang anak-anak desa. Mereka semua sudah menanti kehadiran guru mereka dengan penuh semangat. Pak Arif lalu memasuki ruang kelas dan melihat wajah ceria anak-anak tersebut. Mereka siap belajar dan mencurahkan segala rasa ingin tahu mereka.

Pembelajaran pun dimulai. Pak Arif membacakan cerita yang menarik kepada anak-anak. Sulit diungkapkan bagaimana rasa bahagia melihat ekspresi mereka yang begitu terpaku dan termotivasi dalam belajar. Setiap anak mengikuti setiap kata yang diucapkan oleh Pak Arif, dengan mata yang berbinar-binar.

Di tengah belajar, suara burung-burung berkicau di luar jendela ikut menyemarakkan suasana. Bunyi-bunyi alam ini membuat suasana belajar semakin menyenangkan. Anak-anak dan guru sama-sama menikmati momen indah dan damai di pagi hari. Mereka terhanyut dalam suasana yang membahagiakan.

Setelah selesai mengajar, Pak Arif mendorong anak-anak untuk menjaga keindahan pedesaan ini. Ia mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan dan menanam pohon. Anak-anak dengan antusias menyambut ajakan Pak Arif tersebut dan langsung bersemangat merencanakan aksi penghijauan di desa mereka.

Hari pun beranjak siang, namun kenangan indah pagi di pedesaan itu akan selalu terpatri dalam ingatan Pak Arif dan anak-anak desa. Keindahan alam yang disertai semangat belajar anak-anak menjadi pelipur lara tersendiri bagi Pak Arif yang telah bersiap melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru.

Subuh 140723

Minggu, 09 Juli 2023

Si Pucung






Di sebuah desa kecil yang indah, tinggalah seorang lelaki yang bernama Pucung. Pucung adalah seorang yang penyayang dan suka membantu siapa saja yang sedang membutuhkan. Dia sangat terkenal di desanya karena kebaikan hatinya.

Namun, ada satu hal yang unik tentang Pucung. Dia memiliki kebiasaan untuk selalu mengatakan "iya" saat ada yang membutuhkan bantuannya. Tidak peduli apa yang diminta, Pucung selalu siap membantu orang-orang dengan segala kemampuannya. Terkadang, ia bahkan harus melakukan hal-hal yang sulit dan berbahaya untuk membantu orang lain.

Hal ini menjadi bahan olok-olokan di desa. Banyak orang menganggap Pucung sebagai orang yang aneh dan lucu. Mereka sering mengejeknya, mencoba meminta bantuan dengan hal-hal yang terlihat mustahil dan melihat seberapa jauh Pucung akan pergi demi membantu mereka.

Pucung tidak ambil pusing dengan semua celaan dan olok-olokan tersebut. Baginya, membantu orang lain adalah sesuatu yang tak ternilai dan memberikan arti sejati bagi hidupnya. Dia tahu bahwa banyak orang yang memanggilnya Si Pucung untuk mengolok-oloknya walaupun mendapat bantuannya, tetapi ada sejumlah orang yang membutuhkan pertolongannya dengan tulus.

Suatu hari, datanglah seorang pengemis bernama Temon menemui Pucung. Temon terkenal licik dan sering menggunakan berbagai trik untuk meminta belas kasihan orang-orang. Dia berencana memanfaatkan kebaikan hati Pucung untuk keuntungannya sendiri.

Temon mendekati Pucung dengan wajah sedih, memelas, dan berkata, "Maafkan aku, Pucung. Aku kehilangan tempat tinggal dan tidak punya uang untuk makan. Bisakah kamu memberiku tempat tinggal dan makanan selama beberapa hari?"

Mendengar permohonan Temon, Pucung terenyuh dan mengatakan dengan penuh kebaikan hati, "Tentu, Temon. Kamu bisa tinggal di rumahku dan ku akan memberimu makanan yang cukup. Aku senang bisa membantu."

Temon merasa gembira karena rencananya berhasil. Ia mulai menikmati kehidupan nyamannya di rumah Pucung. Hari demi hari berlalu, tapi Temon yang licik tidak pernah berusaha mencari pekerjaan atau membantu Pucung di rumah. Ia hanya mengandalkan kebaikan hati Pucung dan menikmati hidup tanpa berusaha sepeserpun.

Namun, semakin lama Temon tinggal di rumah Pucung, semakin merasa tak nyaman ia. Pucung dengan penuh kebaikan hati mengajaknya berbicara dan memberi nasihat tentang kehidupan. Hal ini membuat Temon merasa bersalah, karena dia sadar bahwa Pucung adalah orang yang tulus dan baik hati. Namun, dia tidak pernah berubah untuk berbuat baik terhadap Pucung.

Hingga suatu hari, terjadilah kebakaran besar di desa mereka. Rumah Pucung terbakar habis dan Pucung terjebak di dalamnya. Melihat situasi itu, Temon merasa kesal dan bimbang. Seharusnya, Pucung adalah sosok yang patut ditolong karena kebaikan hati yang terus ia berikan kepada orang lain. Namun, karena Temon bersikap egois selama ini, ia terpaksa memilih apakah akan membantu Pucung atau berpura-pura tidak tahu.

Akhirnya, dengan perasaan bersalah dan penyesalan, Temon memutuskan untuk mengabaikan egoisnya dan mencari bantuan untuk menyelamatkan Pucung. Ia berlari keliling desa dan meminta bantuan warga setempat. Bersama-sama, mereka berhasil memadamkan api dan menyelamatkan Pucung yang terjebak dalam rumahnya yang terbakar.

Mendapatkan bantuan dari Temon membuat Pucung merasa terharu. Dia menyadari bahwa dalam diri Temon juga terdapat kebaikan yang terpendam. Setelah insiden itu, Pucung dan Temon menjadi teman yang baik. Temon belajar banyak tentang arti kebaikan hati dan berjanji untuk mengubah hidupnya.

Kisah Pucung dan Temon menjadi pembelajaran bagi para penduduk desa. Mereka belajar untuk tidak menghakimi orang lain hanya berdasarkan penampilan atau sikap luar. Kebaikan hati seseorang dapat muncul di dalam siapa saja, bahkan dalam orang yang sepertinya licik seperti Temon.

Dari cerita ini, kita belajar bahwa terkadang, kebaikan hati orang lain tidak harus selalu dipergunakan untuk mengambil keuntungan atau mengolok-olok. Kebaikan hati dapat memberikan harapan baru dan perubahan bagi orang lain, sekaligus membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik pula.

Sabtu, 17 Juni 2023

Semangat Pagi


Hari ini adalah hari yang indah, matahari bersinar terang dan langit biru cerah. Semua orang terlihat bahagia dan ceria. Di sebuah kota kecil, ada seorang gadis bernama Maya yang bangun pagi-pagi sekali untuk menikmati keindahan pagi.

Maya membuka jendela kamarnya dan merasakan angin segar yang menyapa wajahnya. Dia melihat pemandangan indah di luar sana, pepohonan yang hijau dan bunga-bunga yang bermekaran. Maya merasa sangat bahagia dan bersyukur bisa hidup di dunia yang indah ini.

Setelah mandi dan berpakaian, Maya pergi ke taman untuk berolahraga. Dia berlari-lari kecil dan menikmati udara segar pagi. Di taman, Maya bertemu dengan teman-temannya dan mereka berbicara tentang rencana mereka untuk hari ini.

Setelah berolahraga, Maya pergi ke kafe untuk sarapan. Dia memesan kopi dan roti panggang. Sambil menikmati sarapannya, Maya melihat orang-orang yang lewat di depan kafe. Dia melihat anak-anak yang berlari-lari dan tertawa-tawa, orang dewasa yang berjalan santai sambil membawa tas kerja, dan juga pasangan yang sedang berjalan berdua.

Maya merasa senang bisa melihat keindahan pagi dan bertemu dengan orang-orang yang berbeda. Dia merasa hidupnya sangat berarti dan penuh dengan kebahagiaan.

Setelah sarapan, Maya pergi ke kantor dengan semangat yang tinggi. Dia bekerja dengan tekun dan penuh semangat. Dia merasa senang bisa melakukan pekerjaannya dengan baik dan membantu orang lain.

Saat pulang kerja, Maya melihat matahari terbenam di ufuk barat. Dia merasa senang bisa melihat keindahan alam yang lain dari pagi tadi. Dia merasa hidupnya sangat berarti dan penuh dengan kebahagiaan.

Sampai di rumah, Maya merasa lelah tapi bahagia. Dia merasa hari ini adalah hari yang indah dan penuh dengan kebahagiaan. Dia berharap besok akan menjadi hari yang sama indahnya dengan hari ini. Selamat pagi yang cantik!

Selasa, 09 Mei 2023

Tuhan itu Maha Baik

 


Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Dika yang berasal dari keluarga miskin. Dika tumbuh di lingkungan yang tidak terlalu baik, banyak halangan dan rintangan yang dihadapi oleh keluarganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun begitu, Dika memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi seorang dokter.

Dika adalah seorang anak yang cerdas dan rajin belajar, namun karena keadaan keluarganya yang sulit, dia harus bekerja paruh waktu untuk membantu kebutuhan keluarganya. Meskipun begitu, dia tidak pernah kehilangan semangat untuk mengejar cita-citanya.


Tidak ada yang tahu bagaimana tepatnya Dika bisa mendapat kesempatan untuk mewujudkan mimpinya, namun yang pasti Tuhan telah memberikan jalan untuknya. Dia diberi kesempatan untuk belajar di sekolah yang baik dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di fakultas kedokteran.

Dalam perjalanan untuk mencapai mimpinya, Dika mengalami banyak rintangan. Dia harus belajar keras dan bekerja ekstra keras untuk memenuhi tuntutan akademisnya. Namun dengan tekad dan semangat yang kuat, Dika berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan.

Setelah lulus, Dika memutuskan untuk pulang ke desanya dan membuka klinik kecil. Dia ingin membantu masyarakat di desanya yang membutuhkan perawatan medis namun sulit untuk mendapatkannya karena faktor ekonomi.

Klinik Dika menjadi tempat yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Dika membantu banyak orang yang sebelumnya tidak mampu untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, dia juga memberikan edukasi kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah penyakit.

Dika sangat bahagia bisa membantu banyak orang dan menjalani mimpinya sebagai dokter. Dia tahu bahwa semua ini tidak mungkin terjadi tanpa bantuan Tuhan yang Maha Baik. Dika berterima kasih atas segala kesuksesan yang diberikan kepadanya dan berjanji akan terus membantu masyarakat setempat selama hidupnya.

Senin, 24 April 2023

Pertemuan Mantan

 



 

Andi dan Salsa adalah sepasang mantan kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Namun, pada Idul Fitri tahun ini, mereka secara tidak sengaja bertemu di sebuah acara silaturahmi di kampung halaman mereka.

Andi dan Salsa saling berjabat tangan dengan senyum tipis di wajah mereka. Namun, suasana menjadi canggung ketika mereka tidak tahu harus berbicara apa.

Akhirnya, Andi memutuskan untuk memulai percakapan dengan bertanya, "Salsa, apa kabar kamu? Sudah menemukan kekasih baru?"

Salsa tersenyum dan menjawab, "Belum, Andi. Tapi kamu sendiri, sudah menemukan kekasih baru?"

Andi dengan tegas menjawab, "Tentu saja! Saya telah menemukan kekasih yang lebih baik dari kamu, Salsa."

Salsa tertawa dan bertanya, "Oh ya? Siapa dia?"

Andi menjawab dengan nada bangga, "Dia adalah Ayam Goreng Spesial yang lezat dan gurih!"

 

Salsa tidak bisa menahan tawa dan menggelengkan kepala. "Andi, kamu selalu bisa membuatku tertawa. Tetapi, apakah kamu bisa mengundang Ayam Goreng Spesial-mu ke meja makan Idul Fitri kali ini?"

