Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Senin, 17 Juli 2023

Materi MPLS: Pembiasaan S5

 





Pembentukan karakter yang baik pada peserta didik adalah salah satu tujuan utama pendidikan. Selain mengembangkan kecerdasan akademik, sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk kepribadian yang positif dan bermartabat. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun kebiasaan Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun (S5) di lingkungan sekolah.

  1. Senyum: Kebiasaan senyum adalah salah satu bentuk ungkapan yang paling sederhana namun berdampak besar. Senyum mampu menciptakan iklim positif di dalam lingkungan sekolah, mengurangi tegangan, serta membangun hubungan yang harmonis antara guru dan siswa, dan antara sesama siswa. Dengan mendorong peserta didik untuk senyum dalam interaksi sehari-hari, sekolah mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang ramah, terbuka, dan menyenangkan.
  2. Salam: Salam adalah ungkapan penghormatan dan pengakuan terhadap keberadaan orang lain. Melalui kebiasaan memberikan salam, peserta didik diajarkan untuk menghargai orang lain dan mengakui kehadiran mereka. Kegiatan ini dapat melibatkan siswa dalam interaksi yang positif dengan guru, rekan sekelas, atau bahkan pegawai sekolah. Dengan mengajarkan salam sebagai kebiasaan, sekolah membantu membentuk karakter yang rendah hati, sopan, dan penuh perhatian terhadap lingkungan sekitar.
  3. Sapa: Mengajarkan kebiasaan menyapa atau memberikan salam kepada orang lain merupakan bagian penting dari membangun karakter peserta didik. Sapaan yang sopan dan ramah dapat membangun ikatan sosial yang kuat dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Melalui pembiasaan ini, peserta didik diajarkan untuk memperhatikan kehadiran orang lain dan menunjukkan rasa hormat dan perhatian. Hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memupuk hubungan yang baik antar individu.
  4. Sopan: Sopan memiliki makna  perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua umurnya dari kita. Sopan merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar etika dan tata krama dalam interaksi sosial. Sekolah harus berperan dalam mengajarkan kebiasaan sopan kepada peserta didik, termasuk dalam mengucapkan terima kasih, meminta maaf, memberi hormat, dan memperlakukan orang lain dengan baik. Ketika peserta didik secara konsisten menerapkan perilaku sopan  dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan menjadi individu yang lebih peka terhadap perasaan orang lain dan terbiasa dengan norma dan nilai-nilai yang positif.
  5. Santun: Pembiasaan perilaku santun merupakan langkah penting dalam membangun karakter peserta didik. Sikap santun meliputi sikap menghormati, mengendalikan emosi, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan berbicara dengan kata-kata yang baik dan bijak. Dengan memperkuat kebiasaan ini, peserta didik akan memiliki kualitas kepemimpinan yang kuat, mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama, serta menghadapi tantangan dengan bijaksana.

Melalui pembiasaan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun di lingkungan sekolah, peserta didik tidak hanya akan memiliki pengetahuan akademik yang baik, tetapi juga karakter yang kuat. Kebiasaan S5 ini membantu menciptakan lingkungan yang ramah, saling menghargai, dan menyenangkan di dalam sekolah. Pembiasaan ini harus dilakukan secara konsisten oleh guru dan staf sekolah, serta didukung oleh orang tua dan masyarakat untuk mencapai hasil yang maksimal.

Pendidikan karakter adalah tanggung jawab bersama, dan membangun karakter peserta didik melalui kebiasaan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun merupakan langkah awal yang penting. Dengan memperkuat kebiasaan positif ini, sekolah menciptakan peserta didik yang lebih baik dalam hal pribadi, kemampuan sosial, dan kesuksesan masa depan mereka.







Sabtu, 15 Juli 2023

Celotehku



Pagi

"Setiap pagi adalah kesempatan baru untuk meraih impian dan mencapai keberhasilan. Bangunlah dengan semangat dan berikan yang terbaik dalam setiap langkahmu. Jangan biarkan kegagalan kemarin menghalangi langkahmu hari ini. Jadikan pagi ini sebagai awal yang indah untuk mewujudkan semua yang kamu impikan. Semangat pagi!"

