Blog tentang aktifitas seorang Guru Merdeka dalam menjalankan perannya baik di sekolah maupun di luar. Dan Ingatlah bahwa kesuksesan bukanlah tentang seberapa pintar atau seberapa berbakat kita. Kesuksesan adalah tentang kegigihan, kerja keras, dan tekad yang kuat. Selama kita memiliki semangat dan keyakinan pada diri sendiri, tidak ada yang tidak mungkin.
Mengenai Saya
- Endung EduApaadanya
- Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.
Minggu, 23 Juli 2023
Hari Anak Momentum Pendidikan Bermutu
Sabtu, 22 Juli 2023
Pentingnya Monev BOS
Belajar Dari SPBU
Kamis, 20 Juli 2023
Mewujudkan Sekolah yang Menyenangkan Bebas Bullying
- Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Inklusif. Langkah pertama dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari bullying adalah menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. Sekolah harus menjadi tempat di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang perbedaan mereka. Penting untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, empati, dan saling menghargai di antara siswa dan staf sekolah. Dengan menerapkan aturan-aturan yang ketat tentang bullying dan menghadapi pelaku dengan tegas, kita dapat membentuk lingkungan yang lebih aman bagi seluruh komunitas sekolah.
- Meningkatkan Kesadaran tentang Bullying: Kesadaran tentang bahaya dan dampak buruk dari bullying adalah langkah penting dalam mewujudkan sekolah yang bebas dari perundungan. Siswa, staf sekolah, dan orang tua harus dilibatkan dalam kampanye penyuluhan dan pendidikan mengenai bullying. Ini dapat dilakukan melalui program-program khusus, seminar, atau kegiatan-kegiatan lain yang mengedukasi semua pihak tentang bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda bullying, cara mengatasi situasi tersebut, dan pentingnya melaporkan insiden bullying kepada pihak yang berwenang.
- Membangun Keterampilan Sosial dan Empati: Penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan pembelajaran keterampilan sosial dan empati dalam kurikulum. Dengan membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang baik, seperti komunikasi yang efektif, bekerja sama, dan mengatasi konflik dengan bijaksana, mereka akan lebih mampu mengatasi situasi bullying. Selain itu, meningkatkan kemampuan empati akan membantu siswa memahami perasaan orang lain dan mencegah mereka melakukan perundungan.
- Melibatkan Orang Tua dan Wali Murid: Peran orang tua dan wali murid sangat penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying. Sekolah harus mengundang partisipasi orang tua dalam membantu mengawasi perilaku anak-anak mereka di luar lingkungan sekolah dan mendukung upaya sekolah untuk mengatasi bullying. Dengan saling mendukung antara sekolah dan orang tua, kita dapat menciptakan jaringan dukungan yang kuat bagi siswa.
- Mendukung Korban dan Pelaku Bullying: Tidak hanya korban bullying yang membutuhkan dukungan, tetapi pelaku bullying juga perlu mendapat perhatian. Dukungan dan bimbingan harus diberikan kepada pelaku untuk membantu mereka mengatasi masalah atau ketidaknyamanan yang mungkin menyebabkan perilaku negatif mereka. Pendekatan restoratif dan pelatihan kepemimpinan dapat membantu mengubah perilaku pelaku bullying menjadi lebih positif.
- Mengintegrasikan Program Anti-Bullying dalam Kurikulum: Program anti-bullying yang terintegrasi dalam kurikulum akan membantu mengajarkan siswa tentang pentingnya menghormati dan merawat sesama. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan nilai-nilai seperti keadilan, persamaan, dan keberagaman. Selain itu, mencakup topik-topik seperti cyberbullying dan bagaimana berperilaku secara etis dalam lingkungan digital akan membantu siswa menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi.
- Sikap Saling Menghargai dan Empati: Mengajarkan dan mempraktikkan sikap saling menghargai, toleransi, dan empati terhadap sesama. Mendorong siswa untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, sehingga mereka dapat lebih peka terhadap dampak dari tindakan mereka.
- Komunikasi yang Terbuka: Menciptakan lingkungan di mana siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah atau kekhawatiran yang mereka hadapi. Mendorong staf sekolah untuk mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan kepada siswa yang memerlukan bantuan.
