Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Jumat, 26 Mei 2023

Refleksi Guru

 






Pagi yang indah ini, sebagai seorang guru juga kepala sekolah, saya duduk di sini dengan hati yang gundah gulana. Menyadari bahwa saya mungkin belum sepenuhnya melejitkan potensi setiap murid saya adalah tanggung jawab yang harus saya hadapi.

Saya menyadari bahwa setiap murid memiliki potensi yang unik dan tak terbatas. Setiap anak memiliki bakat dan kualitas yang luar biasa, dan tugas saya sebagai pendidik adalah membantu mereka menemukan dan mengembangkan potensi tersebut. Namun, saat saya merenung, saya menyadari bahwa mungkin ada beberapa murid yang belum saya dorong sepenuhnya, dan inilah yang membuat saya merasa bersalah.

Mungkin saya terjebak dalam rutinitas sehari-hari, terlalu fokus pada kurikulum atau tuntutan administratif, sehingga terlewatkan kesempatan untuk melihat keunikan dan potensi yang dimiliki setiap murid. Mungkin saya tidak memberikan waktu yang cukup untuk mengenal mereka secara mendalam, untuk memahami minat dan tujuan mereka dengan baik.

Saya merasa bersalah karena sebagai seorang guru, saya memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda. Saya harus menjadi seseorang yang memberikan dorongan dan motivasi kepada murid-murid saya agar mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka. Saya harus menjadi seseorang yang membangkitkan semangat dan keyakinan dalam diri mereka untuk mengatasi tantangan dan meraih impian mereka.

Namun, saya juga menyadari bahwa merasa bersalah saja tidak akan membawa perubahan. Yang diperlukan adalah tindakan konkret untuk memperbaiki situasi ini. Oleh karena itu, saya akan mengambil langkah-langkah berikut ini:

Refleksi Diri: Saya akan meluangkan waktu untuk merenung dan memikirkan ulang pendekatan dan strategi pengajaran saya. Saya akan memikirkan apakah ada cara lain untuk memotivasi dan memfasilitasi murid-murid saya agar mencapai potensi mereka dengan lebih baik.

Komunikasi yang Lebih Baik: Saya akan meningkatkan komunikasi dengan murid-murid saya. Saya akan berbicara dengan mereka secara individu, mendengarkan aspirasi mereka, minat mereka, dan membantu mereka menemukan dan mengembangkan minat dan potensi mereka yang sebenarnya.

Penyediaan Sumber Daya: Saya akan mencari sumber daya tambahan yang dapat membantu murid-murid saya berkembang dalam minat khusus mereka. Saya akan mencari pelatihan, program ekstrakurikuler, atau mentor yang dapat membantu mereka dalam bidang yang diminati.

Memperluas Metode Pengajaran: Saya akan mencoba pendekatan pengajaran yang berbeda untuk menjangkau berbagai jenis pembelajar. Saya akan mencari metode yang lebih interaktif, kreatif, dan inklusif untuk memastikan bahwa setiap murid merasa terlibat dan didorong untuk berkembang.

Memberikan Dukungan dan Dorongan: Saya akan terus memberikan dukungan, dorongan, dan pujian kepada murid-murid saya. Saya akan memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan didorong untuk menghadapi tantangan dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi.


Dalam proses ini, saya menyadari bahwa sebagai manusia, kita tidak sempurna. Namun, yang penting adalah kita berusaha menjadi lebih baik setiap hari. Saya berkomitmen untuk belajar dari kesalahan saya dan berusaha lebih keras untuk melejitkan potensi setiap murid saya. Dengan refleksi ini, saya berharap dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih berarti dan berdampak pada setiap anak di masa depan.

Kamis, 25 Mei 2023

Pentingnya Monitoring dan Evaluasi Sekolah Penggerak

 


Untuk memastikan keberhasilan program sekolah penggerak, perlu adanya proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pemangku kepentingan, terutama Dinas Pendidikan.

