Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Jumat, 12 Mei 2023

Senja




Senja yang merona

Tak seindah harapan

Tak secerah mimpi

Yang terpatri dalam jiwa


Menghadap laut yang biru

Saat ini terombang ambing

Tak pasti arah tujuan

Ketidakpastian membunuh hati


Namun ada cinta

Yang hadir di dalam dada

Membakar api semangat

Menuntun langkah mencari arti


Meski terombang ambing

Ku yakin pasti ada tujuan

Dan cinta yang terus membara

Akan membawa kebahagiaan yang pasti


Senja yang turun perlahan

Menyapa dengan keheningan

Hampa terasa dalam sanubari

Tak menentu arah tujuan yang pasti


Cinta yang hadir pun tak menentu

Terombang-ambing oleh derasnya ombak

Tak berdaya, tak mampu menentukan langkah

Hanya terbawa arus takdir yang menentukan


Tapi biarkanlah senja membisikkan pesan

Bahwa setiap langkah yang diambil

Bukan hanya tentang tujuan yang pasti

Namun tentang perjalanan yang kita jalani


Biarkan cinta terombang-ambing sejenak

Karena ia pun memerlukan waktu

Untuk menemukan arah yang tepat

Dalam mengarungi samudera kehidupan


Dan di tengah kegelapan senja

Ada cahaya yang terbit dari ufuk timur

Menerangi jalan yang perlu kita tempuh

Membimbing kita menuju tujuan yang pasti


Janganlah galau, janganlah bersedih

Karena segala sesuatu ada waktunya

Dan di dalam perjalanan inilah kita menemukan

Arti dari tujuan yang pasti dan cinta yang sejati.


SenjaDukJa12052023


Kamis, 11 Mei 2023

Jadilah Pemilih yang Literat

 



Pemilihan umum adalah salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi kita. Tujuan dari Pemilihan Umum 2024 adalah untuk memilih pemimpin dan wakil pemimpin yang akan memimpin negara dalam periode selanjutnya baik itu Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR, DPRD Provisi dan DPRD Kabupaten/Kota. Pemilihan Umum 2024 akan menentukan siapa yang akan memegang kendali pemerintahan Indonesia selama lima tahun ke depan.

Dalam konteks demokrasi, pemilihan umum memiliki tujuan untuk memberikan hak suara kepada warga negara Indonesia, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memilih pemimpin yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Tujuan penting lainnya dari pemilihan umum adalah untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berekspresi, hak asasi manusia, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan pemerintah.

Pemilihan umum juga bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik dan sosial dalam negara, yang akan memberikan kepastian dan stabilitas bagi kepentingan investasi dan perekonomian nasional.

Dalam pemilihan umum, setiap warga negara memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka sesuai dengan keinginan dan keyakinan mereka. Namun, untuk dapat memilih dengan bijak, diperlukan kemampuan literasi yang memadai. Oleh karena itu, sebagai masyarakat, kita perlu memiliki kemampuan literasi yang memadai dalam pemilihan umum 2024.

Penting untuk memahami bahwa kemampuan literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan untuk memahami dan menafsirkan informasi yang diberikan. Dalam konteks pemilihan umum, ini berarti kita harus mampu memahami posisi dan program para calon pemimpin, serta memahami isu-isu penting yang sedang dibahas di masyarakat. Selain itu, kita juga harus mampu mengevaluasi kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya dan mengukur kinerja para calon berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Untuk meningkatkan kemampuan literasi dalam pemilihan umum 2024, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

