Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Minggu, 10 Maret 2024

Lokakarya Komunitas Belajar 1 Program Sekolah Penggerak (PSP) 2 Kab. Majalengka

 


Pada hari Sabtu, 26 Februari 2024, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka menyelenggarakan Lokakarya Komunitas Belajar 1 Program Sekolah Penggerak (PSP) yang membahas tentang pembentukan Komunitas Belajar di sekolah penggerak. Lokakarya ini diikuti Pengawas, Kepala Sekolah dan Komite Pembelajar sekolah penggerak Angkatan 2 Kabupaten Majalengka dan beberapa dari luar seperti Kabupaten Kuningan. 

Acara dimulai pukul 08.00 WIB di SMPN 3 Majalengka. Lokakarya ini bertujuan Pengawas sekolah, kepala sekolah dan pendidik memiliki kompetensi dalam membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan melalui komunitas belajar, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

Sambutan dari BBGP Jawa Barat menharapkan supaya sekolah bisa mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk peserta didik dan diharapakan komunitas belajar menjadi media bagi pengembangan kompetensi guru secara kolaboratif. 

Sementara sambutan dari dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka diwakili oleh Kepala Bidang GTK sangat menarik, setelah berbalas pantun dengan perwakilan BBGP menyampaikan ilustrasi pemahaman peserta didik akan berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya. Beliau juga berharap sekolah penggerak menjadi role model implementasi disiplin positif.

Fasilitator kelas H Ibu Erna Labudasari, M.Pd. yang merupakan Dosen pula di Universitas Muhamadiyah Cirebon (UMC) memberikan pemahamam Komunitas Belajar di sekolah penggerak. Ibu Erna Labudasari, M.Pd. memaparkan tentang konsep dan manfaat dari Komunitas Belajar, serta langkah-langkah praktis untuk memulai pembentukan Komunitas Belajar di sekolah.

Pembelajaran diawali dengan kesepakatan kelas yang disusun bersama-sama. Sebelum materi dimulai peserta diminta terlebih dahulu mengisi lembar refleksi komunitas belajar yang telah berjalan di sekolahnya. Proses pembelajaran  mengikuti alur Merdeka yaitu:

  1. Mulai dari diri: Peserta mengisi lembar kerja yang berisi pertanyaan reflektif berhubungan komunitas belajar di satuan pendidikan
  2. Eksplorasi Konsep: Mempelajari konsep kunci  Komunitas Belajar
  3. Ruang Kolabarasi; Mendiskusikan tentang pengembangan komunitas belajar berkelanjutan dalam satuan pendidikan
  4. Elaborasi Pemahaman: penguatan materi melalui berbagi hasil pembuatan rencana pengembangan komunitas belajar, berdiskusi dan memberikan
  5. Demonstrasi Kontekstual: Membuat rencana pengembangan komunitas belajar keberlanjutan berdasarkan hasil analisis kebutuhan satuan pendidikan
  6. Refleksi Terbimbing: Merefleksikan mengenai tantangan yang mungkin terjadi pada sesi ruang kolaborasi
  7. Koneksi Antar Materi: Berdiskusi dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh.
  8. (Rencana) Aksi Nyata: Membuat rencana aksi nyata perencanaan keberlanjutan komunitas belajar 

Selama lokakarya, peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pembentukan Komunitas Belajar. Ibu Erna Labudasari, M.Pd. memberikan solusi-solusi praktis dan tips-tips untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. 

Sekilah tentang Pembentukan Komunitas Belajar

Komunitas Belajar adalah Sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Tujuan Komunitas Belajar

Meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan

Ada 3 Jenis komunitas belajar yaitu:

  1. Komunitas belajar dalam sekolah: Anggota dari komunitas belajar dalam sekolah ini adalah guru dan kepala sekolah dalam satu sekolah yang sama.
  2. Komunitas belajar antar sekolah: Anggota dari komunitas belajar antar sekolah ini terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dalam satu gugus, dalam satu Kabupaten/kota yang sama, seperti: Komunitas Guru Belajar Nusantara, PKG (dan gugus PAUD), MGMP/KKG, MKKS/KKKS, dan komunitas Guru Penggerak.
  3. Komunitas belajar daring: Anggota dari komunitas belajar daring ini terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah yang belajar bersama dalam sebuah platfom daring tertentu misalnya PMM atau melalui: Facebook group, WhatsApp group, Telegram dan sebagainya.

Perpindahan Komunitas Praktisi ke Komunitas Belajar

Komunitas Praktisi:

  1. Komunitas praktisi belum bisa mewadahi konsep komunitas belajar dalam sekolah.
  2. Ruang lingkup komunitas praktisi hanya pada peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
  3. Contoh komunitas praktisi adalah komunitas belajar antar sekolah ataupun daring (dalam PMM).

