Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Selasa, 13 Juni 2023

Kegiatan Refleksi Akhir Tahun Sekolah Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Majalengka

 


Kegiatan Refleksi Akhir Tahun Sekolah Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Majalengka Kelas C telah sukses diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 13 Juni 2023 di SMPN 4 Majalengka. Penyelenggara Kegiatan adalah BBGP Jawa Barat dengan panitia lokal Dinas pendidikan Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini dihadiri oleh Fasilitator Ibu Erna Labudasari, M. Pd. yang tugas kesehariannya sebagai Dosen Universitas Muhamadiyah Cirebon (UMC) Prodi PGSD, para guru sebagai Komite Pembelajar, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Penggerak Angkatan 2. Pada kesempatan ini, kami merenungkan apa yang sudah dilakukan sekolah terkait dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka, mencermati praktik baik yang dilakukan oleh berbagai pihak, mengidentifikasi potensi yang dimiliki sekolah sebagai faktor pendukung keberhasilan, melihat perubahan positif yang terjadi, menghadapi tantangan yang dihadapi, dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi Kurikulum Merdeka.


I. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Pada tahun ini, sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:

  1. Mengembangkan dan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa secara mandiri.
  2. Menyusun rencana pembelajaran yang fleksibel dan responsif terhadap perkembangan siswa.
  3. Memperkuat program pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman nyata.
  4. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

II. Praktik Baik yang Dilakukan

Selama pelaksanaan Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa praktik baik yang dilakukan oleh berbagai pihak, antara lain:

Guru:

  1. Menerapkan pendekatan pembelajaran deferesiansi yang aktif yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
  2. Menggunakan berbagai metode pembelajaran yang menarik dan interaktif.
  3. Melakukan penilaian autentik yang mencakup beragam aspek kemampuan siswa.

Kepala Sekolah:

  1. Memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
  2. Mendorong kolaborasi dan koordinasi antar guru dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Pengawas:

  1. Melakukan pembinaan dan monitoring secara berkala terhadap pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
  2. Memberikan umpan balik konstruktif kepada guru dan kepala sekolah.

Orang Tua:

  1. Mendukung dan terlibat aktif dalam pembelajaran anak di rumah.
  2. Berkomunikasi secara terbuka dengan guru dan sekolah untuk mendukung perkembangan anak.

III. Potensi yang Dimiliki Sekolah sebagai Faktor Pendukung Keberhasilan

Sekolah memiliki beberapa potensi yang menjadi faktor pendukung keberhasilan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu:

  1. Keterlibatan guru yang kompeten dan berdedikasi.
  2. Sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran.
  3. Dukungan orang tua dan masyarakat dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
  4. Keterampilan siswa yang beragam yang dapat dikembangkan melalui Kurikulum Merdeka.

IV. Perubahan Positif yang Terjadi

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka telah memberikan dampak positif dalam beberapa aspek, seperti:

  1. Meningkatnya minat dan motivasi belajar siswa.
  2. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas siswa.
  3. Pengembangan kepribadian dan soft skill siswa.
  4. Kolaborasi yang lebih baik antara guru, siswa, dan orang tua.
  5. Pemahaman yang lebih baik tentang potensi dan minat siswa.

V. Tantangan yang Dihadapi

Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sekolah juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  1. Kesiapan sumber daya manusia dalam memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka.
  2. Keterbatasan anggaran untuk pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
  3. Penyesuaian dan pemahaman yang beragam dari berbagai pihak terkait dengan Kurikulum Merdeka.

VI. Faktor yang Menjadi Penghambat dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi Kurikulum Merdeka meliputi:

  1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang Kurikulum Merdeka.
  2. Keterbatasan infrastruktur dan sarana pembelajaran yang memadai.
  3. Kendala dalam pelaksanaan penilaian autentik yang memerlukan pendekatan dan instrumen penilaian yang baru.

Kegiatan Refleksi Akhir Tahun Sekolah Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Majalengka, Kelas C memberikan wawasan yang berharga terkait dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Dalam pelaksanaannya, sekolah telah melakukan berbagai upaya, menerapkan praktik baik, mengoptimalkan potensi yang dimiliki, dan melihat perubahan positif yang terjadi. Meskipun menghadapi tantangan dan penghambatan, sekolah tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan Kurikulum Merdeka demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik.



































2 komentar:

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...