  1. Kita perlu aktif mencari informasi dan berbagai sumber informasi yang beragam. Dengan begitu, kita dapat membandingkan informasi yang diberikan oleh masing-masing sumber dan dapat memahami sudut pandang yang berbeda.
  2. Kita perlu meningkatkan kemampuan kritis dan analitis dalam mengevaluasi informasi yang diterima. Ini berarti kita harus mampu memilah informasi yang benar dan relevan dari informasi yang salah atau tidak relevan. Kemampuan ini juga akan membantu kita menghindari propaganda atau manipulasi informasi yang dapat merugikan kita dalam memilih pemimpin.
  3. Kita perlu aktif berpartisipasi dalam diskusi dan debat yang berkaitan dengan pemilihan umum. Dengan begitu, kita dapat mempertajam kemampuan literasi kita dalam memahami berbagai isu yang sedang dibahas dan meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan pendapat dengan jelas dan tegas.
  4. Kita perlu memperhatikan dan mempelajari pengalaman dari pemilihan umum sebelumnya. Dengan memahami bagaimana pemilihan umum sebelumnya dijalankan dan hasilnya, kita dapat memahami berbagai faktor yang mempengaruhi pemilihan umum dan dapat meningkatkan kemampuan kita dalam memilih pemimpin yang tepat pada tahun 2024.

Dalam rangka mencapai kemampuan literasi yang memadai dalam pemilihan umum 2024, dibutuhkan kerja keras dan kesadaran bersama dari seluruh masyarakat. Dengan kemampuan literasi yang memadai, kita dapat memilih pemimpin yang tepat untuk memimpin negara kita dan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Semoga bermanfaat!

Selasa, 09 Mei 2023

Tuhan itu Maha Baik

 


Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Dika yang berasal dari keluarga miskin. Dika tumbuh di lingkungan yang tidak terlalu baik, banyak halangan dan rintangan yang dihadapi oleh keluarganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun begitu, Dika memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi seorang dokter.

Dika adalah seorang anak yang cerdas dan rajin belajar, namun karena keadaan keluarganya yang sulit, dia harus bekerja paruh waktu untuk membantu kebutuhan keluarganya. Meskipun begitu, dia tidak pernah kehilangan semangat untuk mengejar cita-citanya.


Tidak ada yang tahu bagaimana tepatnya Dika bisa mendapat kesempatan untuk mewujudkan mimpinya, namun yang pasti Tuhan telah memberikan jalan untuknya. Dia diberi kesempatan untuk belajar di sekolah yang baik dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di fakultas kedokteran.

Dalam perjalanan untuk mencapai mimpinya, Dika mengalami banyak rintangan. Dia harus belajar keras dan bekerja ekstra keras untuk memenuhi tuntutan akademisnya. Namun dengan tekad dan semangat yang kuat, Dika berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan.

Setelah lulus, Dika memutuskan untuk pulang ke desanya dan membuka klinik kecil. Dia ingin membantu masyarakat di desanya yang membutuhkan perawatan medis namun sulit untuk mendapatkannya karena faktor ekonomi.

Klinik Dika menjadi tempat yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Dika membantu banyak orang yang sebelumnya tidak mampu untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, dia juga memberikan edukasi kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah penyakit.

Dika sangat bahagia bisa membantu banyak orang dan menjalani mimpinya sebagai dokter. Dia tahu bahwa semua ini tidak mungkin terjadi tanpa bantuan Tuhan yang Maha Baik. Dika berterima kasih atas segala kesuksesan yang diberikan kepadanya dan berjanji akan terus membantu masyarakat setempat selama hidupnya.

Pentingnya Komunikasi Antara Guru dan Siswa Untuk Efektifitas Pembelajaran

 




Komunikasi antara guru dan siswa adalah faktor kunci dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan produktif. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa membantu siswa untuk memahami pelajaran dengan lebih baik dan membantu guru memahami kebutuhan dan kecenderungan siswa.

Pertama-tama, komunikasi yang efektif membantu guru untuk memahami kebutuhan dan kecenderungan siswa. Dengan berkomunikasi dengan siswa secara teratur, guru dapat memahami apa yang siswa butuhkan, bagaimana mereka belajar, dan bagaimana mereka memproses informasi. Dalam hal ini, komunikasi dua arah sangat penting, yang memungkinkan guru untuk memahami kebutuhan siswa dan siswa memahami tujuan dan harapan guru.