Andi tersenyum lebar dan menjawab, "Tentu saja, Salsa. Ayam Goreng Spesial-ku akan dengan senang hati bergabung dengan kita semua!"

Mereka berdua tertawa dan akhirnya bisa menikmati makanan lezat dan kebersamaan di hari raya Idul Fitri. Kehadiran Ayam Goreng Spesial-nya Andi membuat suasana menjadi lebih hidup dan ceria.

Cerpen: Indahnya Idul Fitri Menyatukan Dua Hati



Rudi dan Aisyah adalah sepasang kekasih yang saling mencintai namun terpisah jarak karena pekerjaan yang harus mereka jalani di kota yang berbeda. Pada Idulfitri tahun ini, mereka merindukan satu sama lain dan memutuskan untuk berbicara melalui telepon.

"Selamat Idulfitri, sayang," kata Rudi saat menjawab telepon dari Aisyah.

"Selamat Idulfitri juga, Rudi. Aku sangat merindukanmu," kata Aisyah dengan suara lembut.

"Aku juga merindukanmu, sayang. Saya berharap kita bisa merayakan Idulfitri bersama-sama, tapi pekerjaan membuat kita terpisah jauh."

"Ya, aku juga berharap begitu. Tapi, jarak tidak menghalangi kita untuk merayakan Idulfitri bersama-sama di hati kita, kan?" kata Aisyah sambil tersenyum.

"Benar sekali, sayang. Setiap saat, aku selalu merasa dekat denganmu. Aku tahu bahwa cinta kita akan selalu mengikat kita bersama-sama," kata Rudi dengan penuh keyakinan.

"Aku juga merasa seperti itu, Rudi. Tidak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan kita, cinta kita akan selalu membawa kita bersama-sama. Kita selalu bisa bersatu kembali di masa depan," kata Aisyah dengan suara lembut.

"Ya, benar sekali. Kita akan selalu bersatu kembali di masa depan dan merayakan Idulfitri bersama-sama. Sementara itu, kita bisa merayakan Idulfitri di hati kita, seperti yang kamu katakan," kata Rudi dengan senyum di wajahnya.

"Aku mencintaimu, Rudi. Selamat Idulfitri," kata Aisyah sambil menghela nafas lega.

"Aku juga mencintaimu, sayang. Selamat Idulfitri," kata Rudi dengan penuh kasih sayang.

Mereka berbicara selama beberapa menit lagi, saling bercerita tentang pengalaman mereka selama bertahun-tahun terpisah. Namun, pada akhirnya, mereka merasa senang bahwa mereka masih bisa berbicara dan saling mendukung satu sama lain pada Idulfitri ini. Jarak mungkin memisahkan mereka, tetapi cinta mereka akan selalu menyatukan mereka kembali.




Sabtu, 22 April 2023

Jeritan Si Kecil


Pagi itu aku mau ke sekolah ada janji dengan temanku memberikan dokumen yang dibutuhkan. Mobil yang kukendarai kupacu perlahan karena ada perbaikan jalan sigra yang sebagian jalan aspal  terkulapas akibat banjir. Karena di depan kelihatan macet kuparkir mobil di sebelah sisi kanan SDN Parakan III, mataku menoleh ke arah kiri tampaklah seorang penjual cilok yang duduk termenung dengan mata sayu, sesekali menarik nafas dalam-dalam yang mengekspresikan kebingungan, kadang diapun memegang dahinya yang sudah mengerut dan menepuk-nepuknya.


Kuberjalan ke arah Mang Dedi, demikian orang-orang memanggilnya. “Assalamu’alaikaum, apa khabar Mang Dedi?” sapaku. “Alhamdullilah sehat cuma lagi bingung saja Pak Guru”. Sekolah diliburkan tempat  saya berjualan, yang biasanya saya sudah mendapatkan uang 50.000 jam segini, sekarang belum mendapatkan uang sesenpun ,saya sangat bingung Pak Guru. Pak Guru enak libur masih tetap dapat gaji, sedangkan saya libur tak jualan, saya dan anak-anak tak bisa makan,” keluh Mang Dedi. “Sabar Mang Dedi, ini jalan kehidupan yang harus kita lalui, musibah akibat virus Corena itu tidak kita kehendaki, ini takdir Allah yang harus kita jalani. Saya prihatin dengan Mang Dedi dan yang lainnya, Memang saya lebih beruntung memiliki gaji yang tetap sehingga ekonomi bisa lebih baik. Mang ... Anak-anak diliburkan itu kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan virus corena yang sangat rentan menimpa anak-anak,  sehingga anak-anak harus diselematkan dengan dibelajarrumahkan. Saya sebagai guru sebenarnya tidak senang dirumahkan lebih baik mengajar seperti biasanya, daripada harus memberi tugas dan membimbing anak-anak secara daring malah kadang jadi gering he he. Oh ..ya Mang Dedi mau jualan ke mana sekarang kan di sekolah tidaka ada anak-anak seorangpun?” tanyaku. “Entahlah menunggu agak siang Pak guru, anak-anak kalau libur biasanya bangun siang, semoga hari ini ada rizki untuk makan dan  beli obat untuk istri saya yang sedang sakit sudah 3 hari”, kata Mang Dedi dengan suara parau menahan kesedihan. “ Istrinya sudah dibawa ke dokter Mang?” tanyaku. “Boro-boro ke dokter tidak ada uangnya, sejak sekolah diliburkan paling dapat untung jualan 20.00, itu hanya cukup untuk makan seadanya, beli obat ke warungpun tak bisa, mau ngutang malu, hutang saya di warung sudah banyak Pak guru,” sambungnya.


