Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Minggu, 23 April 2023

Mengapa Orang Cerdas Cenderung Skeptis?

 




Artikel ini saya buat terinspirasi dari perkataan seseorang:"Zaman Sekarang untuk sukses itu tidak perlu Cerdas yang penting bisa 3 hal: Ya, Siap dan Mengangguk." Kecerdasan sesorang hanya akan membuat orang tersebut menjadi  Skeptis atau Penentang. 

Menurut KBBI, skeptis adalah sifat kurang percaya dan ragu-ragu (terhadap keberhasilan, suatu ajaran dan sebagainya). Kata skeptis sendiri berasal dari paham skeptisisme atau skeptisme yang memandang segala sesuatu tidak pasti dan harus dicurigai.

Orang-orang cerdas seringkali terlihat lebih  dan lebih cenderung untuk menentang pandangan umum atau otoritas daripada orang-orang yang kurang cerdas. Ada beberapa alasan mengapa hal ini mungkin terjadi:

  1. Mereka memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik: Orang cerdas memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, seperti kemampuan untuk berpikir kritis, analitis, dan logis. Karena kemampuan ini, mereka lebih mampu mengevaluasi informasi dan melihat kesalahan dalam argumen atau ide yang kurang benar. Ini membuat mereka lebih mampu untuk menentang pandangan umum yang mungkin tidak benar atau tidak berdasar.
  2. Mereka lebih berani mengambil risiko intelektual: Orang cerdas cenderung lebih terbuka untuk mengambil risiko intelektual, seperti mencoba gagasan baru atau menantang konvensi. Mereka merasa nyaman dalam mengambil risiko ini karena mereka percaya bahwa kemampuan kognitif mereka akan membantu mereka untuk berhasil dalam upaya mereka. Hal ini sering mengarah pada ide-ide baru dan inovatif yang dapat menghasilkan perubahan positif dalam masyarakat.
  3. Mereka lebih cenderung mencari kebenaran: Orang cerdas seringkali sangat tertarik pada mencari kebenaran. Mereka tidak puas dengan jawaban yang sederhana atau konvensional, dan mereka ingin memahami masalah secara lebih mendalam. Ini membuat mereka lebih cenderung untuk menentang pandangan umum yang mungkin tidak sepenuhnya akurat atau berdasarkan fakta.
  4. Mereka lebih mungkin untuk mempertanyakan otoritas: Orang cerdas cenderung lebih kritis terhadap otoritas dan orang-orang yang berkuasa. Mereka tidak mengambil sesuatu hanya karena diucapkan oleh seseorang yang dianggap memiliki kekuasaan atau pengaruh, melainkan mereka mencari bukti atau argumen yang mendukung pernyataan tersebut. Hal ini membuat mereka lebih mungkin untuk menentang pandangan umum yang didorong oleh otoritas atau pemerintah. 

Namun, ada juga beberapa kelemahan yang terkait dengan sikap skeptis dan kritis ini. Orang cerdas terkadang dapat menjadi terlalu skeptis, sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk mempercayai sesuatu atau bahkan untuk melihat sisi positif dari suatu hal. Selain itu, sikap skeptis dan kritis yang terlalu berlebihan dapat membuat orang cerdas sulit untuk bekerja sama dengan orang lain dan mungkin sulit untuk mencapai kesepakatan atau konsensus.


Korelasi Kecerdasan Dengan Menjadi Pemimpin

Ada korelasi positif antara kecerdasan dan kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin. Orang-orang yang cerdas sering kali memiliki kemampuan untuk memahami masalah yang kompleks, menganalisis informasi, dan membuat keputusan yang baik. Kemampuan-kemampuan ini sangat penting bagi seorang pemimpin yang harus membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks.

Namun, kecerdasan saja tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi seorang pemimpin yang sukses. Kemampuan interpersonal, keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan untuk memotivasi orang lain, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain juga sangat penting untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif.

Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang kuat, seperti integritas, ketulusan, dan visi yang jelas. Orang-orang yang memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk memimpin orang lain dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Jadi, meskipun kecerdasan dapat membantu seseorang menjadi seorang pemimpin yang efektif, itu bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Seorang pemimpin yang sukses harus memiliki keterampilan, nilai-nilai, dan kepribadian yang mendukung kepemimpinan yang kuat dan berkelanjutan.








Sabtu, 22 April 2023

Jeritan Si Kecil


Pagi itu aku mau ke sekolah ada janji dengan temanku memberikan dokumen yang dibutuhkan. Mobil yang kukendarai kupacu perlahan karena ada perbaikan jalan sigra yang sebagian jalan aspal  terkulapas akibat banjir. Karena di depan kelihatan macet kuparkir mobil di sebelah sisi kanan SDN Parakan III, mataku menoleh ke arah kiri tampaklah seorang penjual cilok yang duduk termenung dengan mata sayu, sesekali menarik nafas dalam-dalam yang mengekspresikan kebingungan, kadang diapun memegang dahinya yang sudah mengerut dan menepuk-nepuknya.