Kedua, komunikasi yang baik antara guru dan siswa juga membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Dalam kelas, guru harus mampu menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami siswa. Dalam hal ini, guru harus mengambil pendekatan yang berbeda tergantung pada tingkat pemahaman siswa dan kecenderungan belajar mereka. Misalnya, beberapa siswa mungkin membutuhkan waktu tambahan untuk memahami suatu topik, sementara yang lain mungkin membutuhkan penjelasan yang lebih rinci. Melalui komunikasi yang terus-menerus, guru dapat mengetahui apa yang diperlukan oleh siswa untuk memahami pelajaran dengan lebih baik.

Ketiga, komunikasi antara guru dan siswa membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih positif dan inklusif. Siswa yang merasa dihargai dan didengarkan akan merasa lebih termotivasi dan percaya diri dalam belajar. Oleh karena itu, guru harus mengambil waktu untuk mendengarkan siswa dan mempertimbangkan masukan mereka dalam pembuatan keputusan kelas, seperti jadwal pelajaran atau cara mengajar. Selain itu, komunikasi yang terbuka dan jujur juga membantu siswa merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan guru tentang masalah pribadi atau akademis.

Kesimpulannya, komunikasi antara guru dan siswa sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan produktif. Guru yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan siswa dapat memahami kebutuhan siswa, membantu siswa memahami pelajaran dengan lebih baik, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih positif dan inklusif. Oleh karena itu, guru harus mengambil waktu untuk mendengarkan siswa, memahami kebutuhan mereka, dan menciptakan lingkungan yang mendorong komunikasi dua arah yang positif dan terbuka.

Semoga bermanfaat!

Jumat, 05 Mei 2023

Refleksi Diri di Hari Ulang Tahun Ke-17

 



Foto Karya Oman Abdurohman Direktur WIKA 


Pada Hari Ulang Tahun ini, saya melakukan Refkesi diri dengan segenap jiwa dan raga yang tersisa.

Pertama-tama, sangat penting untuk mengakui kekurangan dan kelemahan saya sebagai manusia. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan setiap orang pasti memiliki hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan dalam dirinya. Dengan mengakui kekurangan ini, saya dapat memulai proses introspeksi dan peningkatan diri yang penting untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi.


Selanjutnya, saya berupaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti beribadah secara rutin, memperdalam pemahaman agama, membaca kitab suci, berdoa, dan memperkuat hubungan dengan orang-orang yang juga memperjuangkan hal yang sama. Selain itu, menjalani kehidupan yang benar dan jujur, menghargai dan membantu sesama, serta memperbaiki kesalahan dan kesalahan di masa lalu juga dapat membantu saya mendekatkan diri pada Tuhan.


Namun, penting untuk diingat bahwa proses ini bukanlah yang mudah dan bisa menjadi tantangan . Dalam situasi seperti ini, saya sangat penting untuk memiliki tekad dan tekad yang kuat untuk terus memperjuangkan kebaikan dan kedekatan dengan Rabb, serta memiliki kesabaran dan ketekunan untuk mengatasi rintangan yang muncul di sepanjang jalan.


Semoga refleksi diri ini dapat membantu saya dalam perjalanan menuju kedekatan dengan Rabb dan mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi.

Pentingnya Menjaga Aib Orang Lain

 



Menjaga aib orang lain merupakan salah satu nilai penting dalam Islam. Aib adalah sesuatu yang memalukan atau mempermalukan, dan menjaga aib orang lain adalah tugas yang harus dilakukan setiap Muslim sebagai bentuk penghormatan dan penghormatan terhadap kehormatan orang lain.


Islam mengajarkan bahwa menjaga aib orang lain adalah kewajiban yang sangat penting. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

"Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Adakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)


Ayat ini menunjukkan bahwa mengungkapkan aib orang lain sama halnya dengan memakan daging saudara yang sudah mati, yang pasti akan membuat seseorang merasa jijik. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berhati-hati untuk tidak mengungkapkan aib orang lain.