Tiba-tiba hpku berbunyi teman saya memberitahu sudah menunggu.”Saya turut prihatin mendengar cerita Mang Dedi, semoga Mang Dedi selalu diberi kesehatan, kesabaran, dan ibunya semoga sembuh sedia kala. Oh ya ini ada jatah uang rokok saya setiap hari, saya berikan sebagian untuk mang Dedi buat bantu beli obat ya mohon diterima, “kataku sambil merogoh uang *** diberikan ke Mang Dedi. “Aamiin .... terimakasih Pak Guru, semoga kebaikannya mendapatkan imbalan dari Allah,” kata Mang dedi sambil menerima uang. “Permisi Pak Guru, saya mau jualan do’akan semoga laku,” pinta Mang Dedi. “Aamiin ... semangat ya Mang.” Balasku. Mang Dedi menuntun  sepeda tuanya memasuki gang dan akupun bergegas menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan. Dalam hati berdo’a “Ya Rabb semoga Musibah Corena ini cepat berlalu kasihan nasib si kecil yang semakin terpuruk”.


Parakancity. 18032020


Temu Kangen yang Begitu Indah

  


Siang itu jam menunjukkan pukul 11.00 WIB, aku menerima telepon dari Kepala Sekolah dulu. Beliau mengatakan akan ada acara temu pisah berkaitan dengan mutasi dan promosi beberapa orang guru dari SDN Mirat I. Akupun tertegun dan terharu masih begitu perhatian Beliau kepada kami yang terpisah karena tugas. Akupun mengingat masa-masa lalu ketika bersamanya, waktu pertama kali datang membawa surat tugas, selama menjadi guru. Begitu banyak kenangan yang ada dibenak, pasti adanya rasa nano-nano; suka, sedih dilalui bersama-sama.


Acara temu kangenpun dilaksanakan pada waktunya. Kuputar mobil ke arah sekolah yang dulu begitu aku cintai dan bela untuk menjemput rekan sejawatku . Kedatanganku disambut terikan para pedagang dan lambaian tangan beberapa siswa. Mobil  kuparkir di alun-alun, akupun turun bebebarapa anak sudah menanti dengan tangan halusnya dan ucapan salamnya, inilah yang membuatku bangga sekaligus terharu menjadi guru. Beberapa orang pedagang kusalami. Mereka menanyakan khabar, kujawab Alhamdullilah baik. Perpisahan dengan mereka terasa begitu berat, mereka para pedagang sudah seperti sahabat, mengobrol, mendengar keluh kesahnya sesuatu hal yang membuatku begitu banyak belajar arti kehidupan.


Kusalami beberapa orang guru. Ada Pak ustadz Didi yang menyambutku dangan salam tosna, ada Pak Karsali penjaga sekolah yang sudah kuanggap saudara. Ternyata ada juga PaK Yudi yang sudah kuanggap adik, yang sering saya omelin dan ingatkan ketika mau menghadapi Tes CPNS. Juga canda nyeleneh “Ada Udang diballik Batu” yang artinya ada rokok bagi satu doong he he .... biasa berkelakarlah.


Masuk ke dalam kantor kusalami guru-guru yang ada, ada bu Iyan yang jutek,  Bu Lilis yang pendiam, Bu Yusi yang judes, ada Bu Enok guru baru yang hanya tersenyum malu, Ada Bu Yiyin yang tubuhnya kecil tapi makannya banyak maklum bawaan orok lagi menyusui.


Perjalanan menuju temput “Temu kangen”pun kami lalui dengan penuh canda tawa, tetapi jujur didalam hati bergelut perasaan bahagia dan sedih. Bahagia karena masih bisa bersama mereka, sedihnya tidak bisa bersama-sama setiap waktu dengan mereka. Begitu berkecamuknya semua perasaan sampai akupun lupa jalan malah mau belok ke arah kanan jembatan putri yang seharusnya lurus menuju Telaga Herang. Gustiii .... aku benar-benar lupa menyetir setengah melamun terbawa perasaan.


Sampailah ketempat yang tuju, suasanapun tidak begitu ramai. Di Kolam hanya beberapa orang anak berenang, beberapa orang lagi asyik berswafoto. Bu Iyan dan Ibu kepala memesan makanan. Yusie sang Ratu Ngebor eh Ratu Selfi dan Ratu Tiktopun sudah mengambil beberapa foto bersama dengan ponsel kebanggaannya dari honor GI-nya. Selang beberapa lama Pak Roni datang dan mengajak kami untuk segera memulai acara, “Ayooo kita mulai berpidato sebelum hidangan matang!” ajaknya. kamipun berinsut pindah dengan duduk berhadapan di tengahnya ada meja hidangan. Pak Roni atau kami menyebutnya si Aki memulai pidatonya dengan renyah  diselingi humor, yang membuat kamipun tertawa senang. setelah selesai Pak Roni mempersilahkan Ibu kepala untuk menyampaikan sambutannya. “Kita berkumpul di sini dalam rangka temu kangen beberapa orang Keluarga Besar SDN Mirat I yang berpindah tugas. Walaupun berbeda tempat tugas diharapkan rasa kekeluargaan tetaplah terjalin erat, bila ada cendera mata yang diberikan janganlah dinilai dari harganya tetapi maknai rasa perhatian dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas.” kata Beliau. Akupun tertunduk meresapi apa makna yang disampaikan Beliau. Begitu Besar Rizki yang Allah berikan bukan Wujudnya, bukan Nilainya tetapi Keberkahannya.


Tiba saatnya Aku mewakili pribadi, Bu Ati dan pak Yudi. Kami berterimakasih atas bimbingan dan binaanya selama menjadi guru, permohonan maaf bila selama bersama-sama keluarga besar SDN Mirat I ada sikap, tindakan dan perbuatan yang kurang berkenan. Akupun secara pribadi mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan rekomendasi Ibu kepala sehingga mendapat promosi menjadi kepala sekolah.


Bu Ati dipersilahkan untuk menambahkan sambutan mewakili yang mutasi. Bu Ati menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu kepala dan semua guru atas kerjasamanya, dan mohon dido’akan agar ke depannya lebih sukses lagi.


Acara temu kangenpun diisi dengan pemberian cendera mata dari Ibu kepala. Hidanganpun sudah siap disajikan, kami menikmati dengan penuh kenikmatan dan canda tawa. Selesai makan kamipun pulang. Terimakasih yaa Rabb atas nikmatmu yang luar biasa ini, semoga kami menjadi umat_Mu yang pandai bersyukur ....


