Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Jumat, 28 Juli 2023

Makna Reuni Secara Historis dan Filosofis







Reuni adalah sebuah acara atau pertemuan yang diadakan untuk mengumpulkan kembali orang-orang yang pernah terpisah atau terpisahkan dalam suatu kelompok atau komunitas. Secara historis, reuni telah ada sejak zaman kuno. Misalnya, dalam budaya Yunani kuno, reuni diadakan untuk mengumpulkan kembali para prajurit yang telah bertempur dalam perang.
Secara filosofis, reuni dapat dihubungkan dengan konsep identitas dan kebersamaan. Reuni memberikan kesempatan bagi individu-individu yang pernah memiliki ikatan atau hubungan yang kuat untuk bertemu kembali dan mengenang masa lalu bersama. Hal ini dapat memperkuat rasa identitas kelompok atau komunitas, serta membangun kembali ikatan sosial yang mungkin telah terputus.

Reuni juga dapat menjadi momen refleksi dan introspeksi bagi individu-individu yang terlibat. Mereka dapat melihat sejauh mana mereka telah berkembang dan berubah sejak terakhir kali bertemu. Reuni juga dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang rusak atau memperdalam ikatan yang masih ada.

Dalam konteks pendidikan, reuni sering diadakan oleh sekolah atau perguruan tinggi untuk mengumpulkan kembali alumni-alumni mereka. Tujuan dari reuni ini adalah untuk memperkuat hubungan antara alumni, membangun jaringan sosial dan profesional, serta mempromosikan loyalitas terhadap institusi pendidikan tersebut.

Reuni memiliki nilai historis dan filosofis yang penting. Secara historis, reuni telah menjadi bagian dari budaya manusia sejak zaman kuno. Secara filosofis, reuni dapat memperkuat identitas kelompok atau komunitas, membangun kembali ikatan sosial, dan memberikan kesempatan untuk refleksi dan introspeksi.

Kamis, 27 Juli 2023

Untuk apa Reuni Akbar SPG Negeri Majalengka??



Kegiatan Reuni Akbar SPGN Majalengka merupakan salah satu momen yang sangat dinantikan oleh para alumni. Reuni ini tidak hanya menjadi ajang untuk berkumpul kembali dengan teman-teman lama, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi dan memberikan kontribusi dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka.

Reuni Akbar SPGN Majalengka diadakan dengan tujuan utama untuk mengumpulkan para alumni dari berbagai angkatan. Dalam acara ini, para alumni dapat saling bertukar cerita, berbagi pengalaman, dan mengenang masa-masa indah di sekolah tersebut. Selain itu, reuni ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara alumni dengan sekolah dan juga dengan masyarakat sekitar.

Salah satu kontribusi yang diberikan dari Reuni Akbar SPGN Majalengka adalah dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka. Dalam acara ini, para alumni dapat berdiskusi dan berbagi ide untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Majaalengka. Mereka dapat memberikan masukan dan saran kepada dinas/lembaga terkait mengenai program-program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Selain itu, reuni ini juga menjadi kesempatan bagi para alumni untuk memberikan sumbangan atau donasi kepada yang membutuhkan. Sumbangan ini dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas sekolah, membeli buku-buku dan alat-alat pendidikan, atau memberikan beasiswa kepada siswa-siswa berprestasi namun kurang mampu. Dengan adanya sumbangan ini, diharapkan pendidikan di Kabupaten Majalengka dapat lebih berkembang dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi generasi muda.

Tidak hanya memberikan kontribusi dalam bentuk materi, Reuni Akbar SPGN Majalengka juga dapat menjadi ajang untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Para alumni dapat memberikan motivasi dan cerita sukses mereka setelah lulus. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bersemangat dalam mengejar cita-cita mereka.

Reuni Akbar SPGN Majalengka juga dapat menjadi ajang untuk menjalin kerjasama antara alumni dengan dunia usaha atau industri. Para alumni yang telah sukses dalam karir mereka dapat memberikan kesempatan kerja atau magang kepada para alumni atau anaknya yang berminat. Hal ini dapat membantu dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.

Dengan adanya Reuni Akbar SPGN Majalengka, diharapkan silaturahmi antara para alumni dapat terus terjaga dan semakin erat. Selain itu, kontribusi yang diberikan oleh para alumni dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Majalengka juga diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar bagi dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka tersebut. Semoga reuni ini dapat menjadi momen yang berkesan dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.


Subuh 270723

Minggu, 23 Juli 2023

Hari Anak Momentum Pendidikan Bermutu


Hari Anak Nasional merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Setiap tanggal 23 Juli, kita memperingati hari berdirinya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menekankan pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. Salah satu upaya nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan pendidikan yang bermutu bagi anak-anak.
Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses ilmu pengetahuan dan mempersiapkan diri mereka untuk masa depan. Dalam mengejar kemerdekaan anak-anak, pendidikan yang bermutu menjadi kunci utama. Pendidikan yang bermutu tidak hanya berfokus pada pengembangan pengetahuan akademik, tetapi juga melibatkan aspek keterampilan, kreativitas, karakter, dan kepribadian anak.

Pentingnya pendidikan yang bermutu tidak bisa dipungkiri karena melalui pendidikan anak-anak bisa mengembangkan potensinya secara maksimal. Mereka dapat belajar berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik. Selain itu, pendidikan yang bermutu juga dapat meningkatkan kesadaran sosial dan empati anak-anak terhadap sesama, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Sayangnya, realitas di lapangan masih menunjukkan adanya kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok ekonomi yang berbeda. Banyak anak-anak di pedesaan atau anak-anak keluarga miskin yang belum mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, momentum Hari Anak Nasional harus menjadi panggilan bagi kita semua, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu, untuk bersama-sama merdekakan anak dengan pendidikan yang bermutu.

Bagaimana kita bisa merdekakan anak dengan pendidikan yang bermutu? Pertama, pemerintah harus memprioritaskan sektor pendidikan dalam alokasi anggaran. Dana yang cukup harus tersedia untuk membangun, memperbaiki, dan memperluas infrastruktur sekolah, kualitas tenaga pendidik, serta pengadaan sarana dan prasarana yang memadai. Penguatan kebijakan-kebijakan terkait peningkatan mutu pendidikan juga sangat penting untuk dilakukan.

Selain itu, peran serta masyarakat juga tidak kalah pentingnya. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, masyarakat dapat ikut serta dalam mendukung upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan. Banyak cara yang dapat dilakukan, seperti menjadi sukarelawan dalam pendidikan, memberikan bantuan atau donasi kepada anak-anak yang kurang mampu, atau mendukung program-program pendidikan yang ada di masyarakat.

Tidak kalah penting, upaya dari individu juga perlu diperhatikan. Setiap orang dapat berperan dalam memberikan kontribusi positif bagi pendidikan anak-anak, misalnya melalui pendidikan informal di lingkungan sekitar, seperti mengajarkan anak-anak tetangga atau kerabat tentang keterampilan tertentu. Selain itu, menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari juga membantu dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bermutu.

Dalam momentum memperingati Hari Anak Nasional, mari kita bersama-sama merdekakan anak dengan pendidikan yang bermutu. Kita tidak boleh tinggal diam melihat adanya kesenjangan akses pendidikan di tanah air. Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama dan kualitas pendidikan yang baik. Dengan adanya pendidikan yang bermutu, kita berharap anak-anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan potensi terbaik yang mereka miliki.

Semoga bermanfaat.

Sabtu, 22 Juli 2023

Pentingnya Monev BOS


Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program bantuan, salah satunya adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program BOS bertujuan untuk memberikan dukungan biaya operasional kepada sekolah, sehingga penggunaan dana tersebut perlu dipantau dan dievaluasi secara teratur. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya monitoring dan evaluasi bantuan operasional sekolah (BOS) kepada satuan pendidikan untuk meningkatkan kinerja sekolah yang lebih baik.
1. Memastikan Dana yang Tepat

Melalui monitoring dan evaluasi, dapat diketahui bagaimana sekolah menggunakan dana BOS yang diterima. Monitoring akan memeriksa penggunaan dana BOS sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Evaluasi kemudian akan menilai efektivitas penggunaan dana tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Dengan melibatkan monitoring dan evaluasi, dapat dipastikan bahwa dana BOS digunakan dengan tepat dan efisien.

2. Menghindari Penyalahgunaan Dana

Monitoring dan evaluasi BOS juga berfungsi melacak adanya potensi penyalahgunaan dana. Dalam beberapa kasus, dana BOS bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Melalui monitoring, dapat terdeteksi adanya praktik penyalahgunaan dana tersebut. Hal ini akan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS.

3. Penilaian terhadap Kinerja Sekolah

Melalui monitoring dan evaluasi, dapat dievaluasi kinerja sekolah dalam menggunakan dana BOS untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Evaluasi ini membantu melihat sejauh mana tujuan program BOS tercapai dan sejauh mana perbaikan yang dibutuhkan. Kinerja sekolah bisa dinilai dari segi kualitas pengajaran, perbaikan sarana prasarana, penyediaan fasilitas pendidikan, dan lain-lain. Dengan penilaian kinerja ini, sekolah dapat menjalankan perbaikan yang diperlukan guna meningkatkan efektivitas pendidikan.

4. Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi

Monitoring dan evaluasi BOS juga penting dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan dana BOS. Sekolah perlu mengungkapkan penggunaan dana secara terbuka dan transparan kepada pihak yang berkepentingan, seperti Komite Sekolah, orang tua murid, dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, dapat terjalin kepercayaan antara sekolah dengan pihak terkait, serta meminimalisir adanya dugaan penyalahgunaan dana.

Monitoring dan evaluasi bantuan operasional sekolah (BOS) kepada satuan pendidikan merupakan langkah penting dalam meningkatkan kinerja sekolah yang lebih baik. Penggunaan dana BOS yang tepat, penghindaran penyalahgunaan dana, penilaian kinerja sekolah, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas adalah manfaat utama yang diperoleh dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, diharapkan program BOS dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Belajar Dari SPBU


"Sukses SPBU: Membangun Karir dari Nol"
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita pelajari dari SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk meraih kesuksesan dimulai dari nol:

1. Pelayanan Prima: SPBU dikenal dengan pelayanannya yang ramah dan cepat. Sama halnya dalam mencapai kesuksesan, penting untuk memberikan pelayanan prima kepada orang lain. Jadilah orang yang baik dan responsif terhadap kebutuhan orang lain, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tetap Konsisten: SPBU selalu menyediakan bahan bakar bagi kendaraan, kapan pun dibutuhkan. Demikian juga, kita perlu menjaga konsistensi dalam mencapai tujuan kita. Tetaplah fokus dan membina komitmen terhadap apa yang ingin kita capai. Jangan mudah menyerah atau menunda-nunda.

3. Kerja Tim yang Solid: Di SPBU, ada berbagai anggota tim yang bekerja bersama untuk menjalankan operasional dengan baik. Begitu juga dalam mencapai kesuksesan, penting untuk membangun kerja tim yang solid. Dalam bekerja dengan orang lain, berkolaborasilah, berkomunikasilah dengan baik, dan tunjukkan dukungan serta kerjasama dalam mencapai visi yang sama.

4. Adaptasi terhadap Perubahan: SPBU harus siap menghadapi perkembangan zaman dan inovasi teknologi dalam industri bahan bakar. Begitu juga kita, sukses dimulai dari nol membutuhkan kemampuan kita untuk beradaptasi dengan perubahan. Jangan takut mengambil peluang baru, belajar hal-hal baru, dan mengembangkan diri seiring dengan perkembangan zaman.

5. Tanggung Jawab: SPBU bertanggung jawab terhadap keamanan, kualitas, dan efisiensi pelayanan yang diberikan. Demikian juga, dalam meraih kesuksesan, kita perlu bertanggung jawab terhadap pilihan dan tindakan kita. Ambillah tanggung jawab dan jadilah pribadi yang dapat diandalkan dalam menjalankan tugas dan mengelola kehidupan kita.

6. Layanan 24 Jam: SPBU buka 24 jam untuk melayani pelanggan. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak terbatas oleh waktu ketika kita bertujuan untuk sukses. Siapkan diri kita untuk bekerja keras dan berkomitmen sepanjang waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita.

7. Mengelola Keuangan dengan Baik: SPBU merupakan bisnis yang juga melibatkan manajemen keuangan yang baik. Sama halnya, kita perlu belajar mengelola keuangan kita dengan bijak, membuat anggaran, menghemat uang, dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan belajar dari prinsip-prinsip sukses SPBU ini, kita bisa memulai perjalanan kita dari nol untuk meraih kesuksesan. Ingatlah bahwa kesuksesan tidak terjadi dalam semalam, tetapi dengan kerja keras, konsistensi, dan komitmen kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 20 Juli 2023

Mewujudkan Sekolah yang Menyenangkan Bebas Bullying

 



Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter dan potensi anak-anak masa depan. Namun, tidak semua anak mengalami pengalaman sekolah yang menyenangkan. Salah satu masalah yang sering kali menghambat proses belajar adalah bullying atau perundungan di sekolah. Perundungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti fisik, verbal, atau siber. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bekerja sama mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari bullying. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Inklusif. Langkah pertama dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari bullying adalah menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. Sekolah harus menjadi tempat di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang perbedaan mereka. Penting untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, empati, dan saling menghargai di antara siswa dan staf sekolah. Dengan menerapkan aturan-aturan yang ketat tentang bullying dan menghadapi pelaku dengan tegas, kita dapat membentuk lingkungan yang lebih aman bagi seluruh komunitas sekolah.
  2. Meningkatkan Kesadaran tentang Bullying: Kesadaran tentang bahaya dan dampak buruk dari bullying adalah langkah penting dalam mewujudkan sekolah yang bebas dari perundungan. Siswa, staf sekolah, dan orang tua harus dilibatkan dalam kampanye penyuluhan dan pendidikan mengenai bullying. Ini dapat dilakukan melalui program-program khusus, seminar, atau kegiatan-kegiatan lain yang mengedukasi semua pihak tentang bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda bullying, cara mengatasi situasi tersebut, dan pentingnya melaporkan insiden bullying kepada pihak yang berwenang.
  3. Membangun Keterampilan Sosial dan Empati: Penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan pembelajaran keterampilan sosial dan empati dalam kurikulum. Dengan membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang baik, seperti komunikasi yang efektif, bekerja sama, dan mengatasi konflik dengan bijaksana, mereka akan lebih mampu mengatasi situasi bullying. Selain itu, meningkatkan kemampuan empati akan membantu siswa memahami perasaan orang lain dan mencegah mereka melakukan perundungan.
  4. Melibatkan Orang Tua dan Wali Murid: Peran orang tua dan wali murid sangat penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying. Sekolah harus mengundang partisipasi orang tua dalam membantu mengawasi perilaku anak-anak mereka di luar lingkungan sekolah dan mendukung upaya sekolah untuk mengatasi bullying. Dengan saling mendukung antara sekolah dan orang tua, kita dapat menciptakan jaringan dukungan yang kuat bagi siswa.
  5. Mendukung Korban dan Pelaku Bullying: Tidak hanya korban bullying yang membutuhkan dukungan, tetapi pelaku bullying juga perlu mendapat perhatian. Dukungan dan bimbingan harus diberikan kepada pelaku untuk membantu mereka mengatasi masalah atau ketidaknyamanan yang mungkin menyebabkan perilaku negatif mereka. Pendekatan restoratif dan pelatihan kepemimpinan dapat membantu mengubah perilaku pelaku bullying menjadi lebih positif.
  6. Mengintegrasikan Program Anti-Bullying dalam Kurikulum: Program anti-bullying yang terintegrasi dalam kurikulum akan membantu mengajarkan siswa tentang pentingnya menghormati dan merawat sesama. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan nilai-nilai seperti keadilan, persamaan, dan keberagaman. Selain itu, mencakup topik-topik seperti cyberbullying dan bagaimana berperilaku secara etis dalam lingkungan digital akan membantu siswa menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi.
Mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari bullying adalah tugas bersama. Dibutuhkan kolaborasi antara sekolah, staf, orang tua, dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan sekolah yang mendorong pertumbuhan, kebahagiaan, dan potensi maksimal bagi setiap individu di dalamnya.

Sikap, tindakan, dan perilaku  semua pihak untuk mencapai tujuan Sekolah Anak bebas Buyling atau Perundungan:
  1. Sikap Saling Menghargai dan Empati: Mengajarkan dan mempraktikkan sikap saling menghargai, toleransi, dan empati terhadap sesama. Mendorong siswa untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, sehingga mereka dapat lebih peka terhadap dampak dari tindakan mereka.
  2. Komunikasi yang Terbuka: Menciptakan lingkungan di mana siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah atau kekhawatiran yang mereka hadapi. Mendorong staf sekolah untuk mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan kepada siswa yang memerlukan bantuan.
  3. Melaporkan Bullying: Mengajarkan siswa pentingnya melaporkan insiden bullying kepada guru atau staf sekolah yang dipercayai. Memastikan bahwa laporan bullying ditangani secara rahasia dan dengan cepat untuk mencegah lebih banyak kejadian.
  4. Pendidikan tentang Bullying: Mengintegrasikan pembelajaran tentang bullying dalam kurikulum sekolah, termasuk bahaya dan dampak buruknya.Mengadakan seminar dan kegiatan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bullying di antara siswa, staf, dan orang tua.
  5. Penguatan Keterampilan Sosial: Menyediakan pelatihan keterampilan sosial kepada siswa untuk membantu mereka berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat, dan membangun hubungan yang positif.
  6. Timbulkan Rasa Kepedulian: Menggalang semangat solidaritas dan kepedulian antar siswa dan staf sekolah. Mendorong siswa untuk saling membantu dan menganggap diri mereka sebagai bagian dari komunitas yang peduli.
  7. Peran Positif Model: Guru dan staf sekolah harus menjadi contoh perilaku yang positif dan menghormati setiap individu dalam komunitas sekolah. Membangun relasi yang baik antara guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
  8. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua secara aktif dalam program-program sekolah dan mengkomunikasikan pentingnya peran mereka dalam menciptakan sekolah yang bebas dari bullying. Menciptakan forum di mana orang tua dapat berdiskusi tentang isu-isu terkait bullying dan bagaimana mereka dapat membantu mencegahnya di luar lingkungan sekolah.
  9. Program Anti-Bullying: Menerapkan program anti-bullying yang terstruktur dan terintegrasi dalam kurikulum untuk membantu siswa memahami dan mengatasi bullying dengan cara yang positif.
  10. Pengawasan dan Pengawalan: Meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah, terutama di area yang rawan terjadinya bullying.Memberikan perhatian ekstra pada interaksi sosial siswa di lingkungan online (siber) untuk mencegah cyberbullying.

Dengan mengadopsi sikap, tindakan, dan perilaku yang mencerminkan kesadaran dan komitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak dan bebas dari bullying, kita dapat memberikan pengalaman belajar yang positif dan mendukung bagi semua siswa.

Peran peserta didik untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying:

  1. Sikap Menghargai dan Empati: Bersikap menghargai dan menghormati setiap teman sekelas tanpa memandang perbedaan. Menunjukkan empati terhadap teman sekelas yang mengalami kesulitan atau masalah pribadi.
  2. Menolak Perundungan (Bullying):Menghindari ikut serta dalam kelompok atau tindakan yang merendahkan atau merugikan teman sekelas. Menolak untuk menyebarkan gosip atau rumor yang bisa menyakiti perasaan orang lain.
  3. Mendukung Teman Sebaya: Menjadi sahabat yang baik dan selalu mendukung teman sebaya. Melibatkan diri dalam kegiatan atau kelompok yang mengajarkan tentang persahabatan dan saling bantu. 
  4. Melaporkan Insiden Bullying: Berani melaporkan insiden bullying yang terjadi kepada guru atau staf sekolah yang dipercayai. Tidak takut untuk berbicara ketika menyaksikan perundungan terjadi di sekitar mereka.
  5. Keterampilan Sosial yang Baik:Mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik untuk menghindari konflik dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Belajar mengatasi konflik secara bijaksana tanpa menggunakan tindakan kekerasan atau merendahkan.
  6. Berperan sebagai Pemimpin Positif: Menjadi contoh bagi teman sebaya dengan perilaku yang positif dan menginspirasi. Mendorong teman sekelas untuk berperilaku baik dan menghargai satu sama lain.
  7. Tidak Diam tentang Bullying: Tidak menjadi penonton apabila melihat ada bullying terjadi, tetapi berusaha untuk membantu atau melaporkan kejadian tersebut. Mendukung teman sekelas yang menjadi korban bullying, dengan memberikan dukungan moral dan membantu melaporkan insiden tersebut.
  8. Menghindari Perilaku Cyberbullying: Menjaga etika dalam bermedia sosial dan menghindari menyebarkan pesan atau konten yang merugikan orang lain. Berpikir sebelum mengirimkan pesan atau komentar yang dapat menyakiti perasaan orang lain di dunia maya.
  9. Belajar tentang Dampak Bullying: Berpartisipasi dalam program atau kegiatan yang membahas dampak dan cara mencegah bullying. Meningkatkan kesadaran diri tentang betapa pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
  10. Bersatu dan Membentuk Komunitas: Bersatu dengan teman sekelas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi semua orang. Melakukan proyek bersama yang mendukung nilai-nilai persatuan dan membantu membangun kebersamaan dalam komunitas sekolah.

Peserta didik memiliki peran penting dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari bullying. Dengan sikap yang baik, tindakan yang positif, dan perilaku yang mendukung, mereka dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua anggota komunitas sekolah.


Rabu, 19 Juli 2023

Pendidikan Feodal Versus Pendidikan Modern

Pendidikan Feodal versus Pendidikan Modern

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Namun, pendidikan tidak selalu sama di setiap zaman. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara pendidikan feodal dan pendidikan modern.

Pendidikan Feodal

Pendidikan feodal merujuk pada sistem pendidikan yang ada pada zaman feodal atau abad pertengahan. Pada masa ini, pendidikan lebih terfokus pada kelompok elit, seperti bangsawan dan rohaniwan. Pendidikan feodal didasarkan pada sistem kasta, di mana hanya mereka yang berasal dari keluarga bangsawan atau rohaniwan yang memiliki akses ke pendidikan.

Pendidikan feodal lebih berfokus pada pembentukan karakter dan moral daripada pengetahuan akademik. Tujuan utama pendidikan feodal adalah untuk melatih para siswa menjadi pelayan yang setia dan taat kepada penguasa atau tuan mereka. Kurikulum pendidikan feodal terdiri dari pembelajaran agama, etiket, seni perang, dan keterampilan bertani.

Pendidikan Modern

Pendidikan modern, di sisi lain, adalah sistem pendidikan yang ada pada zaman sekarang. Pendidikan modern lebih inklusif dan terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi. Pendidikan modern bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang terus berkembang.

Pendidikan modern lebih berfokus pada pengembangan potensi individu dan pemberdayaan siswa. Kurikulum pendidikan modern mencakup berbagai mata pelajaran, seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, seni, dan olahraga. Selain itu, pendidikan modern juga menekankan pada pengembangan keterampilan sosial, kritis, dan kreatif.

Perbedaan

Ada beberapa perbedaan antara pendidikan feodal dan pendidikan modern. Pertama, pendidikan feodal lebih eksklusif dan hanya terbuka untuk kelompok elit, sedangkan pendidikan modern lebih inklusif dan terbuka untuk semua orang. Kedua, pendidikan feodal lebih berfokus pada pembentukan karakter dan moral, sedangkan pendidikan modern lebih berfokus pada pengembangan potensi individu. Ketiga, kurikulum pendidikan feodal lebih terbatas pada pembelajaran agama, etiket, seni perang, dan keterampilan bertani, sedangkan kurikulum pendidikan modern lebih luas dan mencakup berbagai mata pelajaran.

Kesimpulan

Pendidikan feodal dan pendidikan modern memiliki perbedaan yang signifikan. Pendidikan feodal lebih eksklusif, berfokus pada pembentukan karakter dan moral, dan memiliki kurikulum yang terbatas. Di sisi lain, pendidikan modern lebih inklusif, berfokus pada pengembangan potensi individu, dan memiliki kurikulum yang lebih luas. Pendidikan modern memberikan kesempatan yang lebih besar bagi semua orang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang terus berkembang.

Refleksi Memperingati Tahun Baru Islam


Tahun baru Islam, juga dikenal sebagai 1 Muharram, adalah waktu yang baik untuk merenungkan dan merenungkan tentang hidup kita. Ini adalah kesempatan untuk melihat kembali tahun yang telah berlalu dan membuat perubahan yang diperlukan untuk tahun yang akan datang. Berikut adalah beberapa refleksi yang dapat dilakukan pada tahun baru Islam:

1. Bersyukur: Mengingat dan menghargai semua berkah yang telah diberikan kepada kita selama tahun yang telah berlalu. Menghargai kesehatan, keluarga, pekerjaan, dan segala hal yang telah membuat hidup kita lebih baik.

2. Memaafkan: Memaafkan orang lain yang mungkin telah menyakiti atau melukai kita selama tahun yang telah berlalu. Memaafkan adalah langkah penting untuk memulai tahun baru dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang.

3. Menetapkan tujuan: Menetapkan tujuan dan aspirasi untuk tahun yang akan datang. Tujuan ini dapat berkaitan dengan kehidupan pribadi, karier, pendidikan, atau spiritualitas. Menetapkan tujuan yang realistis dan mencapainya dengan langkah-langkah yang terukur.

4. Meningkatkan hubungan dengan Allah: Menggunakan tahun baru Islam sebagai kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan Allah. Melakukan ibadah yang lebih baik, membaca Al-Quran secara teratur, dan berdoa dengan lebih khusyuk.

5. Membantu orang lain: Membuat komitmen untuk membantu orang lain dan berkontribusi pada masyarakat. Mengambil bagian dalam kegiatan amal, menyumbangkan waktu atau sumber daya untuk membantu mereka yang membutuhkan.

6. Menjaga kesehatan: Mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Melakukan olahraga secara teratur, makan makanan sehat, dan mengatur waktu istirahat yang cukup.

7. Menghindari dosa: Merefleksikan perbuatan buruk yang telah dilakukan selama tahun yang telah berlalu dan berkomitmen untuk menghindari dosa di masa depan. Mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik dalam menjalankan ajaran agama.

8. Menghargai waktu: Menghargai waktu yang diberikan kepada kita dan menggunakan waktu dengan bijak. Menghindari pemborosan waktu dan fokus pada hal-hal yang penting dan bermanfaat.

9. Menjaga hubungan sosial: Membangun dan memperkuat hubungan dengan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. Menghabiskan waktu bersama mereka dan memberikan perhatian yang cukup kepada mereka.

10. Membaca dan belajar: Membaca buku-buku yang bermanfaat dan belajar hal-hal baru. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang agama, dunia, dan kehidupan secara umum.

Semoga refleksi ini dapat membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik di tahun baru Islam. Selamat tahun baru Islam!

Selasa, 18 Juli 2023

Makna Memperingati Hari Tahun Baru Islam

 



Mempertingati Tahun Baru Islam memiliki makna dan arti yang penting bagi umat Muslim. Tahun Baru Islam, yang dikenal juga dengan sebutan "Hijriyah" atau "Hijrah," merujuk pada peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Pentingnya memperingati Tahun Baru Islam dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

  1. Sejarah dan peristiwa penting: Tahun Baru Islam merupakan momen untuk mengenang peristiwa Hijrah, yang memiliki makna historis dan religius bagi umat Muslim. Hijrah bukan hanya merupakan perpindahan fisik Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya, tetapi juga awal mula terbentuknya masyarakat Islam yang komprehensif di Madinah. Memperingati Tahun Baru Islam mengingatkan umat Muslim akan perjuangan dan ketabahan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.
  2. Penegasan identitas: Memperingati Tahun Baru Islam membantu umat Muslim dalam memperkuat dan mempertegas identitas keislamannya. Hal ini menjadi momen refleksi dan introspeksi pribadi serta sebagai umat Muslim dalam mengukur sejauh mana kita telah menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Renewal spiritual: Tahun Baru Islam dapat dijadikan kesempatan untuk merenungkan pencapaian spiritual selama setahun sebelumnya dan mengidentifikasi bidang yang perlu ditingkatkan. Perayaan ini mengajak umat Muslim untuk berintrospeksi, memperbaiki diri, dan berkomitmen untuk meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT serta menjalankan ajaran Islam dengan lebih baik.
  4. Solidaritas dan persaudaraan: Memperingati Tahun Baru Islam juga merupakan momen untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim. Di berbagai komunitas Muslim, sering diadakan acara dan kegiatan sosial, seperti saling berkunjung, berbagi makanan, serta memperkuat hubungan keluarga dan kerabat. Hal ini membantu menciptakan rasa persatuan, solidaritas, dan kebersamaan di antara umat Muslim.
  5. Pembaharuan komitmen: Tahun Baru Islam memberikan kesempatan untuk membuat resolusi dan membangun komitmen baru dalam menjalankan ajaran Islam. Individu dapat mengevaluasi perbuatan mereka dan menetapkan tujuan yang lebih baik dalam hidup mereka secara spiritual, sosial, dan moral.

Memperingati Tahun Baru Islam memiliki makna yang mendalam dan penting bagi umat Muslim. Perayaan ini mengingatkan mereka pada sejarah Islam yang kaya serta mengajak mereka untuk memperbaiki diri, memperkuat identitas keislaman, dan meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT serta sesama muslim.







Senin, 17 Juli 2023

Materi MPLS: 3 Kata Ajaib

 


Penguatan karakter siswa melalui pengamalan tiga kata ajaib yang dasyat, yaitu "Maaf", "Tolong", dan "Terimakasih" di lingkungan sekolah memiliki potensi yang sangat positif. Mengajarkan siswa untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai ini dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih empatik, bertanggung jawab, dan berempati terhadap orang lain. Berikut adalah beberapa cara di mana pengamalan kata-kata ini dapat menguatkan karakter siswa di lingkungan sekolah:


Maaf:

Mengajarkan siswa untuk meminta maaf ketika mereka melakukan kesalahan, baik itu terhadap teman sekelas, guru, atau staf sekolah lainnya. Ini melibatkan mengakui kesalahan, merasakan penyesalan, dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Mendorong siswa untuk memberikan maaf kepada mereka yang telah melakukan kesalahan. Ini melibatkan pengembangan sikap empati dan pengertian terhadap kekurangan orang lain.


Tolong:

Mendorong siswa untuk membantu teman sekelas yang membutuhkan bantuan, baik dalam hal akademik maupun non-akademik. Ini melibatkan berbagi pengetahuan, keterampilan, atau sumber daya yang dimiliki dengan orang lain.

Mengajarkan siswa untuk meminta bantuan ketika mereka menghadapi kesulitan. Ini melibatkan pembangunan sikap rendah hati dan pemahaman bahwa ada kekuatan dalam saling membantu.

Terimakasih:

Mendorong siswa untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka yang memberikan bantuan, baik teman sekelas, guru, atau staf sekolah. Ini melibatkan menghargai kontribusi orang lain dan mengungkapkan rasa terima kasih secara tulus.

Mengajarkan siswa untuk menghargai apa yang mereka miliki dan untuk tidak menganggap hal-hal kecil sebagai hal yang biasa. Ini melibatkan sikap rendah hati dan penghargaan terhadap segala bentuk kebaikan.

Dengan menguatkan pengamalan tiga kata ajaib ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung pertumbuhan karakter siswa. Penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan interaksi sehari-hari di sekolah. Selain itu, peran guru dan staf sekolah dalam menjadi contoh teladan sangatlah penting, karena siswa akan belajar dari perilaku yang mereka amati.

Materi MPLS: Pembiasaan S5

 





Pembentukan karakter yang baik pada peserta didik adalah salah satu tujuan utama pendidikan. Selain mengembangkan kecerdasan akademik, sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk kepribadian yang positif dan bermartabat. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun kebiasaan Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun (S5) di lingkungan sekolah.

  1. Senyum: Kebiasaan senyum adalah salah satu bentuk ungkapan yang paling sederhana namun berdampak besar. Senyum mampu menciptakan iklim positif di dalam lingkungan sekolah, mengurangi tegangan, serta membangun hubungan yang harmonis antara guru dan siswa, dan antara sesama siswa. Dengan mendorong peserta didik untuk senyum dalam interaksi sehari-hari, sekolah mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang ramah, terbuka, dan menyenangkan.
  2. Salam: Salam adalah ungkapan penghormatan dan pengakuan terhadap keberadaan orang lain. Melalui kebiasaan memberikan salam, peserta didik diajarkan untuk menghargai orang lain dan mengakui kehadiran mereka. Kegiatan ini dapat melibatkan siswa dalam interaksi yang positif dengan guru, rekan sekelas, atau bahkan pegawai sekolah. Dengan mengajarkan salam sebagai kebiasaan, sekolah membantu membentuk karakter yang rendah hati, sopan, dan penuh perhatian terhadap lingkungan sekitar.
  3. Sapa: Mengajarkan kebiasaan menyapa atau memberikan salam kepada orang lain merupakan bagian penting dari membangun karakter peserta didik. Sapaan yang sopan dan ramah dapat membangun ikatan sosial yang kuat dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Melalui pembiasaan ini, peserta didik diajarkan untuk memperhatikan kehadiran orang lain dan menunjukkan rasa hormat dan perhatian. Hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memupuk hubungan yang baik antar individu.
  4. Sopan: Sopan memiliki makna  perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua umurnya dari kita. Sopan merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar etika dan tata krama dalam interaksi sosial. Sekolah harus berperan dalam mengajarkan kebiasaan sopan kepada peserta didik, termasuk dalam mengucapkan terima kasih, meminta maaf, memberi hormat, dan memperlakukan orang lain dengan baik. Ketika peserta didik secara konsisten menerapkan perilaku sopan  dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan menjadi individu yang lebih peka terhadap perasaan orang lain dan terbiasa dengan norma dan nilai-nilai yang positif.
  5. Santun: Pembiasaan perilaku santun merupakan langkah penting dalam membangun karakter peserta didik. Sikap santun meliputi sikap menghormati, mengendalikan emosi, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan berbicara dengan kata-kata yang baik dan bijak. Dengan memperkuat kebiasaan ini, peserta didik akan memiliki kualitas kepemimpinan yang kuat, mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama, serta menghadapi tantangan dengan bijaksana.

Melalui pembiasaan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun di lingkungan sekolah, peserta didik tidak hanya akan memiliki pengetahuan akademik yang baik, tetapi juga karakter yang kuat. Kebiasaan S5 ini membantu menciptakan lingkungan yang ramah, saling menghargai, dan menyenangkan di dalam sekolah. Pembiasaan ini harus dilakukan secara konsisten oleh guru dan staf sekolah, serta didukung oleh orang tua dan masyarakat untuk mencapai hasil yang maksimal.

Pendidikan karakter adalah tanggung jawab bersama, dan membangun karakter peserta didik melalui kebiasaan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun merupakan langkah awal yang penting. Dengan memperkuat kebiasaan positif ini, sekolah menciptakan peserta didik yang lebih baik dalam hal pribadi, kemampuan sosial, dan kesuksesan masa depan mereka.







Sabtu, 15 Juli 2023

Celotehku



Pagi

"Setiap pagi adalah kesempatan baru untuk meraih impian dan mencapai keberhasilan. Bangunlah dengan semangat dan berikan yang terbaik dalam setiap langkahmu. Jangan biarkan kegagalan kemarin menghalangi langkahmu hari ini. Jadikan pagi ini sebagai awal yang indah untuk mewujudkan semua yang kamu impikan. Semangat pagi!"

Menjadi Guru

"Menjadi guru itu syurga jika benar, karena dalam setiap momen mengajar, kita memiliki kesempatan untuk membentuk dan menginspirasi generasi penerus bangsa. Dalam setiap senyuman dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah anak-anak, kita merasakan kepuasan yang tiada tara. Jadilah guru yang berdedikasi, bersemangat, dan penuh cinta, karena dengan itu, kita sedang membangun masa depan yang lebih baik."


Malam sunyi

Di malam yang indah, hadirkanlah kesadaran diri
Dalam keheningan, renungkanlah diri yang sejati
Dalam gelapnya malam, temukanlah cahaya hati
Dalam kehampaan, isi dengan makna yang abadi

Malam hadir sebagai pengingat akan kehampaan
Namun juga sebagai peluang untuk introspeksi diri
Dalam kegelapan, terbuka pintu menuju pencerahan
Kesadaran diri tumbuh, mengubah hidup menjadi lebih bermakna

Di malam yang sunyi, dengarkanlah bisikan hati
Rasakanlah kehadiran diri yang sejati
Lepaskanlah beban-beban yang menghimpit
Dan biarkanlah kesadaran diri mengalir dengan bebas

Malam hadirkanlah kesadaran diri yang sejati
Bersama bintang-bintang yang bersinar terang
Dalam keheningan, temukanlah kebahagiaan yang hakiki
Dan biarkanlah malam membawa kita pada kebenaran yang abadi.


Jumat, 14 Juli 2023

Kearifan Lokal "Magandan"



Kearifan lokal di Majalengka merupakan warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang mengajarkan tentang saling bantu dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini Magandan di Desa Parakan Kab. Majalengka  yang merupakan tradisi saling membantu ketika ada seseorang yang mengadakan hajatan, baik itu pernikahan atau menyunat anak tetangga.
Dalam situasi pergeseran budaya kekinian, di mana banyak orang lebih cenderung individualis dan terpengaruh oleh gaya hidup modern, kearifan lokal ini perlu ditempuh dan dikembangkan agar tidak tergerus oleh arus globalisasi. Mengapa hal ini penting? Karena kearifan lokal mengajarkan kita untuk saling peduli dan membantu sesama, sehingga dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Saat seseorang mengadakan hajatan, seperti pernikahan atau menyunat anak, kearifan lokal ini terlihat dalam bentuk gotong royong. Tetangga, saudara, dan teman-teman sekitar akan saling membantu dalam persiapan acara tersebut. Mereka akan bergotong royong dalam membersihkan rumah, memasak makanan, dan mengatur dekorasi. Tidak hanya itu, mereka juga akan saling memberikan dukungan moral dan materi kepada yang mengadakan hajatan.

Kearifan lokal ini memiliki banyak manfaat, baik bagi yang mengadakan hajatan maupun bagi yang membantu. Bagi yang mengadakan hajatan, mereka akan merasa terbantu dan didukung oleh lingkungan sekitar. Hal ini akan mengurangi beban dan stress yang biasanya terjadi saat persiapan acara. Selain itu, kearifan lokal ini juga dapat mempererat hubungan antar tetangga dan masyarakat sekitar.

Bagi yang membantu, mereka akan merasakan kepuasan batin karena telah berkontribusi dalam membantu sesama. Mereka juga akan merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam proses gotong royong tersebut. Selain itu, kearifan lokal ini juga dapat menjadi ajang untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan antar generasi.

Namun, dalam situasi pergeseran budaya kekinian, kearifan lokal ini perlu ditempuh dan dikembangkan agar tetap relevan dan tidak tergerus oleh gaya hidup modern. Salah satu cara untuk mengembangkan kearifan lokal ini adalah dengan mengajarkannya kepada generasi muda. Melalui pendidikan dan pengenalan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, generasi muda akan lebih menghargai dan mempraktikkan kearifan lokal ini di masa depan.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat juga perlu berperan aktif dalam melestarikan kearifan lokal ini. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan kearifan lokal, seperti penyediaan tempat untuk pertemuan masyarakat atau pelatihan keterampilan tradisional. Sedangkan masyarakat dapat mengadakan acara atau kegiatan yang melibatkan kearifan lokal, seperti festival budaya atau pasar tradisional.

Dengan mengembangkan kearifan lokal dalam situasi pergeseran budaya kekinian, kita dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Saling bantu dan gotong royong akan menjadi nilai yang terus dijunjung tinggi, sehingga masyarakat akan lebih harmonis dan solid dalam menghadapi perubahan zaman.
Semoga bermanfaat.


Hubungan Kepramukaan dan Politik

Hubungan Kepramukaan dan Politik

Kepramukaan adalah gerakan pendidikan nonformal yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian yang tangguh serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara. Sedangkan politik adalah proses pengambilan keputusan dan pengaturan kehidupan bersama dalam suatu negara atau masyarakat.

Hubungan antara kepramukaan dan politik dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

1. Pendidikan Politik
Kepramukaan memiliki peran penting dalam pendidikan politik bagi para anggotanya. Melalui kegiatan-kegiatan pramuka, seperti perkemahan, latihan kepemimpinan, dan kegiatan sosial, para pramuka diajarkan tentang pentingnya partisipasi dalam kehidupan politik. Mereka diajarkan untuk memiliki pemahaman yang baik tentang sistem politik, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

2. Kepemimpinan
Kepramukaan juga berperan dalam membentuk kepemimpinan yang baik bagi para anggotanya. Pramuka diajarkan untuk menjadi pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan yang tepat. Kemampuan kepemimpinan yang diperoleh dalam kepramukaan dapat menjadi modal yang baik bagi mereka yang ingin terlibat dalam dunia politik.

3. Kebangsaan
Kepramukaan memiliki nilai-nilai kebangsaan yang kuat. Pramuka diajarkan untuk mencintai tanah airnya, menghormati simbol-simbol negara, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat relevan dengan politik, di mana para pemimpin politik diharapkan memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap negara dan bangsanya.

4. Kegiatan Sosial
Kepramukaan juga sering terlibat dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat. Melalui kegiatan seperti penggalangan dana, bakti sosial, atau program-program pengabdian masyarakat lainnya, pramuka dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dalam konteks politik, kegiatan sosial ini dapat menjadi modal politik bagi mereka yang ingin terjun ke dunia politik, karena mereka telah terbukti mampu membantu dan peduli terhadap masyarakat.

5. Etika Politik
Kepramukaan juga mengajarkan etika politik kepada para anggotanya. Pramuka diajarkan untuk berperilaku jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala hal. Etika politik yang baik sangat penting dalam menjalankan tugas-tugas politik, seperti mengambil keputusan yang adil, menjaga integritas, dan menghindari korupsi.

Kesimpulannya, hubungan antara kepramukaan dan politik sangat erat. Kepramukaan dapat menjadi wadah yang baik untuk membentuk karakter dan kepemimpinan yang baik bagi para anggotanya. Melalui kegiatan-kegiatan pramuka, para pramuka diajarkan tentang pentingnya partisipasi politik, nilai-nilai kebangsaan, etika politik, serta memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Semua hal ini sangat relevan dengan dunia politik, di mana para pemimpin politik diharapkan memiliki karakter dan kepemimpinan yang baik, serta mampu menjalankan tugas-tugas politik dengan integritas dan tanggung jawab.

Cerita Tak Indah Bangun Pagi


Di sebuah pedesaan yang terletak di tengah-tengah pegunungan, terdapat seorang guru yang bernama Pak Arif. Setiap pagi, Pak Arif selalu menantikan momen indahnya pagi di pedesaan itu. Pagi-pagi buta, dia sudah bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru bagi anak-anak desa tersebut.
Pak Arif tinggal di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Suasana pagi terasa begitu damai dan sejuk di dalamnya. Cahaya matahari mulai menembus celah-celah jendela dan menyinari ruangan. Pak Arif segera bangun dan melangkah ke teras rumahnya untuk mencium keharuman bunga-bunga di sekitarnya.

Sementara itu, dari kejauhan, suara ayam berkokok memecah keheningan pagi. Pak Arif pun tersenyum dan merasa bahagia mendengarnya. Ia lalu menuju ke pekarangan rumah dan melihat hijaunya pepohonan di depannya. Rimbunnya daun-daun pohon menyapa Pak Arif dengan ramah, memberinya rasa ketenangan dan kesejukan.

Selanjutnya, Pak Arif berjalan menuju sekolah yang terletak di tengah-tengah desa. Perjalanan dari rumah ke sekolah ini selalu memberinya pemandangan yang memukau. Di sepanjang jalan, terhampar persawahan yang subur dan ladang-ladang bunga yang indah. Beberapa petani sudah sibuk bekerja mempersiapkan lahan mereka untuk panen kali ini.

Sesampainya di sekolah, Pak Arif disambut hangat oleh suara riang anak-anak desa. Mereka semua sudah menanti kehadiran guru mereka dengan penuh semangat. Pak Arif lalu memasuki ruang kelas dan melihat wajah ceria anak-anak tersebut. Mereka siap belajar dan mencurahkan segala rasa ingin tahu mereka.

Pembelajaran pun dimulai. Pak Arif membacakan cerita yang menarik kepada anak-anak. Sulit diungkapkan bagaimana rasa bahagia melihat ekspresi mereka yang begitu terpaku dan termotivasi dalam belajar. Setiap anak mengikuti setiap kata yang diucapkan oleh Pak Arif, dengan mata yang berbinar-binar.

Di tengah belajar, suara burung-burung berkicau di luar jendela ikut menyemarakkan suasana. Bunyi-bunyi alam ini membuat suasana belajar semakin menyenangkan. Anak-anak dan guru sama-sama menikmati momen indah dan damai di pagi hari. Mereka terhanyut dalam suasana yang membahagiakan.

Setelah selesai mengajar, Pak Arif mendorong anak-anak untuk menjaga keindahan pedesaan ini. Ia mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan dan menanam pohon. Anak-anak dengan antusias menyambut ajakan Pak Arif tersebut dan langsung bersemangat merencanakan aksi penghijauan di desa mereka.

Hari pun beranjak siang, namun kenangan indah pagi di pedesaan itu akan selalu terpatri dalam ingatan Pak Arif dan anak-anak desa. Keindahan alam yang disertai semangat belajar anak-anak menjadi pelipur lara tersendiri bagi Pak Arif yang telah bersiap melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru.

Subuh 140723

Kamis, 13 Juli 2023

Laporan Pengimbasan IKM Hari Ke-3


Tanggal: 13 Juli 2024
Tempat: SDN Mirat II 
Waktu: 07.30 s.d.15.30

Pada hari Kamis, tanggal 13 Juli 2023, kami melaksanakan kegiatan Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai PSP Angkatan 2.  Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta yang terlibat dalam program Kurikulum Merdeka, termasuk guru-guru dan staf pendidikan di KKG Ki Hajar Dewantara Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta tentang Materi Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka serta Modul Ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat peserta dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

Selama kegiatan, peserta terlibat dalam diskusi dan praktik mengerjakan tugas yang terkait dengan materi pembelajaran dan asesmen Kurikulum Merdeka. Diskusi tersebut diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber yang telah berpengalaman dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk Pembelajaran dan Asesmen dan Projek Penguuatan Profil Pelajar Pancasila (PP5) oleh Endung, S. Pd. Materi Modul Ajar oleh Yati Jumiati, S. Pd. angjota Komite Pembelajaran SDN Mirat II dan juga Guru Penggerak  Anhkatan 6. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait dengan materi tersebut.

Setelah pemaparan materi, peserta langsung terlibat dalam praktik mengerjakan tugas yang telah disediakan. Tugas tersebut dirancang untuk menggali pemahaman peserta terhadap materi pembelajaran dan asesmen Kurikulum Merdeka. Pembagian kelompok dilakukan agar peserta dapat berkolaborasi dan saling berdiskusi dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Selama kegiatan berlangsung, terlihat antusiasme dan semangat yang tinggi dari seluruh peserta. Mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi dan dengan penuh semangat mengerjakan tugas yang diberikan. Para peserta juga saling bertukar pendapat dan pengalaman, sehingga tercipta suasana yang interaktif dan mendukung dalam belajar.

Seluruh peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil tugas mereka, sehingga dapat mendapatkan umpan balik dari narasumber dan peserta lainnya. Hal ini menjadi momen yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman peserta tentang Kurikulum Merdeka. Materi tentang Rapor Satuan Pendidikan Tahun 2023 juga dijelaskan secara singkat dana jelas oleh Lia Pratiwi,  S. Pd. anggota KP SDN Mirat II dan Guru Penggerak  Angkatan 6.
Kegiatan diakhiri dengan Refleksi dan Evaluasi Program.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan narasumber yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta memberikan harapan akan berhasilnya implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah. Kami berharap semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inovatif dan merdeka.

Hormat kami,

Endung, S. Pd.


Klik untuk melihat dokumentasi.

Rabu, 12 Juli 2023

Refksi Hari Ke-2 Pengimbasan IKM

 





Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada hari kedua terlihat sangat menggembirakan dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para peserta. Mereka tampak begitu bersemangat mengikuti materi yang berkaitan dengan pemahaman Capaian Pembelajaran (CP), penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP), penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Platform Merdeka mengajar (PMM).

Pemateri  Pembelajaran (CP), penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP), dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lia Pratiwi, S. Pd. anggota Komite Pembelajaran (KP) SDN Mirat II juga Guru Penggerak Angkatan 2 menyajikan materi dengan lugas dan jelas selain menguunakan power point, pemateri juga menggunakan media game quizizz dan padlet.