Selain itu, Rasulullah SAW juga telah memberikan petunjuk dan nasihat tentang pentingnya menjaga aib orang lain. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

"Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat." (HR. Muslim)


Hadis ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan keberkahan dan perlindungan kepada mereka yang berusaha untuk menjaga aib orang lain. Ini menunjukkan bahwa menjaga aib orang lain adalah sesuatu yang sangat penting dalam Islam.


Namun, mengapa begitu penting untuk menjaga aib orang lain dalam Islam? Salah satu alasan terpenting adalah karena menjaga aib orang lain merupakan bentuk penghormatan terhadap kehormatan orang lain. Ketika kita menjaga aib orang lain, kita menghormati kehormatan mereka dan tidak membiarkan aib mereka dieksploitasi atau diketahui oleh orang lain.


Selain itu, menjaga aib orang lain juga dapat mencegah munculnya konflik dan kebencian di antara orang-orang. Ketika seseorang mengungkapkan aib orang lain, itu dapat menimbulkan rasa sakit dan kebencian di antara mereka. Oleh karena itu, dengan menjaga aib orang lain, kita dapat membantu mencegah munculnya konflik dan kebencian.


Namun, ada beberapa kasus di mana seseorang harus membuka aib orang lain, seperti ketika orang tersebut melakukan tindakan yang merugikan masyarakat atau tindakan kejahatan yang melanggar hukum. Namun, bahkan dalam kasus seperti itu, kita harus memastikan bahwa kita memiliki bukti yang kuat dan melakukan tindakan dengan cara yang paling bijaksana dan hati-hati.

Kesimpulannya, menjaga aib orang lain merupakan nilai penting dalam Islam. Menjaga aib orang lain bukan hanya menunjukkan rasa hormat kita terhadap kehormatan mereka, tetapi juga membantu mencegah konflik dan kebencian diantara sesama.


Semoga Bermanfaat 

Kamis, 04 Mei 2023

Peran Guru Penggerak dalam Mewujudkan Majalengka Sebagai Kabupaten Pendidikan

 


 

A.   Pendahuluan

Pendidikan merupakan kunci utama dalam pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan kabupaten atau kota yang berfokus pada pendidikan berkualitas. Di Kabupaten Majalengka, terdapat program Guru Penggerak yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Guru Penggerak sendiri merupakan guru yang lulus mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak di Kabupaten Majalengka dan diberikan tugas khusus Kemendikbudristek sebagai transformer Pendidikan untuk memperbaiki mutu pendidikan di sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Majalengka. Namun, seberapa besar kontribusi Guru Penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas?

Artikel ini akan membahas peran penting Guru Penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Majalengka dan kontribusinya dalam mewujudkan Kabupaten Majalengka sebagai kabupaten pendidikan.

 

B.   Pembahasan

a.    Peran Guru Penggerak

Guru penggerak adalah seorang guru yang memiliki peran penting dalam menggerakkan komunitas belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Guru penggerak memiliki kemampuan untuk memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya. Program guru penggerak dibuat oleh pemerintah dengan tujuan; menjadi pemimpin pembelajaran, meningkatkan kompetensi guru dan menggerakkan komunitas belajar.

Dalam program guru penggerak, para guru akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar dan memimpin perubahan dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, guru penggerak dapat menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya. Peranan Guru Penggerak sangat strategis antara lain:

1.    Meningkatkan kualitas pengajaran

Guru Penggerak memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Mereka diharapkan dapat membantu rekan-rekan guru lainnya untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif, mengubah paradigma pelaksanaan pembelajaran menjadi berpihak pada murid.

2.    Meningkatkan profesionalisme guru

Guru Penggerak juga bertanggung jawab untuk meningkatkan profesionalisme guru di sekolah. Mereka dapat memberikan pelatihan dan pengembangan diri kepada rekan-rekan guru lainnya sehingga kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.