Kuberjalan ke arah Mang Dedi, demikian orang-orang memanggilnya. “Assalamu’alaikaum, apa khabar Mang Dedi?” sapaku. “Alhamdullilah sehat cuma lagi bingung saja Pak Guru”. Sekolah diliburkan tempat  saya berjualan, yang biasanya saya sudah mendapatkan uang 50.000 jam segini, sekarang belum mendapatkan uang sesenpun ,saya sangat bingung Pak Guru. Pak Guru enak libur masih tetap dapat gaji, sedangkan saya libur tak jualan, saya dan anak-anak tak bisa makan,” keluh Mang Dedi. “Sabar Mang Dedi, ini jalan kehidupan yang harus kita lalui, musibah akibat virus Corena itu tidak kita kehendaki, ini takdir Allah yang harus kita jalani. Saya prihatin dengan Mang Dedi dan yang lainnya, Memang saya lebih beruntung memiliki gaji yang tetap sehingga ekonomi bisa lebih baik. Mang ... Anak-anak diliburkan itu kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan virus corena yang sangat rentan menimpa anak-anak,  sehingga anak-anak harus diselematkan dengan dibelajarrumahkan. Saya sebagai guru sebenarnya tidak senang dirumahkan lebih baik mengajar seperti biasanya, daripada harus memberi tugas dan membimbing anak-anak secara daring malah kadang jadi gering he he. Oh ..ya Mang Dedi mau jualan ke mana sekarang kan di sekolah tidaka ada anak-anak seorangpun?” tanyaku. “Entahlah menunggu agak siang Pak guru, anak-anak kalau libur biasanya bangun siang, semoga hari ini ada rizki untuk makan dan  beli obat untuk istri saya yang sedang sakit sudah 3 hari”, kata Mang Dedi dengan suara parau menahan kesedihan. “ Istrinya sudah dibawa ke dokter Mang?” tanyaku. “Boro-boro ke dokter tidak ada uangnya, sejak sekolah diliburkan paling dapat untung jualan 20.00, itu hanya cukup untuk makan seadanya, beli obat ke warungpun tak bisa, mau ngutang malu, hutang saya di warung sudah banyak Pak guru,” sambungnya.


Tiba-tiba hpku berbunyi teman saya memberitahu sudah menunggu.”Saya turut prihatin mendengar cerita Mang Dedi, semoga Mang Dedi selalu diberi kesehatan, kesabaran, dan ibunya semoga sembuh sedia kala. Oh ya ini ada jatah uang rokok saya setiap hari, saya berikan sebagian untuk mang Dedi buat bantu beli obat ya mohon diterima, “kataku sambil merogoh uang *** diberikan ke Mang Dedi. “Aamiin .... terimakasih Pak Guru, semoga kebaikannya mendapatkan imbalan dari Allah,” kata Mang dedi sambil menerima uang. “Permisi Pak Guru, saya mau jualan do’akan semoga laku,” pinta Mang Dedi. “Aamiin ... semangat ya Mang.” Balasku. Mang Dedi menuntun  sepeda tuanya memasuki gang dan akupun bergegas menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan. Dalam hati berdo’a “Ya Rabb semoga Musibah Corena ini cepat berlalu kasihan nasib si kecil yang semakin terpuruk”.


Parakancity. 18032020


Temu Kangen yang Begitu Indah

  


Siang itu jam menunjukkan pukul 11.00 WIB, aku menerima telepon dari Kepala Sekolah dulu. Beliau mengatakan akan ada acara temu pisah berkaitan dengan mutasi dan promosi beberapa orang guru dari SDN Mirat I. Akupun tertegun dan terharu masih begitu perhatian Beliau kepada kami yang terpisah karena tugas. Akupun mengingat masa-masa lalu ketika bersamanya, waktu pertama kali datang membawa surat tugas, selama menjadi guru. Begitu banyak kenangan yang ada dibenak, pasti adanya rasa nano-nano; suka, sedih dilalui bersama-sama.


Acara temu kangenpun dilaksanakan pada waktunya. Kuputar mobil ke arah sekolah yang dulu begitu aku cintai dan bela untuk menjemput rekan sejawatku . Kedatanganku disambut terikan para pedagang dan lambaian tangan beberapa siswa. Mobil  kuparkir di alun-alun, akupun turun bebebarapa anak sudah menanti dengan tangan halusnya dan ucapan salamnya, inilah yang membuatku bangga sekaligus terharu menjadi guru. Beberapa orang pedagang kusalami. Mereka menanyakan khabar, kujawab Alhamdullilah baik. Perpisahan dengan mereka terasa begitu berat, mereka para pedagang sudah seperti sahabat, mengobrol, mendengar keluh kesahnya sesuatu hal yang membuatku begitu banyak belajar arti kehidupan.


Kusalami beberapa orang guru. Ada Pak ustadz Didi yang menyambutku dangan salam tosna, ada Pak Karsali penjaga sekolah yang sudah kuanggap saudara. Ternyata ada juga PaK Yudi yang sudah kuanggap adik, yang sering saya omelin dan ingatkan ketika mau menghadapi Tes CPNS. Juga canda nyeleneh “Ada Udang diballik Batu” yang artinya ada rokok bagi satu doong he he .... biasa berkelakarlah.