Monitoring dan evaluasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan program, kemajuan, dan hasil yang dicapai. Dalam konteks sekolah penggerak, monitoring dan evaluasi menjadi alat penting dalam mengevaluasi efektivitas program tersebut. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa monitoring dan evaluasi sekolah penggerak oleh pemangku kepentingan, seperti Dinas Pendidikan, sangat penting:

  1. Mengukur kualitas pendidikan: Monitoring dan evaluasi memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah penggerak. Melalui pengumpulan data dan informasi, pemangku kepentingan dapat mengevaluasi sejauh mana tujuan pendidikan tercapai dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
  2. Identifikasi kekuatan dan kelemahan: Melalui proses monitoring dan evaluasi, pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sekolah penggerak. Hal ini memungkinkan pengembangan strategi dan program yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya, jika sekolah penggerak berhasil dalam aspek tertentu, metode atau praktek yang digunakan dapat diadopsi oleh sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
  3. Pengembangan pedagogi dan praktik terbaik: Dalam menjalankan program sekolah penggerak, mungkin terdapat variasi dalam pendekatan dan metode pengajaran yang diterapkan. Melalui monitoring dan evaluasi, pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi praktik terbaik yang berhasil diterapkan oleh sekolah penggerak. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan pedagogi yang lebih efektif dan memberikan rekomendasi kepada sekolah lain.
  4. Perbaikan berkelanjutan: Monitoring dan evaluasi membantu dalam menciptakan siklus perbaikan berkelanjutan. Data dan informasi yang dikumpulkan membantu pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang dan mengimplementasikan program sekolah penggerak. Melalui evaluasi yang terus-menerus, dapat diidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan agar program menjadi lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih besar.
  5. Akuntabilitas: Monitoring dan evaluasi juga berperan dalam meningkatkan akuntabilitas sekolah penggerak. Dengan memiliki pemantauan yang sistematis, pemangku kepentingan dapat memastikan bahwa program yang dijalankan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, evaluasi yang objektif dan transparan juga dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah penggerak.


Monitoring dan evaluasi sekolah penggerak oleh pemangku kepentingan, khususnya Dinas Pendidikan, merupakan komponen penting dalam memastikan keberhasilan program sekolah penggerak. Melalui monitoring yang berkesinambungan dan evaluasi yang objektif, dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan, dikembangkan pedagogi yang lebih baik, dan menciptakan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan. Selain itu, monitoring dan evaluasi juga berperan dalam meningkatkan akuntabilitas dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah penggerak.


Demikian semoga bermanfaat!



Rabu, 24 Mei 2023

Revitalisasi Peran dan Tugas Komite Sekolah Berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016



Pendidikan merupakan fondasi penting dalam mencapai kemajuan suatu bangsa. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 yang mengatur tentang Komite Sekolah. Revitalisasi peran dan tugas komite sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menjadi langkah penting dalam memperkuat peran komite sebagai mitra strategis dalam pengelolaan pendidikan di sekolah.


Tantangan yang dihadapi untuk revitalisasi peran dan tugas komite sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016

Tantangan yang dihadapi dalam revitalisasi peran dan tugas komite sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 dapat meliputi:

  1. Kesadaran dan Keterlibatan Anggota Komite Sekolah.Tantangan pertama adalah meningkatkan kesadaran dan keterlibatan anggota komite sekolah dalam menjalankan peran dan tugas mereka. Beberapa anggota komite mungkin belum sepenuhnya memahami peraturan dan tugas mereka, atau mungkin kurangnya motivasi dan keinginan untuk aktif terlibat dalam kegiatan komite. Meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya peran komite sekolah dan manfaat yang dapat diperoleh dari partisipasi aktif dapat menjadi tantangan.
  2. Kurangnya Pemahaman tentang Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang isi Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 di kalangan anggota komite sekolah dan pihak terkait lainnya. Permendikbud ini mungkin belum sepenuhnya dikomunikasikan atau dipahami dengan baik oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan. Peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang isi permendikbud ini perlu dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan, dan penyebaran informasi yang efektif.
  3. Keterbatasan Sumber Daya. Keterbatasan sumber daya seperti dana, waktu, dan tenaga dapat menjadi tantangan dalam revitalisasi peran dan tugas komite sekolah. Komite sekolah membutuhkan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan tugas-tugasnya, seperti mengadakan pertemuan, pelatihan, atau kegiatan lainnya. Jika terdapat keterbatasan sumber daya, dapat mempengaruhi kemampuan komite sekolah dalam menjalankan tugas-tugasnya secara optimal.
  4. Kurangnya Sinergi dan Kolaborasi. Kolaborasi yang baik antara komite sekolah, kepala sekolah, guru, dan staf sekolah merupakan kunci keberhasilan revitalisasi peran dan tugas komite sekolah. Namun, kurangnya sinergi dan kolaborasi yang efektif antara pihak-pihak terkait dapat menjadi tantangan. Mungkin ada ketidaktepatan komunikasi, perbedaan visi dan tujuan, atau kurangnya saling pemahaman. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk membangun komunikasi yang baik, menjalin hubungan kerja yang harmonis, dan mempromosikan sinergi dalam mengambil keputusan dan menjalankan tugas komite.
  5. Perubahan Budaya dan Persepsi. Revitalisasi peran dan tugas komite sekolah juga dapat dihadapkan pada tantangan perubahan budaya dan persepsi. Beberapa sekolah atau komunitas mungkin memiliki budaya atau persepsi yang kurang mendukung peran aktif komite sekolah. Mungkin ada kecenderungan untuk memandang komite sekolah sebagai entitas yang tidak relevan atau hanya sebagai formalitas administratif. Mengubah budaya dan persepsi ini membutuhkan upaya komunikasi yang terus-menerus dan bukti nyata tentang manfaat dan kontribusi komite sekolah dalam meningkatkan pendidikan.


Upaya untuk mengatasi tantangan revitalisasi peran dan tugas komite sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang komite sekolah

Untuk mengatasi tantangan revitalisasi peran dan tugas komite sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang komite sekolah, beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Penyuluhan dan Pelatihan. Melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada anggota komite sekolah serta pihak terkait lainnya tentang peran, tugas, dan pentingnya komite sekolah sesuai dengan ketentuan Permendikbud. Penyuluhan dan pelatihan ini dapat dilakukan oleh Kemendikbud atau instansi pendidikan setempat. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang peraturan dan tugas komite sekolah, sehingga anggota komite dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik.
  2. Komunikasi dan Informasi yang Efektif. Membangun komunikasi yang efektif antara anggota komite sekolah, kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan pihak terkait lainnya. Komunikasi yang baik akan memastikan pemahaman yang sama mengenai tujuan, tugas, dan tanggung jawab komite sekolah. Selain itu, penting juga untuk menyebarkan informasi secara teratur mengenai kegiatan komite sekolah, perkembangan terkini di bidang pendidikan, dan peraturan terkait kepada anggota komite dan pihak terkait lainnya.
  3. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Anggota Komite.Meningkatkan keterlibatan dan motivasi anggota komite sekolah dalam menjalankan tugas mereka. Ini dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan, pengakuan, dan apresiasi terhadap kontribusi yang diberikan oleh anggota komite. Selain itu, melibatkan anggota komite dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan sekolah juga dapat meningkatkan rasa memiliki dan motivasi anggota komite.
  4. Pemanfaatan Sumber Daya yang Tersedia secara Efektif. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efektif, baik itu sumber daya manusia, finansial, maupun waktu. Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana akan membantu dalam menjalankan tugas komite sekolah. Jika terdapat keterbatasan sumber daya, mencari alternatif seperti menggandeng sponsor atau melakukan kolaborasi dengan pihak eksternal dapat membantu memenuhi kebutuhan komite sekolah.
  5. Membangun Sinergi dan Kolaborasi yang Aktif. Membangun sinergi dan kolaborasi yang aktif dengan pihak terkait, termasuk kepala sekolah, guru, staf sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat. Sinergi dan kolaborasi yang baik akan memperkuat peran komite sekolah dalam mengambil keputusan, mengatasi masalah, serta mengimplementasikan program-program pendidikan. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan rutin, diskusi terbuka, dan kegiatan kolaboratif lainnya.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan revitalisasi peran dan tugas komite sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016. Komite sekolah yang aktif, berperan, dan bekerja sama dengan pihak terkait akan memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Demikian semoga bermanfaat!