3.    Mengidentifikasi masalah dan solusi

Guru Penggerak juga diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh sekolah dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Majalengka secara keseluruhan.

4.    Meningkatkan partisipasi masyarakat

Guru Penggerak dapat menjadi mediator antara sekolah dan masyarakat. Mereka dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, seperti menghadiri pertemuan orang tua murid, mengikuti program pembelajaran, atau membantu dalam pembangunan infrastruktur sekolah.

Dengan peran penting yang dimiliki oleh Guru Penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Majalengka, diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Majalengka, dan mewujudkan Majalengka Raharja sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas.

 

b.    Masalah yang Dihadapi Guru Penggerak dalam Perannya Untuk Berkontribusi Mewujudkan Majalengka Sebagai Kabupaten Pendidikan

Guru Penggerak memiliki peran penting dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas. Namun, mereka juga menghadapi beberapa masalah dalam menjalankan tugasnya. Beberapa masalah yang dihadapi Guru Penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas antara lain:

1.    Kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai

Guru Penggerak memerlukan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai seperti kurangnya dana untuk pelatihan, peralatan dan teknologi yang diperlukan, serta kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di sekolah-sekolah seringkali menjadi kendala dalam menjalankan tugasnya.

2.    Keterbatasan waktu

Guru Penggerak harus membagi waktu antara tugas mengajar dan tugas lainnya sebagai Guru Penggerak. Hal ini seringkali menjadi kendala dalam menjalankan tugasnya dengan efektif.

3.    Tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah

Guru Penggerak seringkali menghadapi tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah yang sudah mapan. Hal ini seringkali membutuhkan waktu dan kesabaran untuk meyakinkan semua pihak bahwa perubahan itu perlu dilakukan

4.    Keterbatasan pengakuan dan motivasi

Guru Penggerak seringkali kurang mendapatkan pengakuan dan motivasi dari pihak-pihak terkait, seperti pihak sekolah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Kurangnya pengakuan dan motivasi ini dapat menurunkan semangat Guru Penggerak dalam menjalankan tugasnya.

5.    Tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan

Guru Penggerak harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di bidang pendidikan, seperti kurikulum baru, teknologi baru, dan metode pembelajaran baru. Hal ini seringkali membutuhkan waktu dan usaha ekstra dari Guru Penggerak.

 

c.    Upaya Mengatasi Masalah

Masalah guru penggerak dalam melaksanakan perannya untuk berkontribusi mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1.    Peningkatan fasilitas

Kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai bagi guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Peningkatan alokasi anggaran

Pemerintah dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan, khususnya untuk memperbaiki fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Majalengka. Hal ini termasuk memperbaiki kondisi ruang kelas, memperbaiki fasilitas olahraga, dan memberikan fasilitas lain yang dibutuhkan oleh guru penggerak.

2)    Kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

Pihak terkait dapat berkerjasama dengan LSM untuk meningkatkan dukungan terhadap guru penggerak dalam memberikan bantuan fasilitas pendidikan dan bahan ajar yang dibutuhkan.

3)    Peningkatan keterlibatan masyarakat

Masyarakat dapat ikut berperan dalam memfasilitasi guru penggerak dengan memberikan dukungan, seperti menggalang dana atau memberikan kontribusi dalam bentuk sukarela.

4)    Penggunaan teknologi informasi

Pemanfaatan teknologi informasi, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran online dan media sosial dapat membantu guru penggerak dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran dan memberikan bahan ajar kepada siswa.

5)    Peningkatan supervisi dan evaluasi

Pihak terkait perlu melakukan supervisi dan evaluasi yang lebih intensif untuk memastikan bahwa guru penggerak sudah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai dan mendapatkan dukungan yang cukup dalam melaksanakan tugasnya.

 

2.    Keterbatasan waktu

Kurangnya waktu yang dimiliki oleh guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Peningkatan efektivitas waktu

Guru penggerak dapat meningkatkan efektivitas waktu dengan memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Misalnya, dengan mengoptimalkan waktu saat di sekolah, mengatur jadwal belajar mengajar dengan efektif, dan memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaannya.