Telaga Herang, 11 Februari 2020


Tangis Bu Guru Yani





Siang itu di sebuah sekolah, suasana riuh ramai anak-anak yang bermain di halaman sekolah. Tampak beberapa orang guru sedang membimbing anak-anak  yang sedang latihan kepramukaan. Di pojok taman sekolah ada seorang Ibu Guru berparas cantik, berkulit putih, berhidung mancung dengan alis tebal, tangan kanannya tampak bergetarmemegang buku pelajaran, matanya tampak berkaca-kaca walaupun tertutup kacamata, biwirnya bergetar seakan menahan tangis biar tidak pecah, nafasnya berat selaksa menahan ribuan beban. 

Dari Kantor kepala sekolah, keluarlah sosok lelaki perlente berbadan tegap,berkumis tipis, rambutnya sudah mulai memutih, berkulit putih bersih bergegas menuju ruang parkir mobilnya, tetapi Ia sempat menoleh ke arah ibu tersebut. Ia membelokkan arah langkahnya menghampiri ibu guru tersebut dan menyapa,” Assalamu;alaikum Bu Yani, bolehkah kita ngobrol di sini karena di kantor ada guru yang sedang memasang jadwal pelajaran umum?” Bu Yani kaget sekali, segera ia mengahapus air matanya dengan sapu tangan yang diambil dari kantong bajunya,” Waalaikumsalam .... ooh boleh Bapak tak apa di sini juga.” “Mohon maaf sekali, saya lihat tampaknya ibu begitu bersedih hati, kalau boleh tahu apa penyebabnya Ibu?” Bu Yani menarik nafas panjang mencoba untuk menenangkan diri, “ Saya lagi bingung dan sedih sekali melihat teman-teman masih bisa ikut CPNS sedangkan umur saya sudah lebih 35 tahun sudah tak bisa ikut lagi. Saya sudah mengajar hampir 12 tahun, tapi keberuntungan tidak berpihak pada saya. Saya sudah mencoba ikut CPNS tapi gagal terus, kalah sama anak-anak muda yang baru beberapa  tahun lulus kuliah, otaknya masih cemerlang sedangkan saya karena faktor umur dan banyak pikiran cepat lupa, begitu juga dengan tes PPPK saya kalah bersaing dengan mereka. Sekarang anak saya sudah masuk SMA membutuhkan biaya yang tak sedikit, saya tak bisa menyekolahkan mereka dengan honor yang hanya Rp. 400.000 ,00 sebulan untuk makan saja tidak cukup sedangkan anak saya yang satunya lagi masuk SMP lagi,saya sangat bingung Pak.” Mendengar itu Pak Budi berkata,”Oh Ibu saya turut prihatin atas kesusahan ibu, dan maafkan saya selaku kepala sekolah tidak bisa membuat ibu lebih sejahtera, padahal tugas saya selaku kepala sekolah memberi kesejahteraan kepada guru-guru. BOS memang ada tetapi semua sudah ada pos-pos pembiayaan, ibu sendiri tahu peruntukan karena saya selaku memberikan informasi secara transparan dan terbuka tentang penggunaan BOS kepada dewan guru dan komite sekolah, kalau boleh tahu kemana suami ibu? Saya sekarang tidak pernah melihatnya?  Bukankah suami Ibu juga seorang Guru?”

Bu Yani terdiam menahan air matanya yang hampir tumpah, dengan suara agak parau menjawab.”Iya Pak , terimakasih atas niat tulusnya mensejahterakan kami para guru, dan sayapun maklum dengan keuangan sekolah. Memberi rasa nyaman, dan perhatian kepada kami itupun upaya yang Bapak lakukan untuk mensejahterakan kami ...terimakasih Pak Budi. Suami saya kan sama juga guru honorer lebih lama dari saya, tapi sama tak beruntungnya, sehingga satu bulan yang lalu ia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan agar anak-anak kami bisa bersekolah dan kuliah, kalau mengandalkan menjadi guru honorer saja tak bisa, apalagi latar belakang kehidupan kami dari orang yang tak punya, berbeda dengan mereka walaupun honorer tapi keluarga mereka bercukupan sehingga kehidupannya ditopang keluarganya dengan fasilitas yang diberikan motor, rumah bahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari Pak.””Apa yang disampaikan Ibu saya alami, saya merasakan menjadi guru honorer selama 2 tahun yang sudah berkeluarga kalau tanpa bantuan orang tua, saya tak bisa membayangkan bagaimana susah hidup kami tanpa bantuan mereka. Oh yaa bagaimana khabar suami Ibu sekarang sudah dapat pekerjaan?” Mendengar pertanyaan tentang suaminya, ibu Yani tak kuasa menahan kesedihannya, air matanya mengalir sangat deras, tubuhnya bergemetar kencang, selang beberapa lama Bu Yani berguman, “Astagfirlohhaladziim ....ampuni hamba_MU ini ya Rabb bila kuffur nikmat padahal masih banyak nikmat yang Engkau berikan ... oh ya Bapak Kepala khabar suami saya sampai saat ini belum ada khabarnya, terakhir seminggu setelah sampai di kota sempat  nelpon yang mengatakan ini telepon yang terakhir kalinya karena Hpnya mau dia jual butuh buat makan dan ongkos mencari kerja, sampai hari ini dia tidak memberi khabar apapun  lagi mungkin karena tak punya Hpnya ataupun sekedar minjam ke temannya karena dia sangat pemalu meminjam barang orang lain. Saya bingung sekali kontrakan sudah 2 bulan nunggak begitu juga listrik dan PDAM, belum bayar uang anak-anak sekolah dan sampai saat ini belum punya beras untuk dimakan sore hari.... saya sangat bingung dan sedih. Mau ngutang ke warungpun sudah tidak diberi lagi karena sudah menumpuk Pak ...” Pak Budi hanya menunduk berkaca-kaca ikut merasakan kesedihan yang dialami Bu Yani.

