Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Kamis, 04 Mei 2023

Peran Guru Penggerak dalam Mewujudkan Majalengka Sebagai Kabupaten Pendidikan

 


 

A.   Pendahuluan

Pendidikan merupakan kunci utama dalam pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan kabupaten atau kota yang berfokus pada pendidikan berkualitas. Di Kabupaten Majalengka, terdapat program Guru Penggerak yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Guru Penggerak sendiri merupakan guru yang lulus mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak di Kabupaten Majalengka dan diberikan tugas khusus Kemendikbudristek sebagai transformer Pendidikan untuk memperbaiki mutu pendidikan di sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Majalengka. Namun, seberapa besar kontribusi Guru Penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas?

Artikel ini akan membahas peran penting Guru Penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Majalengka dan kontribusinya dalam mewujudkan Kabupaten Majalengka sebagai kabupaten pendidikan.

 

B.   Pembahasan

a.    Peran Guru Penggerak

Guru penggerak adalah seorang guru yang memiliki peran penting dalam menggerakkan komunitas belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Guru penggerak memiliki kemampuan untuk memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya. Program guru penggerak dibuat oleh pemerintah dengan tujuan; menjadi pemimpin pembelajaran, meningkatkan kompetensi guru dan menggerakkan komunitas belajar.

Dalam program guru penggerak, para guru akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar dan memimpin perubahan dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, guru penggerak dapat menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya. Peranan Guru Penggerak sangat strategis antara lain:

1.    Meningkatkan kualitas pengajaran

Guru Penggerak memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Mereka diharapkan dapat membantu rekan-rekan guru lainnya untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif, mengubah paradigma pelaksanaan pembelajaran menjadi berpihak pada murid.

2.    Meningkatkan profesionalisme guru

Guru Penggerak juga bertanggung jawab untuk meningkatkan profesionalisme guru di sekolah. Mereka dapat memberikan pelatihan dan pengembangan diri kepada rekan-rekan guru lainnya sehingga kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.

3.    Mengidentifikasi masalah dan solusi

Guru Penggerak juga diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh sekolah dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Majalengka secara keseluruhan.

4.    Meningkatkan partisipasi masyarakat

Guru Penggerak dapat menjadi mediator antara sekolah dan masyarakat. Mereka dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, seperti menghadiri pertemuan orang tua murid, mengikuti program pembelajaran, atau membantu dalam pembangunan infrastruktur sekolah.

Dengan peran penting yang dimiliki oleh Guru Penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Majalengka, diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Majalengka, dan mewujudkan Majalengka Raharja sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas.

 

b.    Masalah yang Dihadapi Guru Penggerak dalam Perannya Untuk Berkontribusi Mewujudkan Majalengka Sebagai Kabupaten Pendidikan

Guru Penggerak memiliki peran penting dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas. Namun, mereka juga menghadapi beberapa masalah dalam menjalankan tugasnya. Beberapa masalah yang dihadapi Guru Penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas antara lain:

1.    Kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai

Guru Penggerak memerlukan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai seperti kurangnya dana untuk pelatihan, peralatan dan teknologi yang diperlukan, serta kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di sekolah-sekolah seringkali menjadi kendala dalam menjalankan tugasnya.

2.    Keterbatasan waktu

Guru Penggerak harus membagi waktu antara tugas mengajar dan tugas lainnya sebagai Guru Penggerak. Hal ini seringkali menjadi kendala dalam menjalankan tugasnya dengan efektif.

3.    Tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah

Guru Penggerak seringkali menghadapi tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah yang sudah mapan. Hal ini seringkali membutuhkan waktu dan kesabaran untuk meyakinkan semua pihak bahwa perubahan itu perlu dilakukan

4.    Keterbatasan pengakuan dan motivasi

Guru Penggerak seringkali kurang mendapatkan pengakuan dan motivasi dari pihak-pihak terkait, seperti pihak sekolah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Kurangnya pengakuan dan motivasi ini dapat menurunkan semangat Guru Penggerak dalam menjalankan tugasnya.

5.    Tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan

Guru Penggerak harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di bidang pendidikan, seperti kurikulum baru, teknologi baru, dan metode pembelajaran baru. Hal ini seringkali membutuhkan waktu dan usaha ekstra dari Guru Penggerak.