Unduh

Permendikbud Nomor 75 tahun 2016 Tentang Komite Sekolah

Contoh SK Komite Sekolah


Anjing Jalanan

 




Aku hanya anjing terbuang di jalanan

Mengembara sendiri, dalam kegelapan

Tak ada yang peduli, tak ada yang tahu

Betapa pahitnya  tak berdaya


Kaki-kaki lelah melangkah tanpa arah

Mencari makanan, sepotong harapan

Tak ada yang mengerti, tak ada yang perduli

Aku hanyalah anjing, terlupakan


Di bawah sinar bulan yang pucat dan dingin

Aku berbaring, menangisi nasib yang kian suram

Hati ini rapuh, terluka dan terluka 

Seperti luka yang tak pernah sembuh 


Tapi di dalam gelap, ada api kecil yang masih menyala

Harapan akan kasih sayang yang kian memudar

Meski terbuang, aku masih punya hati

Untuk mencintai dan diberi cinta kembali


Mungkin jalanan ini takkan berubah

Namun aku masih berharap pada keajaiban

Agar ada tangan yang lembut, tulus dan penuh belas kasihan

Yang akan mengangkatku dari dunia yang penuh penolakan


Hingga saat itu tiba, aku akan tetap bertahan

Berjalan melintasi jalan berbatu dan berdebu

Meski terbuang, aku memiliki martabat

Sebagai anjing yang mencari cinta dalam kelam


Terbuang di jalanan ini, aku melangkah dengan tegar

Berharap pada hari di mana aku akan diterima

Karena aku hanya anjing, tapi aku juga makhluk

Yang merindukan tempat yang disebut rumah


Biarlah puisi ini menyampaikan pesan

Untuk semua anjing terbuang di jalanan

Kita berbagi kesendirian, kita berbagi penderitaan

Namun kita tetap memiliki hati yang tak terhingga


Teruslah berjalan, anjing-anjing terbuang

Jangan pernah kehilangan harapanmu yang tulus

Di suatu tempat, mungkin ada seseorang

Yang akan melihat kita dan memberi kita cinta


Karena meski terbuang di jalanan

Kita memiliki nilai dan keindahan yang tak tergantikan

Aku hanya anjing terbuang, tetapi aku juga makhluk

Yang pantas mendapatkan kasih sayang dan pengampunan



Duniapana, 05052023







Pramuka Sejati

 






