Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Sabtu, 22 April 2023

Jeritan Si Kecil


Pagi itu aku mau ke sekolah ada janji dengan temanku memberikan dokumen yang dibutuhkan. Mobil yang kukendarai kupacu perlahan karena ada perbaikan jalan sigra yang sebagian jalan aspal  terkulapas akibat banjir. Karena di depan kelihatan macet kuparkir mobil di sebelah sisi kanan SDN Parakan III, mataku menoleh ke arah kiri tampaklah seorang penjual cilok yang duduk termenung dengan mata sayu, sesekali menarik nafas dalam-dalam yang mengekspresikan kebingungan, kadang diapun memegang dahinya yang sudah mengerut dan menepuk-nepuknya.


Kuberjalan ke arah Mang Dedi, demikian orang-orang memanggilnya. “Assalamu’alaikaum, apa khabar Mang Dedi?” sapaku. “Alhamdullilah sehat cuma lagi bingung saja Pak Guru”. Sekolah diliburkan tempat  saya berjualan, yang biasanya saya sudah mendapatkan uang 50.000 jam segini, sekarang belum mendapatkan uang sesenpun ,saya sangat bingung Pak Guru. Pak Guru enak libur masih tetap dapat gaji, sedangkan saya libur tak jualan, saya dan anak-anak tak bisa makan,” keluh Mang Dedi. “Sabar Mang Dedi, ini jalan kehidupan yang harus kita lalui, musibah akibat virus Corena itu tidak kita kehendaki, ini takdir Allah yang harus kita jalani. Saya prihatin dengan Mang Dedi dan yang lainnya, Memang saya lebih beruntung memiliki gaji yang tetap sehingga ekonomi bisa lebih baik. Mang ... Anak-anak diliburkan itu kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan virus corena yang sangat rentan menimpa anak-anak,  sehingga anak-anak harus diselematkan dengan dibelajarrumahkan. Saya sebagai guru sebenarnya tidak senang dirumahkan lebih baik mengajar seperti biasanya, daripada harus memberi tugas dan membimbing anak-anak secara daring malah kadang jadi gering he he. Oh ..ya Mang Dedi mau jualan ke mana sekarang kan di sekolah tidaka ada anak-anak seorangpun?” tanyaku. “Entahlah menunggu agak siang Pak guru, anak-anak kalau libur biasanya bangun siang, semoga hari ini ada rizki untuk makan dan  beli obat untuk istri saya yang sedang sakit sudah 3 hari”, kata Mang Dedi dengan suara parau menahan kesedihan. “ Istrinya sudah dibawa ke dokter Mang?” tanyaku. “Boro-boro ke dokter tidak ada uangnya, sejak sekolah diliburkan paling dapat untung jualan 20.00, itu hanya cukup untuk makan seadanya, beli obat ke warungpun tak bisa, mau ngutang malu, hutang saya di warung sudah banyak Pak guru,” sambungnya.


Tiba-tiba hpku berbunyi teman saya memberitahu sudah menunggu.”Saya turut prihatin mendengar cerita Mang Dedi, semoga Mang Dedi selalu diberi kesehatan, kesabaran, dan ibunya semoga sembuh sedia kala. Oh ya ini ada jatah uang rokok saya setiap hari, saya berikan sebagian untuk mang Dedi buat bantu beli obat ya mohon diterima, “kataku sambil merogoh uang *** diberikan ke Mang Dedi. “Aamiin .... terimakasih Pak Guru, semoga kebaikannya mendapatkan imbalan dari Allah,” kata Mang dedi sambil menerima uang. “Permisi Pak Guru, saya mau jualan do’akan semoga laku,” pinta Mang Dedi. “Aamiin ... semangat ya Mang.” Balasku. Mang Dedi menuntun  sepeda tuanya memasuki gang dan akupun bergegas menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan. Dalam hati berdo’a “Ya Rabb semoga Musibah Corena ini cepat berlalu kasihan nasib si kecil yang semakin terpuruk”.


Parakancity. 18032020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...