Tiba-tiba HP Pak Budi berdering tanda ada pesan yang masuk. Dibukanya HPnya berkerut dahi Pak Budi melihat isi pesan sms banking  bahwa ada kiriman uang Rp. 15.000.000, 00 rupiah dari orang tak dikenal. “Mohon maaf Bu Yani pembicaraan kita terpotong ada sms banking yang masuk pemberitahuan dari orang tak dikenal mengirim sejumlah uang.” Oh tak apa Pak lain kali kita bisa ngobrol lagi, mohon pamit mau ngajar ke kelas Pak.” “Silahkan Bu.” jawab Pak Budi.

Bu Yani berjalan menuju kelas 5 tetapi langkahnya terhenti karena ingat suaminya sebelum pergi ke kota meminta nomor rekening siapa saja untuk berjaga-jaga jika punya rizki bisa ditransfer uangnya sedangkan Bu Yani tidak memiliki rekening apapun hanya tahu rekening kepala sekolah yang dulu ia pergunakan untuk mengirim sejumlah uang belanja online kebutuhan sekolah, walaupun ia ragu karena suaminya tak pernah memberi khabar berita yang sepertinya buat makanpun susah. Dengan hati yang diliputi keraguan Ia membalikkan badannya menuju arah Pak Budi yang sedang kebingungan akibat pesan sms yang masuk.”Pak kepala, mohon maaf apakah pengirim sms banking tadi atas nama Dadang Hermawan?” Nanti saya lihat lagi ya Bu,” Kata pak Budi. Setengah berteriak Pak Budi berkata,” Benar Bu atas nama pengirimnya Dadang Hermawan menejer personalia PT Anugrah Kalbu, apakah suami Ibu?” Mendengar itu Bu Yani menjawab dengan suara lirih setengah tak percaya,”Ya Dadang Hermawan itu suami saya Pak ...  tapi kok tertulis menejer personalia, ah jangan-jangan orang lain yang namanya sama dengan suami saya.” Baiklah Bu disini ada nomor telepon akan saya telpon langsung.”Assalamu’alaikum wr wb ...selamat siang apakah ini dengan Pak Dadang Hermawan? Ya saya sendiri jawab yang ditepon.”Apakah Bapak kenal dengan Bu Yani Asmarandani Guru SDN Harapan Jaya?” Ya, saya suaminya sengaja mentransfer uang ke rekening Bapak, karena itulah satu-satunya rekening yang diberikan istrinya dan untuk memberi kejutan kepada istrinya Ibu yani.”

Ternyata suami Bu yani yang dulu guru honorer di sebuah SMK sekarang menjadi menejer personalia ketika bertemu dengan muridnya yang telah sukses memiliki beberapa perusahaan kemuadian mengangkat Pak Dadang Hermawan menjadi salah seorang menejer disalah satu perusahannya sebagai balas kebaikan kepada gurunya yang sabar mendidik dan membimbingnya ketika di SMK terkenal anak nakal menjadi anak yang baik. 

Khabar tentang suaminya yang sudah menjadi orang sukses disampaikanlah ke Bu Yani. mendengar itu Bu Yani sujuk syukur dan air matanya mengucur derasnya, tapi bukan air mata kesedihan tapi air mata bahagia,”Terimakasih ya Allah, Engakau  menolong disaat hamba_Mu hampir putus asa akibat kehidupan yang berat ini. Ya Rabb semoga saya bisa mensyukuri setiap nikmat yang Engkau berikan, dan mendidik anak-anak saya menjadi ahli syurga....” Aamiin.


Party, 11 Februari 2020




Senin, 17 April 2023

Cerpen: Oh Indahnya Cinta

 



Pada suatu senja, di tengah ladang hijau yang subur, aku bertemu dengan Engkau. Di hadapanku, Engkau terlihat begitu cantik dengan senyum ramah yang menghiasi wajahmu. Aku tak bisa menahan hatiku untuk tidak jatuh cinta padamu.

Tiap kali aku melihatmu bekerja di sawah, dengan punggung yang tegap dan mata yang bersinar ceria, hatiku semakin terpikat pada dirimu. Saking terpikatnya, aku berani untuk meminangmu untuk menjadi pasangan hidupku.

Namun, aku sadar bahwa Engkau adalah seorang petani yang hidup sederhana dan aku hanyalah seorang pekerja kantoran yang tidak pernah merasakan kehidupan di ladang. Aku khawatir Engkau tidak akan mau hidup bersamaku, karena perbedaan latar belakang dan kehidupan yang jauh berbeda.

Namun, saat aku mengungkapkan perasaanku padamu, kau dengan tulus membuka hatimu dan menerima cinta dari seorang pekerja kantoran yang biasa-biasa saja seperti aku. Kau bahkan tidak mempermasalahkan perbedaan latar belakang dan kehidupan kita. Hubungan ini, aku belajar banyak darimu, tentang kehidupan di pedesaan dan cara bertani dengan baik. Kau memperkenalkanku pada pola hidup yang lebih sederhana dan berkelimpahan, di mana kita tidak perlu bergantung pada teknologi atau kehidupan modern yang rumit.

Kita belajar saling menghargai dan menghormati, serta menerima perbedaan antara satu sama lain. Kita memiliki banyak kesamaan dan mencintai hal-hal yang sama, meskipun hidup kita berbeda secara sosial dan ekonomi.

Bersama-sama, kita membangun sebuah keluarga yang harmonis keluarga, kita juga belajar untuk saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Kita tidak hanya berbagi kebahagiaan, tapi juga berbagi kesedihan dan mengatasi masalah bersama.

Aku belajar banyak darimu, baik tentang kehidupan sehari-hari maupun tentang menghargai alam sekitar. Kau selalu mengajarkan aku teknik bertani yang baik dan memberi tahu aku tentang jenis tanaman yang cocok ditanam di daerah kita.