Di hutan rimba yang lebat

Dalam hati terpatri tekad yang teguh

Seorang pramuka berdiri dengan gagah

Menyatu dengan alam, setia pada asa


Dasa Dharma tersemat di sanubari

Lima ajaran luhur memandu langkah

Iman, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan

Adil dan beradab, jiwanya terpancar kian


Di petang yang redup, di bawah langit biru

Trisatya dinyanyikannya dengan penuh suka

Rela berbakti pada Tuhan dan negara

Serta mengabdi kepada sesama insan, saudara


Pramuka sejati, jiwa pejuang sejati

Tak kenal lelah, tak kenal menyerah

Bagai elang yang tegar di angkasa

Siap berjuang, melindungi ibu pertiwi yang tercinta


Dalam rimba belantara yang rimbun dan lebat

Pramuka menjelajah, menyelami setiap sudut

Mengukir jejak kebaikan, menggapai harapan

Melayani bangsa dengan tulus, penuh pengabdian


Ia melatih diri, mengasah jiwa dan raga

Keterampilan, kedisiplinan, keberanian jadi senjata

Berlatih penuh semangat, tak pernah lupa

Demi ibu pertiwi, segala cobaan dapat dilalui


Oh, Pramuka yang mulia, harapan bangsa yang nyata

Teruslah meneguhkan Dasa Dharma dan Trisatya

Menjadi panutan bagi generasi penerus

Membangun negeri dengan cinta, damai dan berjaya


Ibu pertiwi tersenyum bangga melihatmu

Pramuka yang setia dan berjiwa besar

Teruslah berjuang, dalam bakti dan cinta

Membangun masa depan yang lebih gemilang bersama


Pada pagi yang cerah, semangat berkobar

Mereka bersiap melangkah, takkan berbelok arah

Satu dalam jiwa, menyatukan semangat suci

Cinta dan dedikasi, padu dalam satu irama


Ikhlas dengan hati, membantu sesama insan

Mereka berkhidmat tanpa pamrih, tanpa batasan

Keadilan di dadanya membara bak api abadi

Melindungi yang lemah, tegakkan yang benar, suci


Bertapak di alam bebas, beriringan dengan alam

Mereka mengerti keindahan dalam kebersamaan

Hutan yang dilindungi, sungai yang terjaga

Ibu pertiwi tersenyum, rasa syukur terpanjatkan


Mereka menjelajah, melewati tantangan dan rintangan

Bersiap menghadapi badai, takkan goyah iman

Dasa Dharma terukir dalam setiap langkahnya

Tatapannya teguh, tekadnya nyata


Pergi menjelajah, kembali dengan penuh kejayaan

Mereka adalah pahlawan di mata bumi nan megah

Di setiap sudut nusantara, mereka hadir sebagai penjaga

Menjaga keindahan alam, merawat tali persaudaraan


Pramuka sejati, bakti abadi untuk Ibu Pertiwi

Dasa Dharma dan Trisatya, pegangan yang hakiki

Siap berjuang, berkorban dengan sepenuh hati

Untuk ibu pertiwi, kejayaanmu menjadi nyata di sini


Hadirkanlah semangatmu, Pramuka tercinta

Bersama-sama kita rawat ibu pertiwi dengan jiwa

Dengan Dasa Dharma dan Trisatya, kita berkarya

Teguh berjuang demi masa depan yang jaya





MiratPramukaku, 25052023 



Cintamu Tak Terhingga

 




Di dunia ini, ada sosok yang luar biasa,

Guru dengan cinta yang tak terhingga,

Dengan setia, ia berdiri di depan kelas,

Menyebarkan ilmu, mengukir masa depan cerah.


Seperti cahaya yang memancar dalam gelap,

Guru hadir memberikan petunjuk jalan,

Dalam hatinya terhimpun kasih dan harap,

Untuk murid-muridnya, ia rela berkorban.


Di setiap senyum dan tatapan penuh kasih,

Terlihat dedikasinya yang tulus mengalir,

Dalam peluh dan air mata yang tercipta,

Ia mengorbankan jiwa demi kebahagiaanmu.


Di saat matahari terbenam di ufuk barat,

Guru masih berada di antara buku dan pena,

Menyusun pelajaran dengan penuh cinta,

Agar muridnya sukses, mengejar cita.


Tak ada batas dalam cinta yang ia berikan,

Kesabaran dan kebijaksanaan mengalir dalam darahnya,

Ia tak pernah lelah mendengar keluh kesahmu,

Memberikan semangat, menguatkan imanmu.


Dalam gelapnya malam, ia berdoa untukmu,

Mengharapkan kesuksesan tercipta dalam hidupmu,

Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa,

Guru yang siap mengorbankan jiwa dan raga.