 

c.    Upaya Mengatasi Masalah

Masalah guru penggerak dalam melaksanakan perannya untuk berkontribusi mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1.    Peningkatan fasilitas

Kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai bagi guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Peningkatan alokasi anggaran

Pemerintah dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan, khususnya untuk memperbaiki fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Majalengka. Hal ini termasuk memperbaiki kondisi ruang kelas, memperbaiki fasilitas olahraga, dan memberikan fasilitas lain yang dibutuhkan oleh guru penggerak.

2)    Kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

Pihak terkait dapat berkerjasama dengan LSM untuk meningkatkan dukungan terhadap guru penggerak dalam memberikan bantuan fasilitas pendidikan dan bahan ajar yang dibutuhkan.

3)    Peningkatan keterlibatan masyarakat

Masyarakat dapat ikut berperan dalam memfasilitasi guru penggerak dengan memberikan dukungan, seperti menggalang dana atau memberikan kontribusi dalam bentuk sukarela.

4)    Penggunaan teknologi informasi

Pemanfaatan teknologi informasi, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran online dan media sosial dapat membantu guru penggerak dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran dan memberikan bahan ajar kepada siswa.

5)    Peningkatan supervisi dan evaluasi

Pihak terkait perlu melakukan supervisi dan evaluasi yang lebih intensif untuk memastikan bahwa guru penggerak sudah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai dan mendapatkan dukungan yang cukup dalam melaksanakan tugasnya.

 

2.    Keterbatasan waktu

Kurangnya waktu yang dimiliki oleh guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Peningkatan efektivitas waktu

Guru penggerak dapat meningkatkan efektivitas waktu dengan memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Misalnya, dengan mengoptimalkan waktu saat di sekolah, mengatur jadwal belajar mengajar dengan efektif, dan memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaannya.

2)    Peningkatan kualitas pengajaran

Guru penggerak dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan cara mempersiapkan materi ajar dengan baik, menyesuaikan metode pembelajaran yang tepat dengan karakteristik siswa, dan memanfaatkan sumber belajar yang tepat sehingga dapat meningkatkan efektivitas waktu yang dimiliki.

3)    Peningkatan kerjasama dengan guru lain dan komunitas praktisi

Guru penggerak dapat berkolaborasi dengan guru-guru lainnya, dan komunitas praktisi dalam melakukan tugas-tugasnya. Misalnya, dengan membentuk tim pengajar yang solid dan saling mendukung sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara lebih efektif.

4)    Peningkatan dukungan dari pihak terkait

Pihak terkait dapat memberikan dukungan yang lebih kepada guru penggerak dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan yang dihadapinya.

5)    Peningkatan supervisi dan evaluasi

Pihak terkait perlu melakukan supervisi dan evaluasi yang lebih intensif untuk memastikan bahwa guru penggerak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dalam waktu yang telah ditetapkan.

 

Dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan kurangnya waktu yang dimiliki oleh guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi, sehingga guru penggerak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Majalengka.

 

3.    Tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah

Tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Pelatihan dan pembekalan

Guru penggerak dapat diberikan pelatihan dan pembekalan yang berkaitan dengan pengembangan mindset dan budaya sekolah. Dalam pelatihan ini, guru dapat diajarkan cara membangun mindset dan budaya yang berkualitas dalam lingkungan sekolah, serta strategi-strategi untuk mengubah mindset dan budaya yang sudah ada.

2)    Pembentukan tim pengembang

Tim pengembang dapat dibentuk untuk mengembangkan ide-ide dan program-program baru yang berkaitan dengan pengembangan mindset dan budaya sekolah. Tim ini dapat terdiri dari guru penggerak dan guru-guru lain yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas di Majalengka.

3)    Penghargaan dan apresiasi

    Penghargaan dan apresiasi dapat diberikan kepada guru penggerak dan sekolah yang berhasil mengembangkan mindset dan budaya yang positif dan berkualitas dalam lingkungan sekolah. Penghargaan dan apresiasi ini dapat memotivasi guru dan sekolah lainnya untuk mengikuti jejak dan melakukan hal yang sama.

5)    Komunikasi dan kolaborasi

Komunikasi dan kolaborasi yang baik antara guru penggerak dan pihak terkait lainnya, seperti kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua siswa, dapat memudahkan pengembangan mindset dan budaya yang positif dalam lingkungan sekolah. Dalam hal ini, guru penggerak dapat memfasilitasi dialog dan kolaborasi antara pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama.