- Melaporkan Bullying: Mengajarkan siswa pentingnya melaporkan insiden bullying kepada guru atau staf sekolah yang dipercayai. Memastikan bahwa laporan bullying ditangani secara rahasia dan dengan cepat untuk mencegah lebih banyak kejadian.
- Pendidikan tentang Bullying: Mengintegrasikan pembelajaran tentang bullying dalam kurikulum sekolah, termasuk bahaya dan dampak buruknya.Mengadakan seminar dan kegiatan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bullying di antara siswa, staf, dan orang tua.
- Penguatan Keterampilan Sosial: Menyediakan pelatihan keterampilan sosial kepada siswa untuk membantu mereka berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat, dan membangun hubungan yang positif.
- Timbulkan Rasa Kepedulian: Menggalang semangat solidaritas dan kepedulian antar siswa dan staf sekolah. Mendorong siswa untuk saling membantu dan menganggap diri mereka sebagai bagian dari komunitas yang peduli.
- Peran Positif Model: Guru dan staf sekolah harus menjadi contoh perilaku yang positif dan menghormati setiap individu dalam komunitas sekolah. Membangun relasi yang baik antara guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
- Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua secara aktif dalam program-program sekolah dan mengkomunikasikan pentingnya peran mereka dalam menciptakan sekolah yang bebas dari bullying. Menciptakan forum di mana orang tua dapat berdiskusi tentang isu-isu terkait bullying dan bagaimana mereka dapat membantu mencegahnya di luar lingkungan sekolah.
- Program Anti-Bullying: Menerapkan program anti-bullying yang terstruktur dan terintegrasi dalam kurikulum untuk membantu siswa memahami dan mengatasi bullying dengan cara yang positif.
- Pengawasan dan Pengawalan: Meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah, terutama di area yang rawan terjadinya bullying.Memberikan perhatian ekstra pada interaksi sosial siswa di lingkungan online (siber) untuk mencegah cyberbullying.
Dengan mengadopsi sikap, tindakan, dan perilaku yang mencerminkan kesadaran dan komitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak dan bebas dari bullying, kita dapat memberikan pengalaman belajar yang positif dan mendukung bagi semua siswa.
Peran peserta didik untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying:
- Sikap Menghargai dan Empati: Bersikap menghargai dan menghormati setiap teman sekelas tanpa memandang perbedaan. Menunjukkan empati terhadap teman sekelas yang mengalami kesulitan atau masalah pribadi.
- Menolak Perundungan (Bullying):Menghindari ikut serta dalam kelompok atau tindakan yang merendahkan atau merugikan teman sekelas. Menolak untuk menyebarkan gosip atau rumor yang bisa menyakiti perasaan orang lain.
- Mendukung Teman Sebaya: Menjadi sahabat yang baik dan selalu mendukung teman sebaya. Melibatkan diri dalam kegiatan atau kelompok yang mengajarkan tentang persahabatan dan saling bantu.
- Melaporkan Insiden Bullying: Berani melaporkan insiden bullying yang terjadi kepada guru atau staf sekolah yang dipercayai. Tidak takut untuk berbicara ketika menyaksikan perundungan terjadi di sekitar mereka.
- Keterampilan Sosial yang Baik:Mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik untuk menghindari konflik dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Belajar mengatasi konflik secara bijaksana tanpa menggunakan tindakan kekerasan atau merendahkan.
- Berperan sebagai Pemimpin Positif: Menjadi contoh bagi teman sebaya dengan perilaku yang positif dan menginspirasi. Mendorong teman sekelas untuk berperilaku baik dan menghargai satu sama lain.
- Tidak Diam tentang Bullying: Tidak menjadi penonton apabila melihat ada bullying terjadi, tetapi berusaha untuk membantu atau melaporkan kejadian tersebut. Mendukung teman sekelas yang menjadi korban bullying, dengan memberikan dukungan moral dan membantu melaporkan insiden tersebut.
- Menghindari Perilaku Cyberbullying: Menjaga etika dalam bermedia sosial dan menghindari menyebarkan pesan atau konten yang merugikan orang lain. Berpikir sebelum mengirimkan pesan atau komentar yang dapat menyakiti perasaan orang lain di dunia maya.
- Belajar tentang Dampak Bullying: Berpartisipasi dalam program atau kegiatan yang membahas dampak dan cara mencegah bullying. Meningkatkan kesadaran diri tentang betapa pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
- Bersatu dan Membentuk Komunitas: Bersatu dengan teman sekelas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi semua orang. Melakukan proyek bersama yang mendukung nilai-nilai persatuan dan membantu membangun kebersamaan dalam komunitas sekolah.