Masuk ke dalam kantor kusalami guru-guru yang ada, ada bu Iyan yang jutek,  Bu Lilis yang pendiam, Bu Yusi yang judes, ada Bu Enok guru baru yang hanya tersenyum malu, Ada Bu Yiyin yang tubuhnya kecil tapi makannya banyak maklum bawaan orok lagi menyusui.


Perjalanan menuju temput “Temu kangen”pun kami lalui dengan penuh canda tawa, tetapi jujur didalam hati bergelut perasaan bahagia dan sedih. Bahagia karena masih bisa bersama mereka, sedihnya tidak bisa bersama-sama setiap waktu dengan mereka. Begitu berkecamuknya semua perasaan sampai akupun lupa jalan malah mau belok ke arah kanan jembatan putri yang seharusnya lurus menuju Telaga Herang. Gustiii .... aku benar-benar lupa menyetir setengah melamun terbawa perasaan.


Sampailah ketempat yang tuju, suasanapun tidak begitu ramai. Di Kolam hanya beberapa orang anak berenang, beberapa orang lagi asyik berswafoto. Bu Iyan dan Ibu kepala memesan makanan. Yusie sang Ratu Ngebor eh Ratu Selfi dan Ratu Tiktopun sudah mengambil beberapa foto bersama dengan ponsel kebanggaannya dari honor GI-nya. Selang beberapa lama Pak Roni datang dan mengajak kami untuk segera memulai acara, “Ayooo kita mulai berpidato sebelum hidangan matang!” ajaknya. kamipun berinsut pindah dengan duduk berhadapan di tengahnya ada meja hidangan. Pak Roni atau kami menyebutnya si Aki memulai pidatonya dengan renyah  diselingi humor, yang membuat kamipun tertawa senang. setelah selesai Pak Roni mempersilahkan Ibu kepala untuk menyampaikan sambutannya. “Kita berkumpul di sini dalam rangka temu kangen beberapa orang Keluarga Besar SDN Mirat I yang berpindah tugas. Walaupun berbeda tempat tugas diharapkan rasa kekeluargaan tetaplah terjalin erat, bila ada cendera mata yang diberikan janganlah dinilai dari harganya tetapi maknai rasa perhatian dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas.” kata Beliau. Akupun tertunduk meresapi apa makna yang disampaikan Beliau. Begitu Besar Rizki yang Allah berikan bukan Wujudnya, bukan Nilainya tetapi Keberkahannya.


Tiba saatnya Aku mewakili pribadi, Bu Ati dan pak Yudi. Kami berterimakasih atas bimbingan dan binaanya selama menjadi guru, permohonan maaf bila selama bersama-sama keluarga besar SDN Mirat I ada sikap, tindakan dan perbuatan yang kurang berkenan. Akupun secara pribadi mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan rekomendasi Ibu kepala sehingga mendapat promosi menjadi kepala sekolah.


Bu Ati dipersilahkan untuk menambahkan sambutan mewakili yang mutasi. Bu Ati menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu kepala dan semua guru atas kerjasamanya, dan mohon dido’akan agar ke depannya lebih sukses lagi.


Acara temu kangenpun diisi dengan pemberian cendera mata dari Ibu kepala. Hidanganpun sudah siap disajikan, kami menikmati dengan penuh kenikmatan dan canda tawa. Selesai makan kamipun pulang. Terimakasih yaa Rabb atas nikmatmu yang luar biasa ini, semoga kami menjadi umat_Mu yang pandai bersyukur ....


Telaga Herang, 11 Februari 2020


Tangis Bu Guru Yani





Siang itu di sebuah sekolah, suasana riuh ramai anak-anak yang bermain di halaman sekolah. Tampak beberapa orang guru sedang membimbing anak-anak  yang sedang latihan kepramukaan. Di pojok taman sekolah ada seorang Ibu Guru berparas cantik, berkulit putih, berhidung mancung dengan alis tebal, tangan kanannya tampak bergetarmemegang buku pelajaran, matanya tampak berkaca-kaca walaupun tertutup kacamata, biwirnya bergetar seakan menahan tangis biar tidak pecah, nafasnya berat selaksa menahan ribuan beban. 