2)    Peningkatan kualitas pengajaran

Guru penggerak dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan cara mempersiapkan materi ajar dengan baik, menyesuaikan metode pembelajaran yang tepat dengan karakteristik siswa, dan memanfaatkan sumber belajar yang tepat sehingga dapat meningkatkan efektivitas waktu yang dimiliki.

3)    Peningkatan kerjasama dengan guru lain dan komunitas praktisi

Guru penggerak dapat berkolaborasi dengan guru-guru lainnya, dan komunitas praktisi dalam melakukan tugas-tugasnya. Misalnya, dengan membentuk tim pengajar yang solid dan saling mendukung sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara lebih efektif.

4)    Peningkatan dukungan dari pihak terkait

Pihak terkait dapat memberikan dukungan yang lebih kepada guru penggerak dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan yang dihadapinya.

5)    Peningkatan supervisi dan evaluasi

Pihak terkait perlu melakukan supervisi dan evaluasi yang lebih intensif untuk memastikan bahwa guru penggerak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dalam waktu yang telah ditetapkan.

 

Dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan kurangnya waktu yang dimiliki oleh guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi, sehingga guru penggerak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Majalengka.

 

3.    Tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah

Tantangan dalam mengubah mindset dan budaya sekolah guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Pelatihan dan pembekalan

Guru penggerak dapat diberikan pelatihan dan pembekalan yang berkaitan dengan pengembangan mindset dan budaya sekolah. Dalam pelatihan ini, guru dapat diajarkan cara membangun mindset dan budaya yang berkualitas dalam lingkungan sekolah, serta strategi-strategi untuk mengubah mindset dan budaya yang sudah ada.

2)    Pembentukan tim pengembang

Tim pengembang dapat dibentuk untuk mengembangkan ide-ide dan program-program baru yang berkaitan dengan pengembangan mindset dan budaya sekolah. Tim ini dapat terdiri dari guru penggerak dan guru-guru lain yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas di Majalengka.

3)    Penghargaan dan apresiasi

    Penghargaan dan apresiasi dapat diberikan kepada guru penggerak dan sekolah yang berhasil mengembangkan mindset dan budaya yang positif dan berkualitas dalam lingkungan sekolah. Penghargaan dan apresiasi ini dapat memotivasi guru dan sekolah lainnya untuk mengikuti jejak dan melakukan hal yang sama.

5)    Komunikasi dan kolaborasi

Komunikasi dan kolaborasi yang baik antara guru penggerak dan pihak terkait lainnya, seperti kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua siswa, dapat memudahkan pengembangan mindset dan budaya yang positif dalam lingkungan sekolah. Dalam hal ini, guru penggerak dapat memfasilitasi dialog dan kolaborasi antara pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama.

6)    Peningkatan akuntabilitas

Guru penggerak dapat dipertanggungjawabkan atas upaya mereka dalam mengembangkan mindset dan budaya sekolah yang berkualitas. Hal ini dapat dilakukan melalui monitoring dan evaluasi yang berkala dari pihak terkait, serta pengukuran kinerja guru penggerak dalam mencapai tujuan pengembangan mindset dan budaya yang positif di lingkungan sekolah.

 

4.    Keterbatasan pengakuan dan motivasi

Keterbatasan pengakuan dan motivasi guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Pengakuan dan apresiasi

Guru penggerak dapat diberikan pengakuan dan apresiasi atas kontribusinya dalam mengembangkan pendidikan di Majalengka. Pengakuan dan apresiasi ini dapat berupa penghargaan, sertifikat, atau promosi jabatan, yang dapat memotivasi guru penggerak untuk terus berprestasi dan mengembangkan diri.

2)    Pembentukan komunitas

Komunitas guru penggerak dapat dibentuk untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Komunitas ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi dalam mengatasi berbagai tantangan di lapangan.