Komunitas belajar

  1. Istilah komunitas belajar memiliki ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat memayungi tiga komunitas belajar, khususnya komunitas belajar dalam sekolah.
  2. Komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi antar pendidik, meminimalisir ketimpangan kompetensi antar pendidik.
  3. Komunitas belajar berdampak pada pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Peran Komunitas Belajar

  1. Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka
  2. Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah seputar Kurikulum Merdeka
  3. Memfasilitasi proses berbagi praktik baik dengan rekan sejawat tentang implementasi Kurikulum Merdeka
  4. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat

Tujuan Utama Membangun Komunitas Belajar:

  1. Mengedukasi: Anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik
  2. Memfasilitasi: Interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan
  3. Mendorong: Anggota meningkatkan kompetensi diri anggota melalui saling berbagi dan diskusi
  4. Mengintegrasikan Pembelajaran: Didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari.
Tiga Ide Besar Pengelolaan Komunitas Belajar

Ada Tiga (3) Ide Besar Dalam Kemunitas Belajar (Kombel) yaitu:

  1. Fokus pada pembelajaran.
  2. membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif.
  3. berorientasi pada hasil (pembelajaran murid).

 Fokus pada pembelajaran:

  1. Pendidik dalam komunitas belajar dalam sekolah memiliki kewajiban untuk menunjukkan kinerja terbaiknya dalam mendampingi peserta didik agar dapat menguasai dan memperoleh hasil terbaik dari hal yang dipelajari.
  2. Pendidik dituntut untuk terus belajar sebagai upaya pencapaian tertinggi bagi kemampuan peserta didik

Empat pertanyaan kunci bagi pendidik dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas:

  1. Apa yang harus dipelajari peserta didik? Apakah tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik?
  2. Bagaimana mengetahui bahwa peserta didik telah belajar? Bagaimana cara memantau pembelajaran peserta didik?
  3. Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik tidak belajar? Dukungan seperti apa yang diberikan kepada mereka?
  4. Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik telah belajar? Pengayaan seperti apa yang akan diberikan kepada mereka?

Membudayakan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Kolektif

  1. Kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan akan lebih optimal jika PTK dapat berkolaborasi dengan PTK lainnya.
  2. Kolaborasi diciptakan untuk menghadirkan suasana belajar bersama, yang di dalamnya ada rasa saling tergantung satu sama lain, serta kesadaran bahwa proses pembelajaran dan keberhasilan peserta didik merupakan tanggung jawab bagi semua pendidik.
  3. Tanggungjawab pendidik tidak hanya pada peserta didik di dalam kelasnya saja.
  4. Satuan pendidikan perlu melakukan monitoring secara sistematis mengenai proses belajar peserta didiknya, sehingga dapat menggunakan hasil monitoring tersebut untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini akan mendukung terjadinya perbaikan yang berkelanjutan.
  5. Bukti peningkatan hasil belajar peserta didik menjadi strategi bagi komunitas belajar dalam mengevaluasi efektivitas kegiatan belajar mengajar, aturan satuan pendidikan, serta prosedur di satuan pendidikan.
  6. Setiap keputusan diambil berdasar pada hasil perbaikan yang ditunjukkan oleh peserta didik-peserta didiknya.

Peran Pengawas, Kepala Sekolah dan Pendidik dalam Komunitas Belajar

Peran Pengawas dalam Komunitas Belajar, yaitu:

  1. Mendampingi kepala sekolah dalam melakukan analisis kebutuhan belajar sebagai pemimpin pembelajaran.
  2. Menyusun, melakukan, dan mengembangkan analisis kebutuhan kepala sekolah dalam memfasilitasi kebutuhan belajar kepala sekolah dan berbagi praktik baik guru.
  3. Melakukan coaching kepada kepala sekolah untuk memotivasi terbentuk dan aktifnya Komunitas Belajar di satuan pendidikan.
  4. Turut berperan aktif dalam belajar dan berbagi praktik baik di Komunitas Belajar

Peran Kepala Sekolah dalam Komunitas Belajar

  1. Kepala sekolah dapat mendampingi guru dalam penerapan pembelajaran terdiferensiasi dan sesuai kebutuhan peserta didik.
  2. Kepala sekolah dapat merefleksikan, mengevaluasi, dan menyusun perbaikan penerapan kurikulum Merdeka.
  3. Kepala sekolah mengembangkan komunitas belajar secara aktif dan reguler.
  4. Kepala sekolah mengelola sumber daya sekolah dengan menggunakan aplikasi secara efektif dan efisien.