Dari Kantor kepala sekolah, keluarlah sosok lelaki perlente berbadan tegap,berkumis tipis, rambutnya sudah mulai memutih, berkulit putih bersih bergegas menuju ruang parkir mobilnya, tetapi Ia sempat menoleh ke arah ibu tersebut. Ia membelokkan arah langkahnya menghampiri ibu guru tersebut dan menyapa,” Assalamu;alaikum Bu Yani, bolehkah kita ngobrol di sini karena di kantor ada guru yang sedang memasang jadwal pelajaran umum?” Bu Yani kaget sekali, segera ia mengahapus air matanya dengan sapu tangan yang diambil dari kantong bajunya,” Waalaikumsalam .... ooh boleh Bapak tak apa di sini juga.” “Mohon maaf sekali, saya lihat tampaknya ibu begitu bersedih hati, kalau boleh tahu apa penyebabnya Ibu?” Bu Yani menarik nafas panjang mencoba untuk menenangkan diri, “ Saya lagi bingung dan sedih sekali melihat teman-teman masih bisa ikut CPNS sedangkan umur saya sudah lebih 35 tahun sudah tak bisa ikut lagi. Saya sudah mengajar hampir 12 tahun, tapi keberuntungan tidak berpihak pada saya. Saya sudah mencoba ikut CPNS tapi gagal terus, kalah sama anak-anak muda yang baru beberapa  tahun lulus kuliah, otaknya masih cemerlang sedangkan saya karena faktor umur dan banyak pikiran cepat lupa, begitu juga dengan tes PPPK saya kalah bersaing dengan mereka. Sekarang anak saya sudah masuk SMA membutuhkan biaya yang tak sedikit, saya tak bisa menyekolahkan mereka dengan honor yang hanya Rp. 400.000 ,00 sebulan untuk makan saja tidak cukup sedangkan anak saya yang satunya lagi masuk SMP lagi,saya sangat bingung Pak.” Mendengar itu Pak Budi berkata,”Oh Ibu saya turut prihatin atas kesusahan ibu, dan maafkan saya selaku kepala sekolah tidak bisa membuat ibu lebih sejahtera, padahal tugas saya selaku kepala sekolah memberi kesejahteraan kepada guru-guru. BOS memang ada tetapi semua sudah ada pos-pos pembiayaan, ibu sendiri tahu peruntukan karena saya selaku memberikan informasi secara transparan dan terbuka tentang penggunaan BOS kepada dewan guru dan komite sekolah, kalau boleh tahu kemana suami ibu? Saya sekarang tidak pernah melihatnya?  Bukankah suami Ibu juga seorang Guru?”

Bu Yani terdiam menahan air matanya yang hampir tumpah, dengan suara agak parau menjawab.”Iya Pak , terimakasih atas niat tulusnya mensejahterakan kami para guru, dan sayapun maklum dengan keuangan sekolah. Memberi rasa nyaman, dan perhatian kepada kami itupun upaya yang Bapak lakukan untuk mensejahterakan kami ...terimakasih Pak Budi. Suami saya kan sama juga guru honorer lebih lama dari saya, tapi sama tak beruntungnya, sehingga satu bulan yang lalu ia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan agar anak-anak kami bisa bersekolah dan kuliah, kalau mengandalkan menjadi guru honorer saja tak bisa, apalagi latar belakang kehidupan kami dari orang yang tak punya, berbeda dengan mereka walaupun honorer tapi keluarga mereka bercukupan sehingga kehidupannya ditopang keluarganya dengan fasilitas yang diberikan motor, rumah bahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari Pak.””Apa yang disampaikan Ibu saya alami, saya merasakan menjadi guru honorer selama 2 tahun yang sudah berkeluarga kalau tanpa bantuan orang tua, saya tak bisa membayangkan bagaimana susah hidup kami tanpa bantuan mereka. Oh yaa bagaimana khabar suami Ibu sekarang sudah dapat pekerjaan?” Mendengar pertanyaan tentang suaminya, ibu Yani tak kuasa menahan kesedihannya, air matanya mengalir sangat deras, tubuhnya bergemetar kencang, selang beberapa lama Bu Yani berguman, “Astagfirlohhaladziim ....ampuni hamba_MU ini ya Rabb bila kuffur nikmat padahal masih banyak nikmat yang Engkau berikan ... oh ya Bapak Kepala khabar suami saya sampai saat ini belum ada khabarnya, terakhir seminggu setelah sampai di kota sempat  nelpon yang mengatakan ini telepon yang terakhir kalinya karena Hpnya mau dia jual butuh buat makan dan ongkos mencari kerja, sampai hari ini dia tidak memberi khabar apapun  lagi mungkin karena tak punya Hpnya ataupun sekedar minjam ke temannya karena dia sangat pemalu meminjam barang orang lain. Saya bingung sekali kontrakan sudah 2 bulan nunggak begitu juga listrik dan PDAM, belum bayar uang anak-anak sekolah dan sampai saat ini belum punya beras untuk dimakan sore hari.... saya sangat bingung dan sedih. Mau ngutang ke warungpun sudah tidak diberi lagi karena sudah menumpuk Pak ...” Pak Budi hanya menunduk berkaca-kaca ikut merasakan kesedihan yang dialami Bu Yani.

Tiba-tiba HP Pak Budi berdering tanda ada pesan yang masuk. Dibukanya HPnya berkerut dahi Pak Budi melihat isi pesan sms banking  bahwa ada kiriman uang Rp. 15.000.000, 00 rupiah dari orang tak dikenal. “Mohon maaf Bu Yani pembicaraan kita terpotong ada sms banking yang masuk pemberitahuan dari orang tak dikenal mengirim sejumlah uang.” Oh tak apa Pak lain kali kita bisa ngobrol lagi, mohon pamit mau ngajar ke kelas Pak.” “Silahkan Bu.” jawab Pak Budi.