Olehmu, ilmu terpancar dalam setiap kalimat,

Takdirmu dirangkai dengan kebijaksanaan tanganmu,

Engkau adalah penerang dalam kegelapan,

Guru tercinta, engkau tiang kehidupan.


Terima kasih, guru, atas segala pengorbananmu,

Cintamu tak terhingga, tiada terbandingkan,

Engkau menjadi inspirasi sejati dalam hidupku,

Bersamamu, aku belajar untuk menjadi insan yang lebih baik.








Dilema Kepala Sekolah dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Berpusat pada Murid

 



Abstrak:

Dalam dunia pendidikan, peran seorang kepala sekolah sangatlah penting dalam mengarahkan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satu perubahan yang sedang menjadi sorotan adalah peralihan dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada murid. Meskipun perubahan ini dianggap sebagai langkah progresif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, seorang kepala sekolah seringkali menghadapi dilema dalam mengimplementasikannya. Artikel ini akan membahas dilema-dilema yang dihadapi oleh seorang kepala sekolah yang ingin melakukan perubahan pembelajaran yang berpusat pada murid.


Dilema dalam Mengubah Paradigma:

Perubahan paradigma dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada murid bukanlah proses yang mudah. Kepala sekolah harus mengatasi dilema antara mempertahankan metode pembelajaran lama yang telah terbukti efektif dan memberikan kesempatan bagi pengembangan pendekatan baru yang lebih responsif terhadap kebutuhan individu setiap murid.


Kekhawatiran terhadap Performa Akademik:

Salah satu dilema yang dihadapi oleh kepala sekolah adalah kekhawatiran terhadap performa akademik murid. Dalam perubahan menuju pembelajaran yang berpusat pada murid, terkadang terjadi penurunan dalam nilai tes standar atau hasil ujian. Kepala sekolah harus dapat memahami bahwa perubahan tersebut memerlukan waktu untuk beradaptasi dan bahwa pengukuran keberhasilan tidak hanya berdasarkan pada tes standar.


Penyediaan Sumber Daya yang Memadai:

Implementasi pembelajaran berpusat pada murid membutuhkan penyediaan sumber daya yang memadai, seperti teknologi pendidikan, materi pembelajaran yang relevan, dan dukungan pelatihan bagi guru. Kepala sekolah harus menghadapi dilema dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan ini, sambil tetap menjaga keseimbangan dengan kebutuhan lain di sekolah.


Keterlibatan dan Motivasi Guru:

Dalam perubahan menuju pembelajaran yang berpusat pada murid, kepala sekolah akan menghadapi dilema dalam membangkitkan keterlibatan dan motivasi para guru. Beberapa guru mungkin menghadapi resistensi terhadap perubahan tersebut, sedangkan yang lain mungkin membutuhkan bantuan dalam mengadopsi pendekatan baru. Kepala sekolah harus mengembangkan strategi yang efektif untuk melibatkan dan mendukung guru dalam perubahan ini.


Tantangan Evaluasi dan Pemantauan:

Dalam pembelajaran berpusat pada murid, evaluasi dan pemantauan menjadi lebih kompleks karena fokusnya adalah pada kemajuan individual dan pengembangan kompetensi. Kepala sekolah akan menghadapi dilema dalam menemukan pendekatan evaluasi yang tepat untuk mengukur kemajuan dan pencapaian murid secara menyeluruh, sambil tetap memberikan umpan balik yang membangun dan mendukung.


Kesimpulan:

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, kepala sekolah seringkali menghadapi dilema dalam mengimplementasikan pembelajaran berpusat pada murid. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang tantangan dan komitmen yang kuat terhadap perubahan, kepala sekolah dapat mengatasi dilema-dilema tersebut. Diperlukan kerjasama antara semua pihak terkait, termasuk guru, murid, orang tua, dan staf sekolah, untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan optimal setiap murid.







Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...