Kita belajar untuk memprioritaskan kebersihan dan menjaga kebersihan lingkungan kita, serta menjaga tanah dan sumber daya alam yang ada di sekitar kita. Kau menanamkan dalam diriku rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan alam.

Aku juga belajar tentang nilai-nilai keluarga yang penting, seperti menghargai orang tua, berkomunikasi dengan baik, serta selalu mencintai dan mendukung satu sama lain. Kita selalu berusaha untuk menjaga hubungan keluarga yang harmonis, meskipun tidak selalu mudah.

Terima kasih telah menjadi bagian dari keluargaku. Semoga kita selalu bisa bersama-sama dalam sukacita dan kesedihan, serta membantu satu sama lain dalam setiap fase kehidupan. Aku berharap bisa terus memberikan teladan yang baik bagi anak-anak kita, serta mengajarkan nilai-nilai positif yang akan kita bawa selamanya.

Aku bersyukur memiliki pasangan sepertimu, yang selalu hadir dalam suka dan duka. Semoga Allah senantiasa memberikan kebahagiaan dan kesehatan untuk kita sekeluarga. Aku cinta kamu!


Cerita ini terinspirasi dari Sahabatku Andi


Ruang Rindu, 17042023


Jumat, 07 April 2023

Insyafnya Sang Pendosa

 



Sebuah kota besar, hiduplah seorang laki-laki bernama Akmal. Siang dan malam ia hanya terobsesi pada uang dan material Ia seringkali menipu dan merugikan orang untuk mencapai keuntungan pribadinya dan hidup berpoya-poya memuaskan hawa nafsunya. Meskipun banyak orang yang menjauhinya karena kebiasaan buruknya, ia tetap mengabaikan semua itu. Namun, ketika ia merasa kesepian di tengah hidupnya yang bebas lepas tanpa kendali bergelimang dengan dosa, ia merenung dan berpikir kembali tentang hidupnya. Lama-kelamaan, rasa bersalah mulai merayap masuk ke dalam hatinya. Ia mulai meragukan pilihan-pilihan yang selama ini ia buat. Ia sadar bahwa kekayaan dan material tidaklah bisa membawa kebahagiaan sejati.

Akmal mulai mencari arti kehidupan yang lebih dalam dan bermakna. Ia mulai terbuka dengan ide-ide dan pandangan yang berbeda, dan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Ia mulai berbicara dengan orang-orang yang pernah ia sakiti, meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan yang sudah ia perbuat. Ketika ia berubah menjadi pribadi yang lebih baik, kehidupannya berubah menjadi lebih baik pula. Ia memperoleh perspektif baru yang membuatnya lebih bersyukur dan menghargai setiap detik dalam hidupnya. Akmal juga mulai memperoleh ikatan emosional yang lebih kuat dengan keluarganya dan menemukan banyak teman baru yang mendukung perubahan hidupnya.

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya Akmal menemukan arti sejati dari kehidupan. Kehidupan yang lebih berarti daripada sekedar harta dan materi. Ia belajar bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, dari memahami nilai-nilai yang penting seperti persahabatan, kejujuran, cinta, dan keberanian. Akmal kini merasa hidupnya lebih bermakna dan ia siap menghadapi setiap cobaan yang datang.

Setiap hari, Akmal bangun dengan rasa syukur atas hidupnya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Ia menginspirasi banyak orang dengan kisah hidupnya dan membuktikan bahwa setiap orang bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik jika mau berusaha dan memiliki tekad yang kuat.


Akmal memutuskan untuk mengabdikan dirinya sebagai sosok yang membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia memulai dengan mengadakan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak di lingkungannya dan membantu membuka lapangan kerja di tempatnya tinggal.

Dari setiap tanggung jawabnya, Akmal belajar banyak tentang hidup dan membuatnya semakin terbuka terhadap berbagai sudut pandang. Ia juga belajar untuk lebih sabar, lebih memahami dan mengetahui kebutuhan orang lain, serta menjadi lebih rendah hati dalam menyikapi segala perjuangannya, Akmal kemudian membentuk sebuah organisasi sosial yang fokus pada pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya. Organisasi tersebut berhasil memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat, termasuk membantu anak-anak yang kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak dan memberikan bantuan kesehatan bagi warga yang membutuhkan.

Kesuksesan Akmal dalam membantu masyarakat memberikan inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya, dan ia terus memotivasi orang-orang untuk melakukan aksi-aksi kebaikan di lingkungannya. Organisasi sosial yang ia bentuk semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Banyak orang-orang yang tergerak hatinya dan ikut bergabung bersama Akmal dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Tak hanya di lingkungannya saja, Akmal juga menyebarluaskan gerakan sosial ini ke daerah-daerah lain. Ia melakukan kunjungan peduli ke daerah-daerah yang membutuhkan, seperti pedesaan atau daerah kumuh, untuk memberikan bantuan dan memberi semangat kepada warga agar tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan perjuangannya, Akmal juga sering mengadakan acara penggalangan dana dan bazaar amal untuk mengumpulkan dana guna membantu masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, ia juga aktif dalam melakukan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berbagi dan saling membantu.

Dalam perjalanannya, Akmal sering menghadapi berbagai kendala dan tantangan. Namun, ia tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Selama perjuangannya, Akmal banyak belajar dan tumbuh menjadi sosok yang lebih matang dan tangguh. Ia juga semakin memahami betapa pentingnya menjaga kebersamaan dan saling membantu di dalam masyarakat.


Akmal pun terus berupaya untuk berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat. Salah satu program yang ia luncurkan adalah pembentukan kelompok-kelompok gotong royong di lingkungan tempat tinggalnya. Ia berharap dengan menyatukan sumber daya dan kekuatan masyarakat, dapat lebih mudah dan efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.

Akmal Sang Pendosa akhirnya insyaf menemukan kehidupan yang hakiki menjadi pribadi yang berguna tidak hanya untuk dirinya tetapi keluarga dan masyarakat.