Menjadi Guru

"Menjadi guru itu syurga jika benar, karena dalam setiap momen mengajar, kita memiliki kesempatan untuk membentuk dan menginspirasi generasi penerus bangsa. Dalam setiap senyuman dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah anak-anak, kita merasakan kepuasan yang tiada tara. Jadilah guru yang berdedikasi, bersemangat, dan penuh cinta, karena dengan itu, kita sedang membangun masa depan yang lebih baik."


Malam sunyi

Di malam yang indah, hadirkanlah kesadaran diri
Dalam keheningan, renungkanlah diri yang sejati
Dalam gelapnya malam, temukanlah cahaya hati
Dalam kehampaan, isi dengan makna yang abadi

Malam hadir sebagai pengingat akan kehampaan
Namun juga sebagai peluang untuk introspeksi diri
Dalam kegelapan, terbuka pintu menuju pencerahan
Kesadaran diri tumbuh, mengubah hidup menjadi lebih bermakna

Di malam yang sunyi, dengarkanlah bisikan hati
Rasakanlah kehadiran diri yang sejati
Lepaskanlah beban-beban yang menghimpit
Dan biarkanlah kesadaran diri mengalir dengan bebas

Malam hadirkanlah kesadaran diri yang sejati
Bersama bintang-bintang yang bersinar terang
Dalam keheningan, temukanlah kebahagiaan yang hakiki
Dan biarkanlah malam membawa kita pada kebenaran yang abadi.


Jumat, 14 Juli 2023

Kearifan Lokal "Magandan"



Kearifan lokal di Majalengka merupakan warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang mengajarkan tentang saling bantu dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini Magandan di Desa Parakan Kab. Majalengka  yang merupakan tradisi saling membantu ketika ada seseorang yang mengadakan hajatan, baik itu pernikahan atau menyunat anak tetangga.
Dalam situasi pergeseran budaya kekinian, di mana banyak orang lebih cenderung individualis dan terpengaruh oleh gaya hidup modern, kearifan lokal ini perlu ditempuh dan dikembangkan agar tidak tergerus oleh arus globalisasi. Mengapa hal ini penting? Karena kearifan lokal mengajarkan kita untuk saling peduli dan membantu sesama, sehingga dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Saat seseorang mengadakan hajatan, seperti pernikahan atau menyunat anak, kearifan lokal ini terlihat dalam bentuk gotong royong. Tetangga, saudara, dan teman-teman sekitar akan saling membantu dalam persiapan acara tersebut. Mereka akan bergotong royong dalam membersihkan rumah, memasak makanan, dan mengatur dekorasi. Tidak hanya itu, mereka juga akan saling memberikan dukungan moral dan materi kepada yang mengadakan hajatan.

Kearifan lokal ini memiliki banyak manfaat, baik bagi yang mengadakan hajatan maupun bagi yang membantu. Bagi yang mengadakan hajatan, mereka akan merasa terbantu dan didukung oleh lingkungan sekitar. Hal ini akan mengurangi beban dan stress yang biasanya terjadi saat persiapan acara. Selain itu, kearifan lokal ini juga dapat mempererat hubungan antar tetangga dan masyarakat sekitar.

Bagi yang membantu, mereka akan merasakan kepuasan batin karena telah berkontribusi dalam membantu sesama. Mereka juga akan merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam proses gotong royong tersebut. Selain itu, kearifan lokal ini juga dapat menjadi ajang untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan antar generasi.