3)    Pelatihan dan pengembangan diri

Guru penggerak dapat diberikan pelatihan dan pengembangan diri yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan. Pelatihan ini dapat berupa workshop, seminar, atau kursus, yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru penggerak dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas.

4)    Pengawasan dan evaluasi yang adil

Pengawasan dan evaluasi yang adil dapat memotivasi guru penggerak untuk terus berprestasi dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Pengawasan dan evaluasi ini dapat dilakukan secara objektif dan transparan, serta melibatkan guru penggerak dalam proses evaluasi.

5)    Program insentif

Program insentif dapat diberikan kepada guru penggerak yang berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Insentif ini dapat berupa bonus atau tunjangan khusus, yang dapat meningkatkan motivasi guru penggerak untuk terus berprestasi.

Dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan keterbatasan pengakuan dan motivasi guru penggerak dalam mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan yang berkualitas dapat diatasi, sehingga guru penggerak dapat lebih termotivasi dan berprestasi dalam mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas di Majalengka.

 

5.    Tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan

Tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan dapat diatasi dengan beberapa upaya, di antaranya:

1)    Peningkatan kesadaran

Guru penggerak dapat diberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, seminar, atau diskusi kelompok yang membahas tentang pentingnya beradaptasi dengan perubahan.

2)    Peningkatan keterampilan

Guru penggerak dapat diberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan dalam beradaptasi dengan perubahan. Keterampilan ini dapat berupa keterampilan komunikasi, keterampilan manajemen waktu, keterampilan kolaborasi, dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

3)    Pembentukan tim kerja

Pembentukan tim kerja yang terdiri dari guru penggerak dapat membantu dalam memudahkan beradaptasi dengan perubahan. Tim kerja ini dapat menjadi wadah untuk berbagi informasi, strategi, dan pengalaman dalam menghadapi perubahan di lingkungan pendidikan.

4)    Pengembangan jaringan

Guru penggerak dapat mengembangkan jaringan dengan pihak-pihak terkait di lingkungan pendidikan, seperti pemerintah daerah, sekolah lain, dan masyarakat. Jaringan ini dapat membantu guru penggerak dalam mendapatkan dukungan dan informasi terkait dengan perubahan yang terjadi.

5)    Evaluasi dan pemantauan

Evaluasi dan pemantauan secara berkala dapat membantu guru penggerak dalam mengukur sejauh mana kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan perubahan. Hal ini dapat membantu guru penggerak untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya dan memperbaiki kinerja ke depannya.

Dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan masalah guru Penggerak dalam melaksanakan perannya untuk berkontribusi mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan dapat diatasi dan tercipta lingkungan pendidikan yang berkualitas di kabupaten Majalengka.

 

C.   Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan Peran Guru Penggerak dalam Mewujudkan Majalengka Sebagai Kabupaten Pendidikan yang Berkualitas:

1.    Guru Penggerak memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Majalengka.

2.    Guru Penggerak harus memiliki kompetensi, motivasi, kerjasama, dan fasilitas pendidikan yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

3.    Gerak bersama yang seirama antara Guru penggerak dan komponen pendidikan lainnya.

4.    Pihak terkait perlu melakukan supervisi dan evaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa guru penggerak sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan memenuhi standar kinerja yang diharapkan.

Dengan adanya peran guru penggerak yang efektif dan dukungan dari pihak terkait, diharapkan tercipta dunia  pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Majalengka sebagai perwujudan harapan dari Bupati Majalengka Bapak Dr. H. Karna Subahi, M.M.Pd  menjadikan program guru penggerak sebagai inovasi kolaborasi di Majalengka dengan tekad ingin menjadikan Majalengka sebagai Kabupaten Pendidikan.

Visitasi Akreditasi hari Kedua (Terakhir)

  Hari/Tanggal:  Sabtu, 14 September 2024 Kegiatan: Observasi Pembelajaran di Kelas 5 dan Kelas 3 A. Pendahuluan Laporan ini disusun sebaga...