Ruang Bergerak, 7 April 2023


Senin, 03 April 2023

Kisah Cinta Rani

 


Rani merasa cukup bahagia dengan hubungannya dengan Rudi. Mereka saling mencintai dan berencana untuk menjalin hubungan jangka panjang. Namun, kebahagiaan ini terputus tiba-tiba ketika Rudi memberitahunya bahwa ia harus pindah ke luar kota karena pekerjaannya.

 

Rani merasa sangat sedih dan patah hati karena mereka harus terpisah jauh. Meskipun mereka berjanji untuk menjaga hubungan, Rani tidak bisa membayangkan hidup tanpa Rudi di dekatnya.

 

Namun, semakin lama Rudi pergi, semakin jarang dia membalas pesan atau telepon dari Rani. Rasa cemas dan khawatir Rani semakin membesar dan pada akhirnya Rudi mengakui bahwa ia telah bertemu dengan seseorang di kota barunya dan mereka telah terlibat dalam hubungan yang serius.

 

Mendengar kabar itu, Rani sangat hancur. Semua yang pernah mereka bagi bersama, waktu, perhatian, perasaan, semua terasa tidak berarti lagi. Ia merasa dikhianati dan terbuang begitu saja.

 

Malam-malam Rani habiskan dengan menangis dan berusaha mencari jawaban atas keputusan Rudi. Ia tak dapat menerima bahwa hubungan mereka yang selama ini ia jaga dengan baik, tiba-tiba punah begitu saja.

 

Berhari-hari berlalu, Rani menghabiskan waktu dengan merenungkan kembali hubungan mereka. Ia menyadari bahwa tak selalu segala sesuatunya berjalan sesuai dengan keinginannya. Memang, saat ini ia harus menanggung rasa sakit dan kecewa, namun, waktu akan mengobati segala luka dan membawa kebahagiaan pada akhirnya.

 

Rani berusaha untuk bangkit dari kekecewaan itu dan menerima kenyataan bahwa hubungan mereka memang tidak sesuai dengan harapannya. Ia merenung kembali atas kelemahannya dan mencoba belajar dari pengalamannya.

 

Hari demi hari, Rani berusaha untuk melupakan Rudi dan membangun kembali keseimbangan hidupnya. Ia mengisi waktu dengan melakukan aktivitas yang disukainya, seperti berolahraga, mengejar hobi, dan bertemu dengan teman-temannya.

 

Ketika waktu berlalu, Rani mulai merasa lebih baik dan mampu menempuh hidupnya dengan tanggung jawab dan optimisme yang lebih besar. Ia bahkan mulai membuka hatinya untuk bertemu dengan orang baru dan berharap untuk menemukan cinta yang sejati. Namun, Rani tahu bahwa ia harus lebih berhati-hati dalam memilih pasangan berikutnya dan tidak terlalu cepat jatuh cinta.

 

Beberapa bulan kemudian, Rani bertemu dengan seseorang yang memiliki minat yang sama dengan dirinya. Mereka mulai berbicara dan mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Sampai suatu saat, Rani merasa bahwa ia mulai memiliki perasaan yang lebih dalam pada pria itu.

 

Namun, ia masih ragu-ragu untuk memulai suatu hubungan baru. Ia ingin memastikan bahwa orang tersebut adalah pasangan yang tepat untuknya. Maka, Rani memutuskan untuk mengajak orang tersebut untuk berkencan selama beberapa bulan dan memeriksanya lebih lanjut.

 

Setelah beberapa bulan ssaling memngenal, Rani merasa yakin bahwa pria tersebut adalah pasangan yang tepat bagi dirinya. Mereka saling mendukung dan saling menghargai satu sama lain. Rani merasa bahagia dan senang bersama pasangan barunya.

 

Mereka terus membangun hubungan yang sehat dan kuat, dengan saling membangun kepercayaan, menghargai perbedaan, dan bekerja sama dalam mengatasi setiap masalah. Tidak ada hubungan yang sempurna, tapi Rani dan pasangannya bekerja keras untuk membuat hubungan mereka tetap berjalan dengan baik.

 

Rani merasa bersyukur dan bahagia karena dia telah menemukan cinta sejati dan hubungan yang bahagia. Dia belajar dari pengalaman masa lalunya untuk tidak terlalu cepat jatuh cinta dan berhati-hati dalam memilih pasangan. Dia juga belajar bahwa hubungan yang sehat membutuhkan komitmen, kerja sama, dan saling menghargai.

 

Setiap hubungan memiliki tantangan, namun Rani dan pasangannya telah siap untuk menghadapi apa pun yang datang. Mereka merencanakan masa depan mereka bersama, membangun impian dan cita-cita bersama. Mereka tahu bahwa dalam hubungan yang sehat, keduanya harus saling mendukung dan membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan mereka.

 

Rani juga belajar bahwa penting untuk tetap memperhatikan dirinya sendiri dalam sebuah hubungan. Dia masih meluangkan waktu untuk melakukan hobinya dan menjaga kesehatannya. Dia tahu bahwa jika dirinya sehat dan bahagia, hubungannya dengan pasangannya juga akan tetap sehat dan bahagia.

 

Dalam banyak hal, Rani merasa bersyukur karena dia telah memiliki pasangan yang mendukung dan memahami dirinya. Mereka saling menghargai dan juga memberikan ruang bagi satu sama lain untuk tumbuh dan berkembang.

 

Namun, Rani sadar bahwa hubungan yang sehat juga membutuhkan komunikasi yang jujur dan terbuka. Jika ada masalah atau ketidaknyamanan dalam hubungan, keduanya harus berbicara satu sama lain secara terbuka, saling mendengarkan dan mencoba mencari solusi bersama.

 

Rani bersyukur telah memiliki pasangan yang bisa dia andalkan dan membangun hubungan yang sehat bersamanya. Dia tahu bahwa kerja keras dan komitmen mereka akan terus memperkuat hubungan tersebut dan memastikan kebahagiaan mereka di masa depan.


Ruang Rindu,03 April 2023

Cerita ini hanya imajinatif dari curhatan seorang sahabat

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...