Namun, dalam situasi pergeseran budaya kekinian, kearifan lokal ini perlu ditempuh dan dikembangkan agar tetap relevan dan tidak tergerus oleh gaya hidup modern. Salah satu cara untuk mengembangkan kearifan lokal ini adalah dengan mengajarkannya kepada generasi muda. Melalui pendidikan dan pengenalan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, generasi muda akan lebih menghargai dan mempraktikkan kearifan lokal ini di masa depan.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat juga perlu berperan aktif dalam melestarikan kearifan lokal ini. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan kearifan lokal, seperti penyediaan tempat untuk pertemuan masyarakat atau pelatihan keterampilan tradisional. Sedangkan masyarakat dapat mengadakan acara atau kegiatan yang melibatkan kearifan lokal, seperti festival budaya atau pasar tradisional.

Dengan mengembangkan kearifan lokal dalam situasi pergeseran budaya kekinian, kita dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Saling bantu dan gotong royong akan menjadi nilai yang terus dijunjung tinggi, sehingga masyarakat akan lebih harmonis dan solid dalam menghadapi perubahan zaman.
Semoga bermanfaat.


Hubungan Kepramukaan dan Politik

Hubungan Kepramukaan dan Politik

Kepramukaan adalah gerakan pendidikan nonformal yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian yang tangguh serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara. Sedangkan politik adalah proses pengambilan keputusan dan pengaturan kehidupan bersama dalam suatu negara atau masyarakat.

Hubungan antara kepramukaan dan politik dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

1. Pendidikan Politik
Kepramukaan memiliki peran penting dalam pendidikan politik bagi para anggotanya. Melalui kegiatan-kegiatan pramuka, seperti perkemahan, latihan kepemimpinan, dan kegiatan sosial, para pramuka diajarkan tentang pentingnya partisipasi dalam kehidupan politik. Mereka diajarkan untuk memiliki pemahaman yang baik tentang sistem politik, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

2. Kepemimpinan
Kepramukaan juga berperan dalam membentuk kepemimpinan yang baik bagi para anggotanya. Pramuka diajarkan untuk menjadi pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan yang tepat. Kemampuan kepemimpinan yang diperoleh dalam kepramukaan dapat menjadi modal yang baik bagi mereka yang ingin terlibat dalam dunia politik.

3. Kebangsaan
Kepramukaan memiliki nilai-nilai kebangsaan yang kuat. Pramuka diajarkan untuk mencintai tanah airnya, menghormati simbol-simbol negara, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat relevan dengan politik, di mana para pemimpin politik diharapkan memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap negara dan bangsanya.

4. Kegiatan Sosial
Kepramukaan juga sering terlibat dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat. Melalui kegiatan seperti penggalangan dana, bakti sosial, atau program-program pengabdian masyarakat lainnya, pramuka dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dalam konteks politik, kegiatan sosial ini dapat menjadi modal politik bagi mereka yang ingin terjun ke dunia politik, karena mereka telah terbukti mampu membantu dan peduli terhadap masyarakat.

5. Etika Politik
Kepramukaan juga mengajarkan etika politik kepada para anggotanya. Pramuka diajarkan untuk berperilaku jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala hal. Etika politik yang baik sangat penting dalam menjalankan tugas-tugas politik, seperti mengambil keputusan yang adil, menjaga integritas, dan menghindari korupsi.

Kesimpulannya, hubungan antara kepramukaan dan politik sangat erat. Kepramukaan dapat menjadi wadah yang baik untuk membentuk karakter dan kepemimpinan yang baik bagi para anggotanya. Melalui kegiatan-kegiatan pramuka, para pramuka diajarkan tentang pentingnya partisipasi politik, nilai-nilai kebangsaan, etika politik, serta memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Semua hal ini sangat relevan dengan dunia politik, di mana para pemimpin politik diharapkan memiliki karakter dan kepemimpinan yang baik, serta mampu menjalankan tugas-tugas politik dengan integritas dan tanggung jawab.