Bu Yani berjalan menuju kelas 5 tetapi langkahnya terhenti karena ingat suaminya sebelum pergi ke kota meminta nomor rekening siapa saja untuk berjaga-jaga jika punya rizki bisa ditransfer uangnya sedangkan Bu Yani tidak memiliki rekening apapun hanya tahu rekening kepala sekolah yang dulu ia pergunakan untuk mengirim sejumlah uang belanja online kebutuhan sekolah, walaupun ia ragu karena suaminya tak pernah memberi khabar berita yang sepertinya buat makanpun susah. Dengan hati yang diliputi keraguan Ia membalikkan badannya menuju arah Pak Budi yang sedang kebingungan akibat pesan sms yang masuk.”Pak kepala, mohon maaf apakah pengirim sms banking tadi atas nama Dadang Hermawan?” Nanti saya lihat lagi ya Bu,” Kata pak Budi. Setengah berteriak Pak Budi berkata,” Benar Bu atas nama pengirimnya Dadang Hermawan menejer personalia PT Anugrah Kalbu, apakah suami Ibu?” Mendengar itu Bu Yani menjawab dengan suara lirih setengah tak percaya,”Ya Dadang Hermawan itu suami saya Pak ...  tapi kok tertulis menejer personalia, ah jangan-jangan orang lain yang namanya sama dengan suami saya.” Baiklah Bu disini ada nomor telepon akan saya telpon langsung.”Assalamu’alaikum wr wb ...selamat siang apakah ini dengan Pak Dadang Hermawan? Ya saya sendiri jawab yang ditepon.”Apakah Bapak kenal dengan Bu Yani Asmarandani Guru SDN Harapan Jaya?” Ya, saya suaminya sengaja mentransfer uang ke rekening Bapak, karena itulah satu-satunya rekening yang diberikan istrinya dan untuk memberi kejutan kepada istrinya Ibu yani.”

Ternyata suami Bu yani yang dulu guru honorer di sebuah SMK sekarang menjadi menejer personalia ketika bertemu dengan muridnya yang telah sukses memiliki beberapa perusahaan kemuadian mengangkat Pak Dadang Hermawan menjadi salah seorang menejer disalah satu perusahannya sebagai balas kebaikan kepada gurunya yang sabar mendidik dan membimbingnya ketika di SMK terkenal anak nakal menjadi anak yang baik. 

Khabar tentang suaminya yang sudah menjadi orang sukses disampaikanlah ke Bu Yani. mendengar itu Bu Yani sujuk syukur dan air matanya mengucur derasnya, tapi bukan air mata kesedihan tapi air mata bahagia,”Terimakasih ya Allah, Engakau  menolong disaat hamba_Mu hampir putus asa akibat kehidupan yang berat ini. Ya Rabb semoga saya bisa mensyukuri setiap nikmat yang Engkau berikan, dan mendidik anak-anak saya menjadi ahli syurga....” Aamiin.


Party, 11 Februari 2020




Maaf

 




Maaf adalah sebuah ungkapan yang sering kali diucapkan ketika seseorang merasa bersalah atau melakukan kesalahan terhadap orang lain. Maaf adalah salah satu bentuk pengakuan atas kesalahan yang telah dilakukan dan juga sebagai tanda penghormatan terhadap orang yang merasa dirugikan oleh kesalahan tersebut. Maaf dapat diberikan oleh siapa saja, baik itu keluarga, teman, rekan kerja, bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun.

Maaf adalah sebuah tindakan yang mulia karena mengharuskan seseorang untuk mengakui kesalahan mereka dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Mengucapkan maaf tidaklah mudah dan dapat membutuhkan keberanian, kejujuran, dan kerendahan hati. Maaf juga merupakan sebuah bentuk kebijaksanaan yang dapat membantu memperbaiki hubungan antara orang yang berseteru.

Dalam budaya Indonesia, maaf memiliki makna yang sangat penting dan sering kali diucapkan dalam berbagai situasi. Di Indonesia, maaf dianggap sebagai sebuah bentuk sopan santun yang harus dijaga, terutama dalam hubungan sosial. Dalam kebudayaan Indonesia, ungkapan maaf seringkali disertai dengan permintaan maaf secara langsung dan permohonan maaf melalui tulisan atau pesan.

Mengucapkan maaf juga dapat memberikan banyak manfaat, seperti membantu memperbaiki hubungan yang rusak, mengurangi stres dan ketegangan, serta meningkatkan kepercayaan diri. Maaf dapat membantu kita meraih kedamaian batin dan membuka pintu untuk rekonsiliasi. Maaf juga dapat membantu memperkuat hubungan dan memperkuat kebersamaan dalam keluarga, teman, atau di lingkungan kerja.

Namun, meskipun maaf dapat membawa manfaat yang besar, mengucapkan maaf tidak selalu mudah. Beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk mengakui kesalahannya, atau bahkan merasa kesulitan untuk memaafkan orang lain yang telah melukai hati mereka. Namun, tidak memaafkan dapat membawa rasa sakit yang terus-menerus dan memperburuk hubungan dengan orang lain.