Partisipasi peserta dalam mempelajari konsep-konsep ini mencerminkan ketertarikan dan keseriusan mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka terlihat penuh semangat untuk memahami konsep-konsep tersebut dan menerapkannya dalam konteks pengajaran mereka.

Namun, ada sebagian peserta yang mengalami kebingungan karena belum memiliki akun di platform belajar.id. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme mereka dalam mengikuti materi. Peserta tetap berusaha aktif berpartisipasi dan belajar melalui saluran komunikasi yang tersedia. Pemateri Endung, S. Pd. melakukan reset akun belajar.id peserta yang tidak bisa login dan berharap bagi peserta yang belum tahu akun belajar.id untuk meminta ke operator sekolahnya untuk diaktivasi.

Secara keseluruhan, kegiatan pengimbasan IKM pada hari kedua hari rabu tanggal 12 Juli 2023 bertempat di SDN Mirat II terasa seru dan menggugah semangat. Peserta menunjukkan minat yang tinggi dalam mempelajari strategi-strategi baru untuk meningkatkan pembelajaran. Keinginan mereka untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep tersebut menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan profesionalisme dalam mengajar.

Diharapkan bahwa semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta dalam pengimbasan IKM ini akan terus membara hingga akhir program, dan mereka akan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh dalam praktik pengajaran sehari-hari.


Dokumentasi


 








Laporan Pengimbasan IKM Hari Pertama di SDN Mirat II





Pada hari Selasa, tanggal 11 Juli 2023, SDN Mirat II melaksanakan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) ke Sekolah Imbas di KKG Ki Hajar Dewantara Kecamatan Leuwimunding. Kegiatan ini dilakukan untuk berbagi praktik baik pelaksanaan Kurikulum Merdeka antara sekolah yang telah terlebih dahulu menerapkan dan sekolah yang masih perlu mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai kurikulum ini. 

Kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Hari pertama Selasa tanggal 11 Juli 2023 dimulai pukul 07.00-12.00. Berikut adalah rincian kegiatan yang dilakukan:

A. Pembukaan
  1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dipimpin Ibu yati Jumiati, S. Pd.
  2. Berdo'a bersama dipimpin Bapak Endrik, S. Pd.
  3. Laporan dari Kepala Sekolah SDN Mirat II; Menguacapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat untuk mensukseskan kegiatan pengimbasan SDN Mirat II sebagai Sekolah Penggerak Angkatan II untuk berbagi praktik baik. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan kepada sekolah imbas yang terdiri dari: SDN Mirat I, SDN Mirat III, SDN Leuwimunding III, SDN Leuwimunding IV, SDN Parungjaya I, SDN Parungjaya II, dan SDN Ciparay II dengan peserta: kepala Sekolah, Guru Kelas I, Guru kelas IV, Guru penjaskes dan Guru PAI. Materi pengimbasan berkaitan dengan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan sekolah  tahun ini akan melaksanskan Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah. Kepala Sekolah berharap kegiatan ini akan menjadi pemantik bagi sekolah imbas untuk lebih mendalami lagi Kurikulum Merdekan.
  4. Sambutan Yth. Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Leuwimunding Bapak Dede Ruhiana, S. Pd. Beliau mengucapkan terimakasih kepada SDN Mirat II yang melaksanakan kegiatan pengimbasan IKM, dan berharap kegiatan ini diikuti dengan baik sebagai bekal dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru 2023/2024 yang secara serentak di Kecamatan Leuwimunding. Beliau juga memotivasi agar guru-guru tetap semangat untuk meningkatkan kompetensi terutama di era digital ini.
  5. Arahan dari Yth. Pengawas Pembina Ibu Uum Jumiati, S. Pd., M.A.P Beliau berharap menjadi guru untuk senatiasa belajar, manfaatkan waktu dan kesempatan untuk belajar hal-hal baru karena dunia pendidikan terus berkembang sesuai zamannnya. Begitu juga dengan pergantian Kurikulum ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Pengawas Pembina juga membuka secara resmi kegiatan. Pengawas pembina juga  berharap agar kegiatan ini dapat diikuti dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal kepada peserta sekolah imbas. Pengawas pembina berharap agar peserta dapat aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan menjalin kerjasama untuk meningkatkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka di masing-masing sekolah. Selain itu, pengawas pembina juga berharap agar peserta dapat mengimplementasikan praktik baik yang diperoleh dari pengimbasan ini dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah masing-masing.
  6. Pembukaan ditutup dengan bersama-sama mengucapkan hamdallah dipimpin MC Ibu Lia Pratiwi, S. Pd. sekaligus Beliau sebagai Komite Pembelajaran di SDN Mirat II dan dilaksanakan pula foto bersama.

Sebelumnya Peserta Pengimbasan dibuatkan grup whatsapp sebagai media Komunikasi, belajar dan berbagi bersama  dengan nama IKM KKG Kihajar Dewantara. Peserta juga  diberikan kuisioner untuk mengetahui kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya.


B. Kegiatan Pengimbasan 
Kegiatan Pengimbasan dengan materi Paradigma Pembelajarabn Baru oleh Endung, S. Pd. diawali dengan Pretest Kurikulm Merdeka dengan game Quizizz, semua peserta mengikuti pre test tersebut dengan mempergunakan perangkat android masing-masing dengan ceria, ada juga yang teriak ketika jawaban yang diberikan salah. Dari hasil Pretes tertinggi di raih Ibu Icha dari SDN Leuwimunding IV, kedua Ibu yati Jumiati dari SDN Mirat II, dan ketiga Ibu Ida F dari SDN Parungjaya I. 

Pada materi pembelajaran Paradigma Pembelajaran Baru, pemateri menyampaikan tujuan diklat yaitu: Menjelaskan perubahan/penyesuaian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam konteks satuan pendidikan, Menjelaskan alasan penting kurikulum perlu diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing, dan Memahami struktur kurikulum merdeka dan rencana mempelajarinya lebih detil. pendekatan pembelajaran andragogi, curah pendapat, tanya jawab dan diskusi.

Materi selanjutnya yaitu Penyusuanan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KSOP) peserta diberikan penjelasan tentang Struktur Kurikulum Merdeka yang terdiri dari: Intra Kurikuler, Kokurikuler damalam Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila (P5) dan Ekstrakurikuler. Peerta juga dibimbing untuk menyususn Visi, Misi, dan Tujuan sekolah serta melakukan analisis karakteristik sekolah. Dibahas juga tentang draft KSOP sesuai juknis dari Dinas Pendidikan Kabvuapten Majalengka. 


C. Penutup
Dengan selesainya kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) hari pertama di SDN Mirat II ke Sekolah Imbas di KKG Kihajar Dewantara Kecamatan Leuwimunding, diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pelaksanaan Kurikulum Merdeka serta dapat menjalankannya dengan efektif di lingkungan sekolah masing-masing. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia menuju pendidikan yang merata dan berkualitas. Terima kasih atas partisipasi dan kerjasama yang telah diberikan.


Dokumentasi






















Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...