6)    Peningkatan akuntabilitas

Guru penggerak dapat dipertanggungjawabkan atas upaya mereka dalam mengembangkan mindset dan budaya sekolah yang berkualitas. Hal ini dapat dilakukan melalui monitoring dan evaluasi yang berkala dari pihak terkait, serta pengukuran kinerja guru penggerak dalam mencapai tujuan pengembangan mindset dan budaya yang positif di lingkungan sekolah.

 

4.    Keterbatasan pengakuan dan motivasi

Keterbatasan pengakuan dan motivasi guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Pengakuan dan apresiasi

Guru penggerak dapat diberikan pengakuan dan apresiasi atas kontribusinya dalam mengembangkan pendidikan di Majalengka. Pengakuan dan apresiasi ini dapat berupa penghargaan, sertifikat, atau promosi jabatan, yang dapat memotivasi guru penggerak untuk terus berprestasi dan mengembangkan diri.

2)    Pembentukan komunitas

Komunitas guru penggerak dapat dibentuk untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Komunitas ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi dalam mengatasi berbagai tantangan di lapangan.

3)    Pelatihan dan pengembangan diri

Guru penggerak dapat diberikan pelatihan dan pengembangan diri yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan. Pelatihan ini dapat berupa workshop, seminar, atau kursus, yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru penggerak dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas.

4)    Pengawasan dan evaluasi yang adil

Pengawasan dan evaluasi yang adil dapat memotivasi guru penggerak untuk terus berprestasi dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Pengawasan dan evaluasi ini dapat dilakukan secara objektif dan transparan, serta melibatkan guru penggerak dalam proses evaluasi.

5)    Program insentif

Program insentif dapat diberikan kepada guru penggerak yang berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Insentif ini dapat berupa bonus atau tunjangan khusus, yang dapat meningkatkan motivasi guru penggerak untuk terus berprestasi.

Dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan keterbatasan pengakuan dan motivasi guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi, sehingga guru penggerak dapat lebih termotivasi dan berprestasi dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas di Majalengka.

 

5.    Tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan

Tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Peningkatan kesadaran

Guru penggerak dapat diberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, seminar, atau diskusi kelompok yang membahas tentang pentingnya beradaptasi dengan perubahan.

2)    Peningkatan keterampilan

Guru penggerak dapat diberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan dalam beradaptasi dengan perubahan. Keterampilan ini dapat berupa keterampilan komunikasi, keterampilan manajemen waktu, keterampilan kolaborasi, dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

3)    Pembentukan tim kerja

Pembentukan tim kerja yang terdiri dari guru penggerak dapat membantu dalam memudahkan beradaptasi dengan perubahan. Tim kerja ini dapat menjadi wadah untuk berbagi informasi, strategi, dan pengalaman dalam menghadapi perubahan di lingkungan pendidikan.

4)    Pengembangan jaringan

Guru penggerak dapat mengembangkan jaringan dengan pihak-pihak terkait di lingkungan pendidikan, seperti pemerintah daerah, sekolah lain, dan masyarakat. Jaringan ini dapat membantu guru penggerak dalam mendapatkan dukungan dan informasi terkait dengan perubahan yang terjadi.

5)    Evaluasi dan pemantauan

Evaluasi dan pemantauan secara berkala dapat membantu guru penggerak dalam mengukur sejauh mana kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan perubahan. Hal ini dapat membantu guru penggerak untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya dan memperbaiki kinerja ke depannya.

Dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan masalah guru Penggerak dalam melaksanakan perannya untuk berkontribusi mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan dapat diatasi dan tercipta lingkungan pendidikan yang berkualitas di kabupaten Majalengka.

 

C.   Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan Peran Guru Penggerak dalam Mewujudkan Majalengka Sebagai Kabupaten Pendidikan yang Berkualitas:

1.    Guru Penggerak memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Majalengka.

2.    Guru Penggerak harus memiliki kompetensi, motivasi, kerjasama, dan fasilitas pendidikan yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

3.    Gerak bersama yang seirama antara Guru penggerak dan komponen pendidikan lainnya.

4.    Pihak terkait perlu melakukan supervisi dan evaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa guru penggerak sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan memenuhi standar kinerja yang diharapkan.

Dengan adanya peran guru penggerak yang efektif dan dukungan dari pihak terkait, diharapkan tercipta dunia  pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Majalengka sebagai perwujudan harapan dari Bupati Majalengka Bapak Dr. H. Karna Subahi, M.M.Pd  menjadikan program guru penggerak sebagai inovasi kolaborasi di Majalengka dengan tekad ingin menjadikan Majalengka sebagai Kabupaten Pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...