Memaafkan juga bukan berarti kita harus lupa dengan apa yang telah terjadi. Memaafkan dapat dilakukan tanpa harus melupakan kesalahan yang telah terjadi. Namun, memaafkan dapat membantu kita untuk melepaskan beban emosional dan meraih kedamaian batin.

Mengucapkan maaf dan memaafkan merupakan sebuah tindakan yang mulia dan dapat membawa manfaat yang besar bagi diri sendiri dan orang lain. Maaf dapat membantu memperbaiki hubungan yang rusak, mengurangi stres dan ketegangan, serta meningkatkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, mari kita jaga dan praktikkan budaya maaf di dalam kehidupan sehari-hari kita.


Sulitnya Memaafkan

Sulit memaafkan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan setiap orang mungkin memiliki alasan yang berbeda-beda dalam kesulitan untuk memaafkan. Beberapa penyebab sulit memaafkan antara lain:

  1. Kebanggaan diri yang tinggi: Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk memaafkan karena mereka merasa bahwa mengakui kesalahannya akan merusak citra diri mereka. Orang-orang yang merasa sangat bangga atau egosentris mungkin merasa bahwa memaafkan akan melemahkan posisi mereka.
  2. Rasa sakit dan kecewa yang mendalam: Ketika seseorang telah merasakan rasa sakit dan kecewa yang sangat dalam, seperti pengkhianatan atau kehilangan orang yang dicintai, maka mereka mungkin merasa sulit untuk memaafkan. Rasa sakit dan kecewa yang sangat mendalam dapat membuat seseorang merasa kesulitan untuk memaafkan.
  3. Trauma: Pengalaman trauma atau kekerasan fisik atau emosional juga dapat membuat seseorang sulit untuk memaafkan. Trauma yang dialami dapat membuat seseorang merasa kesulitan untuk memaafkan karena mengingat kembali peristiwa yang menyakitkan tersebut.
  4. Kurangnya empati: Seseorang yang tidak dapat mengerti atau merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang mereka sakiti mungkin merasa sulit untuk memaafkan. Ketika seseorang tidak merasakan empati terhadap orang lain, mereka cenderung merasa bahwa apa yang mereka lakukan tidak salah atau tidak signifikan.
  5. Kepentingan yang berseberangan: Ketika ada perbedaan kepentingan atau tujuan yang bersebrangan, seseorang mungkin merasa sulit untuk memaafkan karena mereka merasa bahwa itu akan merugikan mereka secara pribadi.
  6. Lingkungan sosial yang buruk: Lingkungan sosial yang buruk, seperti keluarga yang terlibat dalam konflik atau lingkungan kerja yang toksik, dapat membuat seseorang merasa sulit untuk memaafkan.
  7. Ketidaktahuan: Seseorang mungkin merasa sulit untuk memaafkan karena mereka tidak mengerti bagaimana cara memaafkan atau kurangnya keterampilan komunikasi yang baik.
  8. Kekhawatiran tentang pengulangan: Ketika seseorang merasa bahwa orang yang sama akan melakukan kesalahan yang sama lagi, mereka mungkin merasa sulit untuk memaafkan karena takut bahwa mereka akan terus disakiti.

Namun, meskipun sulit untuk memaafkan, penting untuk dicatat bahwa memaafkan bukan berarti melupakan kesalahan orang lain atau mengizinkan orang tersebut untuk melakukannya lagi. Memaafkan adalah sebuah tindakan kebijaksanaan dan kemurahan hati yang membantu seseorang untuk melepaskan beban emosional dan meraih kedamaian batin.







Akal Budi Seorang Guru

 

Tulisan ini terinspirasi dari Buku Lembaga budi Karangan Prof. Dr. Buya Hamka




Tut wuri artinya “di belakang” atau “mengikuti dari belakang” dan handayani yang berarti “memberikan semangat”

(Ki Hajar Dewantara) 


Seorang guru adalah salah satu profesi yang paling penting dalam masyarakat kita. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda menjadi individu yang memiliki akal budi yang baik. Dalam hal ini, akal budi menjadi salah satu kualitas yang paling penting untuk dikembangkan oleh seorang guru.

Akal budi adalah kemampuan untuk memahami dan menilai situasi serta membuat keputusan yang tepat berdasarkan pemikiran yang rasional. Seorang guru yang memiliki akal budi yang baik akan mampu mengajarkan siswanya untuk berpikir kritis, menilai informasi secara objektif, dan membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengembangkan akal budi siswa, seorang guru dapat melakukan beberapa hal berikut:

  1. Memberikan Pendidikan Moral: Moralitas adalah salah satu aspek penting dari akal budi. Seorang guru harus dapat mengajarkan siswanya tentang etika, nilai-nilai moral, dan tanggung jawab sosial. Ini akan membantu siswa untuk memahami nilai-nilai yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan membuat keputusan yang baik berdasarkan moralitas yang benar.
  2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Seorang guru harus mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswanya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang membutuhkan pemikiran yang analitis, mengevaluasi informasi dengan kritis, dan membuat kesimpulan berdasarkan data yang valid.
  3. Mendorong Diskusi Kelas; Diskusi kelasmemungkinkan siswa untuk berbagi pendapat, menyampaikan pandangan mereka dan belajar dari pandangan orang lain. Seorang guru harus mampu memfasilitasi diskusi kelassetiap saat dan membimbing siswa untuk berpikir kritis dan berdebat secara positif.
  4. Membantu Siswa Mengembangkan Empati; Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain. Seorang guru harus dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan ini dengan berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka sendiri, dan meminta siswa untuk berempati dengan orang lain dalam situasi yang berbeda.
  5. Menumbuhkan Keterbukaan dan Kerendahan Hati; Seorang guru harus menjadi contoh yang baik dalam keterbukaan dan kerendahan hati. Hal ini dapat dilakukan dengan mengakui kesalahan, menerima kritik dengan baik, dan berusaha untuk memperbaiki diri secara terus-menerus.
Akal budi adalah kualitas yang sangat penting untuk dikembangkan oleh seorang guru pada siswanya. Dengan memberikan pendidikan moral, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mendorong diskusi kelas, membantu siswa mengembangkan empati, dan menumbuhkan keterbukaan dan kerendahan hati, seorang guru dapat membantu siswanya menjadi individu yang memiliki akal budi yang baik dan dapat membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.


Peran keluarga dalam menumbuhkan akal budi

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama di mana seorang individu belajar dan tumbuh. Keluarga memainkan peran penting dalam menumbuhkan akal budi pada anak-anak, yang membentuk dasar penting untuk kehidupan yang sukses dan bahagia di masa depan. Dalam artikel ini, akan dibahas peran keluarga dalam menumbuhkan akal budi pada anak-anak.

  1. Memberikan Pendidikan Moral; Keluarga adalah tempat pertama di mana anak-anak belajar tentang moral dan nilai-nilai. Orang tua harus bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan moral pada anak-anak mereka, seperti mengajarkan tentang integritas, tanggung jawab, dan kesadaran sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua harus menjadi contoh bagi anak-anak mereka dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan dan kata-kata mereka.
  2. Mendorong Keterampilan Berpikir Kritis; Orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan mereka pada masalah kompleks yang membutuhkan pemikiran kritis dan analitis, serta memperdebatkan solusi yang mungkin. Orang tua juga harus mengajari anak-anak mereka untuk memeriksa informasi dengan kritis dan tidak terlalu mudah percaya pada informasi tanpa sumber yang jelas.
  3. Memberikan Pengalaman Hidup; Keluarga dapat memberikan pengalaman hidup yang berharga bagi anak-anak mereka. Pengalaman ini dapat berupa perjalanan, melakukan kegiatan yang berbeda, mengunjungi tempat-tempat baru, dan melakukan pekerjaan sukarela. Pengalaman hidup ini dapat membuka pikiran anak-anak dan membantu mereka mengembangkan keterbukaan dan keingintahuan terhadap dunia di sekitar mereka.
  4. Membantu Anak Mengembangkan Empati; Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain. Keluarga dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kemampuan ini dengan mengajarkan mereka untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Orang tua dapat membimbing anak-anak mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka sendiri dan menunjukkan cara untuk merespons perasaan orang lain dengan empati.
  5. Menumbuhkan Keterbukaan dan Kerendahan Hati; Keluarga harus menjadi contoh yang baik dalam keterbukaan dan kerendahan hati. Orang tua harus mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan mereka, dan mengajari anak-anak mereka untuk melakukan hal yang sama. Orang tua juga harus mendorong anak-anak mereka untuk berpikir secara kritis dan terbuka terhadap pendapat orang lain.

Keluarga memainkan peran penting dalam menumbuhkan akal budi pada anak-anak. Orang tua harus memberikan pendidikan moral, mendorong keterampilan berpikir kritis, memberikan pengalaman hidup yang berharga, membantu anak-anak mengembangkan empati, dan menumbuhkan keterbukaan dan kerendahan hati. 


Kolaborasi Peran guru dan orang tua menumbuhkan akal budi

Kolaborasi antara guru dan orang tua merupakan faktor kunci dalam menumbuhkan akal budi pada anak-anak. Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana kolaborasi antara guru dan orang tua dapat membantu menumbuhkan akal budi pada anak-anak.