Cerita Tak Indah Bangun Pagi


Di sebuah pedesaan yang terletak di tengah-tengah pegunungan, terdapat seorang guru yang bernama Pak Arif. Setiap pagi, Pak Arif selalu menantikan momen indahnya pagi di pedesaan itu. Pagi-pagi buta, dia sudah bangun dan bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru bagi anak-anak desa tersebut.
Pak Arif tinggal di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Suasana pagi terasa begitu damai dan sejuk di dalamnya. Cahaya matahari mulai menembus celah-celah jendela dan menyinari ruangan. Pak Arif segera bangun dan melangkah ke teras rumahnya untuk mencium keharuman bunga-bunga di sekitarnya.

Sementara itu, dari kejauhan, suara ayam berkokok memecah keheningan pagi. Pak Arif pun tersenyum dan merasa bahagia mendengarnya. Ia lalu menuju ke pekarangan rumah dan melihat hijaunya pepohonan di depannya. Rimbunnya daun-daun pohon menyapa Pak Arif dengan ramah, memberinya rasa ketenangan dan kesejukan.

Selanjutnya, Pak Arif berjalan menuju sekolah yang terletak di tengah-tengah desa. Perjalanan dari rumah ke sekolah ini selalu memberinya pemandangan yang memukau. Di sepanjang jalan, terhampar persawahan yang subur dan ladang-ladang bunga yang indah. Beberapa petani sudah sibuk bekerja mempersiapkan lahan mereka untuk panen kali ini.

Sesampainya di sekolah, Pak Arif disambut hangat oleh suara riang anak-anak desa. Mereka semua sudah menanti kehadiran guru mereka dengan penuh semangat. Pak Arif lalu memasuki ruang kelas dan melihat wajah ceria anak-anak tersebut. Mereka siap belajar dan mencurahkan segala rasa ingin tahu mereka.

Pembelajaran pun dimulai. Pak Arif membacakan cerita yang menarik kepada anak-anak. Sulit diungkapkan bagaimana rasa bahagia melihat ekspresi mereka yang begitu terpaku dan termotivasi dalam belajar. Setiap anak mengikuti setiap kata yang diucapkan oleh Pak Arif, dengan mata yang berbinar-binar.

Di tengah belajar, suara burung-burung berkicau di luar jendela ikut menyemarakkan suasana. Bunyi-bunyi alam ini membuat suasana belajar semakin menyenangkan. Anak-anak dan guru sama-sama menikmati momen indah dan damai di pagi hari. Mereka terhanyut dalam suasana yang membahagiakan.

Setelah selesai mengajar, Pak Arif mendorong anak-anak untuk menjaga keindahan pedesaan ini. Ia mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan dan menanam pohon. Anak-anak dengan antusias menyambut ajakan Pak Arif tersebut dan langsung bersemangat merencanakan aksi penghijauan di desa mereka.

Hari pun beranjak siang, namun kenangan indah pagi di pedesaan itu akan selalu terpatri dalam ingatan Pak Arif dan anak-anak desa. Keindahan alam yang disertai semangat belajar anak-anak menjadi pelipur lara tersendiri bagi Pak Arif yang telah bersiap melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru.

Subuh 140723

Kamis, 13 Juli 2023

Laporan Pengimbasan IKM Hari Ke-3


Tanggal: 13 Juli 2024
Tempat: SDN Mirat II 
Waktu: 07.30 s.d.15.30

Pada hari Kamis, tanggal 13 Juli 2023, kami melaksanakan kegiatan Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai PSP Angkatan 2.  Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta yang terlibat dalam program Kurikulum Merdeka, termasuk guru-guru dan staf pendidikan di KKG Ki Hajar Dewantara Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta tentang Materi Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka serta Modul Ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat peserta dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

Selama kegiatan, peserta terlibat dalam diskusi dan praktik mengerjakan tugas yang terkait dengan materi pembelajaran dan asesmen Kurikulum Merdeka. Diskusi tersebut diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber yang telah berpengalaman dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk Pembelajaran dan Asesmen dan Projek Penguuatan Profil Pelajar Pancasila (PP5) oleh Endung, S. Pd. Materi Modul Ajar oleh Yati Jumiati, S. Pd. angjota Komite Pembelajaran SDN Mirat II dan juga Guru Penggerak  Anhkatan 6. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait dengan materi tersebut.