Peserta didik memiliki peran penting dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari bullying. Dengan sikap yang baik, tindakan yang positif, dan perilaku yang mendukung, mereka dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua anggota komunitas sekolah.
Rabu, 19 Juli 2023
Pendidikan Feodal Versus Pendidikan Modern
Refleksi Memperingati Tahun Baru Islam
Selasa, 18 Juli 2023
Makna Memperingati Hari Tahun Baru Islam
Mempertingati Tahun Baru Islam memiliki makna dan arti yang penting bagi umat Muslim. Tahun Baru Islam, yang dikenal juga dengan sebutan "Hijriyah" atau "Hijrah," merujuk pada peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Pentingnya memperingati Tahun Baru Islam dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
- Sejarah dan peristiwa penting: Tahun Baru Islam merupakan momen untuk mengenang peristiwa Hijrah, yang memiliki makna historis dan religius bagi umat Muslim. Hijrah bukan hanya merupakan perpindahan fisik Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya, tetapi juga awal mula terbentuknya masyarakat Islam yang komprehensif di Madinah. Memperingati Tahun Baru Islam mengingatkan umat Muslim akan perjuangan dan ketabahan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.
- Penegasan identitas: Memperingati Tahun Baru Islam membantu umat Muslim dalam memperkuat dan mempertegas identitas keislamannya. Hal ini menjadi momen refleksi dan introspeksi pribadi serta sebagai umat Muslim dalam mengukur sejauh mana kita telah menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
- Renewal spiritual: Tahun Baru Islam dapat dijadikan kesempatan untuk merenungkan pencapaian spiritual selama setahun sebelumnya dan mengidentifikasi bidang yang perlu ditingkatkan. Perayaan ini mengajak umat Muslim untuk berintrospeksi, memperbaiki diri, dan berkomitmen untuk meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT serta menjalankan ajaran Islam dengan lebih baik.
- Solidaritas dan persaudaraan: Memperingati Tahun Baru Islam juga merupakan momen untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim. Di berbagai komunitas Muslim, sering diadakan acara dan kegiatan sosial, seperti saling berkunjung, berbagi makanan, serta memperkuat hubungan keluarga dan kerabat. Hal ini membantu menciptakan rasa persatuan, solidaritas, dan kebersamaan di antara umat Muslim.
- Pembaharuan komitmen: Tahun Baru Islam memberikan kesempatan untuk membuat resolusi dan membangun komitmen baru dalam menjalankan ajaran Islam. Individu dapat mengevaluasi perbuatan mereka dan menetapkan tujuan yang lebih baik dalam hidup mereka secara spiritual, sosial, dan moral.
Memperingati Tahun Baru Islam memiliki makna yang mendalam dan penting bagi umat Muslim. Perayaan ini mengingatkan mereka pada sejarah Islam yang kaya serta mengajak mereka untuk memperbaiki diri, memperkuat identitas keislaman, dan meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT serta sesama muslim.
Visitasi Akreditasi hari Kedua (Terakhir)
Hari/Tanggal: Sabtu, 14 September 2024 Kegiatan: Observasi Pembelajaran di Kelas 5 dan Kelas 3 A. Pendahuluan Laporan ini disusun sebaga...
-
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, terus berupaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh warganya...
-
Perencanaan kinerja guru dan kepala sekolah yang sudah terlanjur disetujui di PMM, kalau sebelumnya dalam juknis bahwa perencanaan kinerja...
-
Dalam rangka optimalisasi kinerja Guru dan Kepala Sekolah yang sejalan dengan transformasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di...
-
Rencana Hasil Kerja (RKH) SKP Ekinerja Kepala Sekolah di PMM adalah dokumen yang berisi rencana kinerja yang harus dicapai oleh kepala se...
-
Jam di rumah menunjukan pukul 06.30 WIB, sayapun bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Bercermin dulu ah he he siapa tahu ...
-
Sebagai narasumber di acara Komunitas Belajar (Kombel) Smile SMKN 1 Leuwimunding, saya ingin berbagi mengenai pentingnya menerap...
-
Pada hari Sabtu, 26 Februari 2024, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Majaleng...