Peranan Pendidik dalam Komunitas Belajar

  1. Pendidik mengembangkan lingkungan kelas yang memfasilitasi peserta didik belajar secara aman dan nyaman.
  2. Pendidik mengimplementasikan penerapan pembelajaran terdiferensiasi dan sesuai kebutuhan peserta didik.
  3. Pendidik aktif dan mengembangkan diri dalam komunitas belajar.
Mengelola Komunitas Belajar dalam Sekolah 

Gambaran Komunitas Belajar Secara Luring Dalam Sekolah:

  1. Membuat tim kecil
  2. Telaah data hasil belajar murid
  3. Melakukan sosialisasi dan penguatan tentang pentingnya komunitas belajar kepada seluruh warga sekolah, membuat komitmen bersama, dan menyepakati tata nilai
  4. Memasukkan jam efektif guru di sekolah
  5. Merealisasikan Belajar Bersama dan Berbagi Praktik dan Menciptakan lingkungan belajar yang ramah guru
  6. Siklus belajar dalam komunitas belajar menunjukkan bahwa kegiatan belajar di komunitas merupakan proses utuh dan berkelanjutan mulai dari refleksi awal sampai kembali lagi ke refleksi awal.

Komunitas Belajar di Luar Sekolah

Komunitas Belajar Antar Sekolah adalah Sekelompok GTK dari berbagai sekolah yang belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar murid. Wujud komunitas ini dapat berupa PKG (dan gugus di PAUD), MGMP, MGBK, KKG, MKKS, KKS, MKPS, komunitas belajar organik, dan lainnya.. Berikut adalah beberapa tahapan yang dapat membantu dalam mengelola komunitas belajar antar sekolah:
  1. Membentuk Tim Kecil: Langkah pertama adalah membentuk tim kecil yang terdiri dari manajemen sekolah dan guru.
  2. Tim ini harus memiliki tiga potensi: kemampuan untuk menggerakkan rekan sesama guru, komitmen tinggi, dan keterampilan dalam memfasilitasi kegiatan komunitas belajar.
  3. Telaah Data Hasil Belajar Murid: Kepala sekolah bersama dengan tim kecil melakukan telaah data hasil belajar peserta didik. Data ini mencakup hasil belajar, rapor pendidikan, dan hasil asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi belajar peserta didik dan menentukan fokus serta prioritas belajar guru di satuan pendidikan.
  4. Sosialisasi Pentingnya Komunitas Belajar: Kepala sekolah melakukan sosialisasi dan penguatan tentang pentingnya komunitas belajar kepada seluruh warga sekolah. Komitmen bersama dan tata nilai juga disepakati pada tahap ini.
  5. Memasukkan Jam Efektif Guru: Kepala sekolah mengeluarkan kebijakan agar kegiatan komunitas belajar menjadi bagian dari jam kerja guru di sekolah. Hal ini membantu mengintegrasikan belajar bersama ke dalam tugas seorang guru.
  6. Pengembangan Konten dan Kegiatan: Komunitas belajar perlu mengembangkan konten dan kegiatan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Ini bisa berupa diskusi, lokakarya, atau kegiatan lain yang memperkaya pembelajaran di luar kelas.
Ingatlah bahwa komunitas belajar di luar sekolah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar peserta didik. Semoga informasi ini membantu

Gambaran Komunitas Belajar Daring

Komunitas Belajar Daring adalah Komunitas yang terdata secara virtual yang ada di menu Komunitas di Platform Merdeka Mengajar (PMM), dapat mewadahi komunitas belajar antarsekolah untuk saling berjejaring dan berbagi informasi tanpa batasan jarak di Platform Merdeka Mengajar.

Pelaksanaan Pembelajaran pada Komunitas Belajar

  1. Tim bekerja secara kolaboratif dan mengambil peran dan tanggung jawab bersama.
  2. Menerapkan kurikulum pada setiap tahapannya.
  3. Memantau pembelajaran siswa dengan proses penilaian berkelanjutan.
  4. Menggunakan hasil penilaian umum untuk melatih anggota komunitas, membangun kapasitas tim komunitas, memperluas pembelajaran dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa.
  5. Memberikan intervensi dan pengayaan yang sistematis.

 

Setelah rangkaian presentasi dan diskusi, lokakarya ditutup  peserta diajak menyelesaikan membuat rencana pembentukan Komunitas Belajar di sekolah masing-masing berdasarkan panduan yang telah diberikan yaitu, visi, misi, nilai dan  tujuan komunitas belajar.

Diharapkan dengan adanya lokakarya ini, para peserta dapat memahami pentingnya pembentukan Komunitas Belajar di sekolah penggerak dan dapat mengimplementasikannya di lingkungan sekolah masing-masing. Komunitas Belajar diharapkan dapat menjadi wadah kolaboratif untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah penggerak.

Demian semoga bermanfaat!


Dokumen Publikasi:

Youtobe

Tiktok Loka Kombel 1 PSP

Instagram


Sumber: Panduan Optimalisasi Komunitas belajar 

Dowload

Panduan Komunitas Belajar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...