  1. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Anak; Kolaborasi antara guru dan orang tua dapat membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang anak. Orang tua dapat memberikan informasi tentang karakter, minat, kebiasaan, dan lingkungan rumah anak mereka. Sementara itu, guru dapat memberikan informasi tentang kemajuan akademik dan perilaku anak di sekolah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang anak, baik guru maupun orang tua dapat bekerja sama untuk menumbuhkan akal budi pada anak.
  2. Mengembangkan Rencana Pembelajaran Bersama; Kolaborasi antara guru dan orang tua juga dapat membantu mengembangkan rencana pembelajaran bersama. Guru dan orang tua dapat bekerja sama untuk menentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan menciptakan rencana aksi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan akademik dan non-akademik yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan.
  3. Mengatasi Masalah Bersama; Kolaborasi antara guru dan orang tua juga dapat membantu mengatasi masalah yang mungkin muncul pada anak. Misalnya, jika anak mengalami kesulitan dalam pelajaran, guru dan orang tua dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat. Atau jika anak mengalami masalah perilaku di sekolah, guru dan orang tua dapat bekerja sama untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk menangani masalah tersebut.
  4. Memberikan Dukungan yang Konsisten; Kolaborasi antara guru dan orang tua dapat membantu memberikan dukungan yang konsisten pada anak. Orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk memberikan dorongan dan motivasi pada anak untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini dapat membantu anak merasa didukung dan merasa termotivasi untuk belajar dan tumbuh.
  5. Membangun Hubungan yang Positif; Kolaborasi antara guru dan orang tua juga dapat membantu membangun hubungan yang positif antara kedua belah pihak. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan akal budi anak. Dengan hubungan yang baik, guru dan orang tua dapat memperkuat pengaruh mereka pada anak, sehingga dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik.

Kolaborasi antara guru dan orang tua sangat penting dalam menumbuhkan akal budi pada anak-anak. Kolaborasi ini dapat membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang anak, mengembangkan rencana pembelajaran bersama, mengatasi masalah bersama, memberikan dukungan yang konsisten, dan membangun hubungan yang positif. Dengan melakukan hal ini, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan memiliki dasar penting untuk kehidupan yang sukses dan bahagia di masa depan.









Selamat Idul Fitri 1444 H

 








Assalamu'alaikum wr wb 

Salam dan bahagia ...


Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu hari besar yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan. Hari raya ini menjadi momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim, karena selain sebagai simbol kemenangan, juga menjadi ajang untuk bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman.

Puasa Ramadan bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum selama sepanjang hari, namun juga melibatkan upaya untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan. Selama satu bulan penuh, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan tekun dan penuh kesabaran, memperbanyak amalan ibadah, serta melakukan kegiatan sosial seperti berbagi makanan dan berzakat.

Namun, setelah sebulan penuh berpuasa, datanglah hari kemenangan Idul Fitri. Di hari yang penuh kegembiraan ini, umat Muslim mengenakan pakaian baru, berkumpul dengan keluarga dan kerabat, serta saling memaafkan. Tradisi saling maaf-memaafkan pada hari raya ini menjadi bagian yang sangat penting, karena dengan memaafkan kesalahan orang lain, kita juga memperbaiki hubungan dan mempererat tali persaudaraan.

Selain itu, Hari raya Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri, mengevaluasi kehidupan selama setahun terakhir, serta memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Selama bulan Ramadan, umat Muslim telah banyak belajar tentang keikhlasan, ketabahan, dan kerendahan hati. Semua nilai-nilai ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Sebagai umat Muslim, kita juga harus mengambil hikmah dari ibadah puasa yang telah kita jalani selama sebulan penuh. Puasa bukan hanya soal menahan diri dari makan dan minum, namun juga tentang menahan diri dari tindakan buruk dan meningkatkan kualitas diri. Oleh karena itu, kita harus terus mempertahankan nilai-nilai ini, bahkan setelah bulan Ramadan berakhir.

Hari raya Idul Fitri adalah momen yang sangat spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai hari kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh, juga sebagai ajang untuk bersilaturahmi dan mempererat tali persaudaraan. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan momen ini dengan baik, melakukan introspeksi diri, memperbaiki hubungan dengan orang lain, dan meningkatkan kualitas diri. 


Oh, datanglah hari yang dinanti

Di mana jiwa merdeka dalam kemenangan

Puasa Ramadan yang dijalani

Meninggalkan jejak penuh keikhlasan


Dalam bulan suci yang penuh barokah

Kita menahan diri dari segala hawa nafsu

Meningkatkan kualitas diri dengan sabar dan tawakal

Membuka pintu hati pada rahmat dan kasih sayang Illahi


Kini tibalah hari kemenangan

Di mana kebahagiaan terpancar dari setiap wajah

Momen indah penuh kedamaian

Di mana kita saling memaafkan 


Pada hari raya yang penuh suka cita

Kita berpakaian baru untuk merayakan

Berkumpul bersama keluarga dan sahabat

Meningkatkan kebersamaan dan saling menguatkan


Hari raya Idul Fitri, momen suci yang kembali datang

Memberikan makna dalam setiap langkah kehidupan

Memperbaiki diri dan menjaga nilai-nilai agung

Hingga saatnya kita kembali bertemu di Ramadan yang akan datang


Mari kita nikmati indahnya momen ini

Dalam suka cita dan kebersamaan yang tulus

Tetaplah mempertahankan kualitas diri

Dan menjaga hati agar selalu penuh kasih dan kebahagiaan


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum, taqabbal ya karim, ja'alanallahu waiyyakum minal aidin wal faizin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.







Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...