Setelah pemaparan materi, peserta langsung terlibat dalam praktik mengerjakan tugas yang telah disediakan. Tugas tersebut dirancang untuk menggali pemahaman peserta terhadap materi pembelajaran dan asesmen Kurikulum Merdeka. Pembagian kelompok dilakukan agar peserta dapat berkolaborasi dan saling berdiskusi dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Selama kegiatan berlangsung, terlihat antusiasme dan semangat yang tinggi dari seluruh peserta. Mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi dan dengan penuh semangat mengerjakan tugas yang diberikan. Para peserta juga saling bertukar pendapat dan pengalaman, sehingga tercipta suasana yang interaktif dan mendukung dalam belajar.

Seluruh peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil tugas mereka, sehingga dapat mendapatkan umpan balik dari narasumber dan peserta lainnya. Hal ini menjadi momen yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman peserta tentang Kurikulum Merdeka. Materi tentang Rapor Satuan Pendidikan Tahun 2023 juga dijelaskan secara singkat dana jelas oleh Lia Pratiwi,  S. Pd. anggota KP SDN Mirat II dan Guru Penggerak  Angkatan 6.
Kegiatan diakhiri dengan Refleksi dan Evaluasi Program.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan narasumber yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta memberikan harapan akan berhasilnya implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah. Kami berharap semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inovatif dan merdeka.

Hormat kami,

Endung, S. Pd.


Klik untuk melihat dokumentasi.

Rabu, 12 Juli 2023

Refksi Hari Ke-2 Pengimbasan IKM

 





Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada hari kedua terlihat sangat menggembirakan dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para peserta. Mereka tampak begitu bersemangat mengikuti materi yang berkaitan dengan pemahaman Capaian Pembelajaran (CP), penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP), penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Platform Merdeka mengajar (PMM).

Pemateri  Pembelajaran (CP), penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP), dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lia Pratiwi, S. Pd. anggota Komite Pembelajaran (KP) SDN Mirat II juga Guru Penggerak Angkatan 2 menyajikan materi dengan lugas dan jelas selain menguunakan power point, pemateri juga menggunakan media game quizizz dan padlet.

Partisipasi peserta dalam mempelajari konsep-konsep ini mencerminkan ketertarikan dan keseriusan mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka terlihat penuh semangat untuk memahami konsep-konsep tersebut dan menerapkannya dalam konteks pengajaran mereka.

Namun, ada sebagian peserta yang mengalami kebingungan karena belum memiliki akun di platform belajar.id. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme mereka dalam mengikuti materi. Peserta tetap berusaha aktif berpartisipasi dan belajar melalui saluran komunikasi yang tersedia. Pemateri Endung, S. Pd. melakukan reset akun belajar.id peserta yang tidak bisa login dan berharap bagi peserta yang belum tahu akun belajar.id untuk meminta ke operator sekolahnya untuk diaktivasi.

Secara keseluruhan, kegiatan pengimbasan IKM pada hari kedua hari rabu tanggal 12 Juli 2023 bertempat di SDN Mirat II terasa seru dan menggugah semangat. Peserta menunjukkan minat yang tinggi dalam mempelajari strategi-strategi baru untuk meningkatkan pembelajaran. Keinginan mereka untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep tersebut menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan profesionalisme dalam mengajar.

Diharapkan bahwa semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta dalam pengimbasan IKM ini akan terus membara hingga akhir program, dan mereka akan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh dalam praktik pengajaran sehari-hari.


Dokumentasi


 








Visitasi Akreditasi hari Kedua (Terakhir)

  Hari/Tanggal:  Sabtu, 14 September 2024 Kegiatan: Observasi Pembelajaran di Kelas 5 dan Kelas 3 A. Pendahuluan Laporan ini disusun sebaga...