Aku hanya anjing terbuang di jalanan
Mengembara sendiri, dalam kegelapan
Tak ada yang peduli, tak ada yang tahu
Betapa pahitnya tak berdaya
Kaki-kaki lelah melangkah tanpa arah
Mencari makanan, sepotong harapan
Tak ada yang mengerti, tak ada yang perduli
Aku hanyalah anjing, terlupakan
Di bawah sinar bulan yang pucat dan dingin
Aku berbaring, menangisi nasib yang kian suram
Hati ini rapuh, terluka dan terluka
Seperti luka yang tak pernah sembuh
Tapi di dalam gelap, ada api kecil yang masih menyala
Harapan akan kasih sayang yang kian memudar
Meski terbuang, aku masih punya hati
Untuk mencintai dan diberi cinta kembali
Mungkin jalanan ini takkan berubah
Namun aku masih berharap pada keajaiban
Agar ada tangan yang lembut, tulus dan penuh belas kasihan
Yang akan mengangkatku dari dunia yang penuh penolakan
Hingga saat itu tiba, aku akan tetap bertahan
Berjalan melintasi jalan berbatu dan berdebu
Meski terbuang, aku memiliki martabat
Sebagai anjing yang mencari cinta dalam kelam
Terbuang di jalanan ini, aku melangkah dengan tegar
Berharap pada hari di mana aku akan diterima
Karena aku hanya anjing, tapi aku juga makhluk
Yang merindukan tempat yang disebut rumah
Biarlah puisi ini menyampaikan pesan
Untuk semua anjing terbuang di jalanan
Kita berbagi kesendirian, kita berbagi penderitaan
Namun kita tetap memiliki hati yang tak terhingga
Teruslah berjalan, anjing-anjing terbuang
Jangan pernah kehilangan harapanmu yang tulus
Di suatu tempat, mungkin ada seseorang
Yang akan melihat kita dan memberi kita cinta
Karena meski terbuang di jalanan
Kita memiliki nilai dan keindahan yang tak tergantikan
Aku hanya anjing terbuang, tetapi aku juga makhluk
Yang pantas mendapatkan kasih sayang dan pengampunan
Duniapana, 05052023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar