Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Jumat, 07 April 2023

Insyafnya Sang Pendosa

 



Sebuah kota besar, hiduplah seorang laki-laki bernama Akmal. Siang dan malam ia hanya terobsesi pada uang dan material Ia seringkali menipu dan merugikan orang untuk mencapai keuntungan pribadinya dan hidup berpoya-poya memuaskan hawa nafsunya. Meskipun banyak orang yang menjauhinya karena kebiasaan buruknya, ia tetap mengabaikan semua itu. Namun, ketika ia merasa kesepian di tengah hidupnya yang bebas lepas tanpa kendali bergelimang dengan dosa, ia merenung dan berpikir kembali tentang hidupnya. Lama-kelamaan, rasa bersalah mulai merayap masuk ke dalam hatinya. Ia mulai meragukan pilihan-pilihan yang selama ini ia buat. Ia sadar bahwa kekayaan dan material tidaklah bisa membawa kebahagiaan sejati.

Akmal mulai mencari arti kehidupan yang lebih dalam dan bermakna. Ia mulai terbuka dengan ide-ide dan pandangan yang berbeda, dan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Ia mulai berbicara dengan orang-orang yang pernah ia sakiti, meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan yang sudah ia perbuat. Ketika ia berubah menjadi pribadi yang lebih baik, kehidupannya berubah menjadi lebih baik pula. Ia memperoleh perspektif baru yang membuatnya lebih bersyukur dan menghargai setiap detik dalam hidupnya. Akmal juga mulai memperoleh ikatan emosional yang lebih kuat dengan keluarganya dan menemukan banyak teman baru yang mendukung perubahan hidupnya.

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya Akmal menemukan arti sejati dari kehidupan. Kehidupan yang lebih berarti daripada sekedar harta dan materi. Ia belajar bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, dari memahami nilai-nilai yang penting seperti persahabatan, kejujuran, cinta, dan keberanian. Akmal kini merasa hidupnya lebih bermakna dan ia siap menghadapi setiap cobaan yang datang.

Setiap hari, Akmal bangun dengan rasa syukur atas hidupnya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Ia menginspirasi banyak orang dengan kisah hidupnya dan membuktikan bahwa setiap orang bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik jika mau berusaha dan memiliki tekad yang kuat.


Akmal memutuskan untuk mengabdikan dirinya sebagai sosok yang membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia memulai dengan mengadakan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak di lingkungannya dan membantu membuka lapangan kerja di tempatnya tinggal.

Dari setiap tanggung jawabnya, Akmal belajar banyak tentang hidup dan membuatnya semakin terbuka terhadap berbagai sudut pandang. Ia juga belajar untuk lebih sabar, lebih memahami dan mengetahui kebutuhan orang lain, serta menjadi lebih rendah hati dalam menyikapi segala perjuangannya, Akmal kemudian membentuk sebuah organisasi sosial yang fokus pada pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya. Organisasi tersebut berhasil memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat, termasuk membantu anak-anak yang kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak dan memberikan bantuan kesehatan bagi warga yang membutuhkan.

Kesuksesan Akmal dalam membantu masyarakat memberikan inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya, dan ia terus memotivasi orang-orang untuk melakukan aksi-aksi kebaikan di lingkungannya. Organisasi sosial yang ia bentuk semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Banyak orang-orang yang tergerak hatinya dan ikut bergabung bersama Akmal dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Tak hanya di lingkungannya saja, Akmal juga menyebarluaskan gerakan sosial ini ke daerah-daerah lain. Ia melakukan kunjungan peduli ke daerah-daerah yang membutuhkan, seperti pedesaan atau daerah kumuh, untuk memberikan bantuan dan memberi semangat kepada warga agar tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan perjuangannya, Akmal juga sering mengadakan acara penggalangan dana dan bazaar amal untuk mengumpulkan dana guna membantu masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, ia juga aktif dalam melakukan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berbagi dan saling membantu.

Dalam perjalanannya, Akmal sering menghadapi berbagai kendala dan tantangan. Namun, ia tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Selama perjuangannya, Akmal banyak belajar dan tumbuh menjadi sosok yang lebih matang dan tangguh. Ia juga semakin memahami betapa pentingnya menjaga kebersamaan dan saling membantu di dalam masyarakat.


Akmal pun terus berupaya untuk berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat. Salah satu program yang ia luncurkan adalah pembentukan kelompok-kelompok gotong royong di lingkungan tempat tinggalnya. Ia berharap dengan menyatukan sumber daya dan kekuatan masyarakat, dapat lebih mudah dan efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.

Akmal Sang Pendosa akhirnya insyaf menemukan kehidupan yang hakiki menjadi pribadi yang berguna tidak hanya untuk dirinya tetapi keluarga dan masyarakat.


Ruang Bergerak, 7 April 2023


Kamis, 06 April 2023

Joke Matematika

 




Suatu hari di kelas 6 pelajaran matematika, seorang murid menanyakan sebuah pertanyaan yang menggelitik.

"Pak Guru, jika ada 5 burung duduk di atas pagar dan Anda menembak satu, berapa banyak burung yang tersisa?"

Guru dengan mudah menjawab, "Empat, karena yang satu sudah terkena tembakan."

Namun, murid itu terus mengajukan pertanyaan, "Hmm, bukan begitu jawaban yang saya duga. Saya pikir semuanya akan terbang karena kaget dan takut melihat tembakan itu."

Guru tertawa dan mengangguk mengakui ketepatan kata-kata murid tersebut, guru tersebut menjelaskan bahwa pertanyaan semacam itu hanya memiliki satu jawaban yang benar secara matematika tetapi bisa memiliki banyak jawaban yang valid dari sudut pandang yang berbeda-beda. 

Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya terfokus pada jawaban yang benar secara teknis, tetapi juga memperhatikan aspek lain seperti persepsi dan pengalaman individu. Ini juga mengajarkan kita untuk mempertimbangkan kreativitas dalam menjawab pertanyaan dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.


Rabu, 05 April 2023

Siswa Tidak Akan Belajar Pada Guru yang Tak Disukai

 


Sekolah adalah tempat untuk belajar dan mendapatkan pendidikan, namun kadang-kadang siswa dapat mengalami kesulitan belajar dari guru yang tidak mereka sukai. Ini mungkin karena perbedaan kepribadian, gaya mengajar yang tidak sesuai, atau mungkin hanya karena siswa dan guru memiliki pandangan yang berbeda tentang suatu topik. Namun, meskipun sulit, siswa harus belajar bagaimana mengatasi masalah ini dan terus belajar dari guru yang tidak mereka sukai.


Berikut beberapa tips yang dapat membantu siswa belajar dari guru yang tidak mereka sukai:

Tetap terbuka dan jangan ragu untuk bertanya

Siswa harus tetap terbuka dalam kelas dan mencoba untuk memahami pandangan guru yang tidak mereka sukai. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti atau kurang jelas. Jika siswa memiliki pertanyaan atau tidak sepakat dengan pandangan guru, mereka dapat menyampaikannya secara sopan dan menghormati pendapat guru.

Fokus pada materi pelajaran

Siswa harus selalu fokus pada materi pelajaran dan mencoba untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan. Jangan biarkan perasaan terhadap guru mengganggu konsentrasi belajar. Jangan lupa bahwa tujuan utama di sekolah adalah untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan.

Cari cara belajar yang cocok

Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Jika siswa merasa kesulitan untuk belajar dari guru yang tidak mereka sukai, cobalah mencari cara belajar yang cocok dengan gaya belajar siswa. Misalnya, jika siswa lebih suka belajar dengan visual, mereka dapat mencari video pembelajaran di internet atau membuat catatan dengan gambar untuk membantu memahami materi.

Jangan biarkan perasaan negatif menguasai

Siswa harus selalu mengendalikan perasaan negatif terhadap guru yang tidak mereka sukai. Jangan biarkan perasaan tersebut menguasai dan mengganggu proses belajar. Siswa dapat mencoba mengubah sudut pandang dan mencari hal-hal positif tentang guru, seperti kemampuan mengajar atau pengetahuan tentang suatu topik.

Dapatkan dukungan dari teman

Terakhir, siswa dapat mencari dukungan dari teman-teman mereka. Teman-teman dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan memberikan semangat untuk terus belajar. Selain itu, teman-teman juga dapat membantu siswa untuk melihat sisi positif dari guru yang tidak mereka sukai.


Belajar dari guru yang tidak disukai memang sulit, namun siswa harus tetap fokus pada tujuan utama mereka, yaitu untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan. Siswa harus selalu terbuka, fokus pada materi pelajaran, mencari cara belajar yang cocok, mengendalikan perasaan negatif, dan mendapatkan dukungan dari teman-teman. Dengan mengikuti tips ini, siswa dapat belajar dengan baik dari guru yang tidak mereka sukai dan tetap meraih keberhasilan di sekolah.


Semoga bermanfaat.






Peraturan Dewan Pers


PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER

Kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Keberadaan media siber di Indonesia juga merupakan bagian dari kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers.

Media siber memiliki karakter khusus sehingga memerlukan pedoman agar pengelolaannya dapat dilaksanakan secara profesional, memenuhi fungsi, hak, dan kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Untuk itu Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola media siber, dan masyarakat menyusun Pedoman Pemberitaan Media Siber sebagai berikut:

Ruang Lingkup
Media Siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers.

Isi Buatan Pengguna (User Generated Content) adalah segala isi yang dibuat dan atau dipublikasikan oleh pengguna media siber, antara lain, artikel, gambar, komentar, suara, video dan berbagai bentuk unggahan yang melekat pada media siber, seperti blog, forum, komentar pembaca atau pemirsa, dan bentuk lain.

Verifikasi dan keberimbangan berita
Pada prinsipnya setiap berita harus melalui verifikasi.
Berita yang dapat merugikan pihak lain memerlukan verifikasi pada berita yang sama untuk memenuhi prinsip akurasi dan keberimbangan.

Ketentuan dalam butir (a) di atas dikecualikan, dengan syarat:
– Berita benar-benar mengandung kepentingan publik yang bersifat mendesak;
– Sumber berita yang pertama adalah sumber yang jelas disebutkan identitasnya, kredibel dan kompeten;
– Subyek berita yang harus dikonfirmasi tidak diketahui keberadaannya dan atau tidak dapat diwawancarai;

Media memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa berita tersebut masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya. Penjelasan dimuat pada bagian akhir dari berita yang sama, di dalam kurung dan menggunakan huruf miring.

Setelah memuat berita sesuai dengan butir (c), media wajib meneruskan upaya verifikasi, dan setelah verifikasi didapatkan, hasil verifikasi dicantumkan pada berita pemutakhiran (update) dengan tautan pada berita yang belum terverifikasi.

Isi Buatan Pengguna (User Generated Content)
Media siber wajib mencantumkan syarat dan ketentuan mengenai Isi Buatan Pengguna yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, yang ditempatkan secara terang dan jelas.
Media siber mewajibkan setiap pengguna untuk melakukan registrasi keanggotaan dan melakukan proses log-in terlebih dahulu untuk dapat mempublikasikan semua bentuk Isi Buatan Pengguna. Ketentuan mengenai log-in akan diatur lebih lanjut.

Dalam registrasi tersebut, media siber mewajibkan pengguna memberi persetujuan tertulis bahwa Isi Buatan Pengguna yang dipublikasikan:
– Tidak memuat isi bohong, fitnah, sadis dan cabul;
– Tidak memuat isi yang mengandung prasangka dan kebencian terkait dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta menganjurkan tindakan kekerasan;
– Tidak memuat isi diskriminatif atas dasar perbedaan jenis kelamin dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa, atau cacat jasmani.

Media siber memiliki kewenangan mutlak untuk mengedit atau menghapus Isi Buatan Pengguna yang bertentangan dengan butir (c).

Media siber wajib menyediakan mekanisme pengaduan Isi Buatan Pengguna yang dinilai melanggar ketentuan pada butir (c). Mekanisme tersebut harus disediakan di tempat yang dengan mudah dapat diakses pengguna.

Media siber wajib menyunting, menghapus, dan melakukan tindakan koreksi setiap Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan dan melanggar ketentuan butir (c), sesegera mungkin secara proporsional selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah pengaduan diterima.

Media siber yang telah memenuhi ketentuan pada butir (a), (b), (c), dan (f) tidak dibebani tanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan akibat pemuatan isi yang melanggar ketentuan pada butir (c).

Media siber bertanggung jawab atas Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan bila tidak mengambil tindakan koreksi setelah batas waktu sebagaimana tersebut pada butir (f).

4. Ralat, Koreksi, dan Hak Jawab
Ralat, koreksi, dan hak jawab mengacu pada Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan Pedoman Hak Jawab yang ditetapkan Dewan Pers.

Ralat, koreksi dan atau hak jawab wajib ditautkan pada berita yang diralat, dikoreksi atau yang diberi hak jawab.
Di setiap berita ralat, koreksi, dan hak jawab wajib dicantumkan waktu pemuatan ralat, koreksi, dan atau hak jawab tersebut.

Bila suatu berita media siber tertentu disebarluaskan media siber lain, maka:
– Tanggung jawab media siber pembuat berita terbatas pada berita yang dipublikasikan di media siber tersebut atau media siber yang berada di bawah otoritas teknisnya;
– Koreksi berita yang dilakukan oleh sebuah media siber, juga harus dilakukan oleh media siber lain yang mengutip berita dari media siber yang dikoreksi itu;
– Media yang menyebarluaskan berita dari sebuah media siber dan tidak melakukan koreksi atas berita sesuai yang dilakukan oleh media siber pemilik dan atau pembuat berita tersebut, bertanggung jawab penuh atas semua akibat hukum dari berita yang tidak dikoreksinya itu.
– Sesuai dengan Undang-Undang Pers, media siber yang tidak melayani hak jawab dapat dijatuhi sanksi hukum pidana denda paling banyak Rp500.000.000 (Lima ratus juta rupiah).

5. Pencabutan Berita
Berita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dicabut karena alasan penyensoran dari pihak luar redaksi, kecuali terkait masalah SARA, kesusilaan, masa depan anak, pengalaman traumatik korban atau berdasarkan pertimbangan khusus lain yang ditetapkan Dewan Pers.

Media siber lain wajib mengikuti pencabutan kutipan berita dari media asal yang telah dicabut.

Pencabutan berita wajib disertai dengan alasan pencabutan dan diumumkan kepada publik.

6. Iklan
Media siber wajib membedakan dengan tegas antara produk berita dan iklan.
Setiap berita/artikel/isi yang merupakan iklan dan atau isi berbayar wajib mencantumkan keterangan .advertorial., .iklan., .ads., .sponsored., atau kata lain yang menjelaskan bahwa berita/artikel/isi tersebut adalah iklan.

7. Hak Cipta
Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Pencantuman Pedoman
Media siber wajib mencantumkan Pedoman Pemberitaan Media Siber ini di medianya secara terang dan jelas.

9. Sengketa
Penilaian akhir atas sengketa mengenai pelaksanaan Pedoman Pemberitaan Media Siber ini diselesaikan oleh Dewan Pers.

Jakarta, 3 Februari 2012
(Pedoman ini ditandatangani oleh Dewan Pers dan komunitas pers di Jakarta, 3 Februari 2012).

Selasa, 04 April 2023

Membangun Sekolah Sebagai Komunitas Belajar

 


Sekolah yang baik adalah sekolah yang tidak hanya fokus pada pemberian materi pelajaran, tetapi juga menjadi tempat yang mengembangkan karakter dan kemampuan sosial siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, dan salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah membangun sekolah sebagai komunitas belajar.

Apa itu komunitas belajar? Komunitas belajar adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki ketertarikan dan tujuan yang cenderung bersifat akademik. Komunitas belajar berfokus pada visi kelompok dengan bekerja sama membagi pengetahuan dengan tujuan akademik (Zhu & Baylen, 2005). Komunitas belajar juga sebuah konsep yang menekankan pentingnya interaksi sosial dalam belajar. Dalam konteks sekolah, komunitas belajar adalah cara untuk mengintegrasikan kegiatan akademik dan sosial agar siswa dapat belajar dalam lingkungan yang mendukung dan inspiratif.

Untuk membangun sekolah sebagai komunitas belajar, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama-tama, penting untuk membangun hubungan yang kuat antara siswa dan guru. Guru harus terbuka dan ramah terhadap siswa, dan membangun suasana yang menyenangkan dan saling menghormati di dalam kelas.

Selanjutnya, komunitas belajar juga melibatkan partisipasi orang tua dalam proses belajar mengajar. Orang tua dapat diundang untuk turut serta dalam kegiatan di sekolah, seperti diskusi atau kegiatan kelas terbuka. Dengan cara ini, orang tua dapat merasa terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka dan memperkuat ikatan antara sekolah dan keluarga.

Selain itu, sekolah juga harus membangun jaringan dengan masyarakat sekitar. Ini dapat dilakukan melalui kegiatan seperti pertukaran siswa dengan sekolah lain, atau mengadakan acara seperti festival atau bazaar di sekolah. Dengan cara ini, sekolah dapat menjadi pusat kegiatan komunitas yang lebih besar, dan memperkuat koneksi dengan masyarakat sekitar.

Selain dari langkah-langkah di atas, penting juga untuk mengintegrasikan pembelajaran di luar kelas ke dalam kurikulum. Ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas yang berbasis proyek, di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang terkait dengan masalah di dunia nyata. Dengan cara ini, siswa dapat mengalami langsung bagaimana pembelajaran dapat digunakan untuk mengatasi masalah sosial atau lingkungan yang kompleks.


Sekolah sebagai komunitas belajar juga harus menerapkan pendekatan yang inklusif dan beragam. Ini berarti menyediakan tempat yang aman dan terbuka untuk semua siswa, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka. Dalam hal ini, sekolah harus mampu membangun lingkungan yang ramah bagi siswa dengan berbagai kemampuan, kebutuhan, dan latar belakang.


Dengan membangun sekolah sebagai komunitas belajar, siswa dapat merasa lebih terlibat dalam proses belajar mereka, dan merasa bahwa mereka merupakan bagian dari lingkungan yang mendukung dan inspiratif. Dalam komunitas belajar, siswa dapat belajar dari pengalaman satu sama lain, mengembangkan kemampuan sosial dan kepemimpinan, serta mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia yang semakin komple


Komunitas Praktisi bagi Guru di Sekolah 

Sebagai pendidik, guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi siswa. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus memperoleh pengalaman dan keterampilan praktis yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi di kelas.

Untuk membangun keterampilan dan pengalaman praktis tersebut, sejumlah sekolah mulai membentuk komunitas praktisi yang terdiri dari para guru. Komunitas praktisi adalah kelompok guru yang bertemu secara teratur untuk berbagi pengalaman, keterampilan, dan strategi pembelajaran yang efektif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa membangun komunitas praktisi bagi guru di sekolah sangat penting:

Meningkatkan keterampilan pedagogis

Melalui komunitas praktisi, guru dapat memperoleh keterampilan pedagogis baru dan meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki. Dalam kelompok ini, mereka dapat berbagi pengalaman dan ide mengenai strategi pembelajaran yang efektif, sehingga dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar dengan lebih baik.


Mendorong kolaborasi dan tim kerja

Dalam komunitas praktisi, guru dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik. Dengan saling berbagi ide dan pengalaman, mereka dapat mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang efektif, serta memecahkan masalah yang dihadapi di kelas secara bersama-sama.


Meningkatkan motivasi dan keterlibatan

Komunitas praktisi dapat memberikan dukungan dan inspirasi yang diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan guru dalam pekerjaan mereka. Melalui pertemuan reguler dan kolaborasi dengan rekan-rekan mereka, guru dapat merasa dihargai dan diakui atas upaya mereka, sehingga semangat dan motivasi mereka untuk mengajar dapat meningkat.


Meningkatkan kualitas pembelajaran siswa

Dengan meningkatkan keterampilan dan kualitas pembelajaran guru, maka kualitas pembelajaran siswa juga akan meningkat. Dalam komunitas praktisi, guru dapat belajar bagaimana meningkatkan interaksi antara guru dan siswa, dan mengembangkan strategi pembelajaran yang menarik dan efektif, sehingga dapat membantu siswa mencapai hasil yang lebih baik.


Memperkuat kultur sekolah

Komunitas praktisi juga dapat membantu memperkuat kultur sekolah yang positif. Dalam kelompok ini, guru dapat membagikan ide dan strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, ramah, dan mendukung. Dengan cara ini, seluruh komunitas sekolah dapat merasa dihargai dan terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.


Membangun komunitas praktisi bagi guru di sekolah merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan memperkuat kultur sekolah. Melalui kolaborasi, pengalaman, dan keterampilan yang dibagikan dalam kelompok ini, para guru, kepala sekolah, pengawas dan tenaga kependidikan  bersinergi untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.


Semoga bermanfaat.






Guru Merdeka Versus Guru Feodal





Dalam dunia pendidikan, peran guru sangatlah penting. Guru bertugas untuk membimbing dan mengajarkan siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Namun, tidak semua guru memiliki cara yang sama dalam memberikan pengajaran kepada siswa. Dalam hal ini, terdapat dua jenis guru, yaitu guru merdeka dan guru feodal. Keduanya memiliki perbedaan dalam cara mereka memberikan pengajaran.


Guru Merdeka adalah guru yang memberikan kebebasan kepada siswanya untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Guru merdeka memandang siswa sebagai individu yang dapat belajar secara aktif tanpa bergantung pada bimbingan guru. Guru merdeka mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mandiri dalam memperoleh pengetahuan. Guru merdeka memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan melalui berbagai sumber, seperti buku, internet, dan pengalaman. Guru merdeka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup yang bermanfaat bagi siswa.


Di sisi lain, Guru Feodal adalah guru yang memberikan pengajaran secara otoriter. Guru feodal memandang siswa sebagai objek yang harus dikendalikan dan dibimbing dengan tegas. Guru feodal lebih banyak mengandalkan kekuasaan dan kewenangan dalam memberikan pengajaran. Guru feodal tidak memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Guru feodal lebih banyak memberikan aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi siswa dalam belajar. Guru feodal tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang harus diikuti siswa.


Perbedaan mendasar antara Guru Merdeka dan Guru Feodal adalah pada cara mereka memberikan pengajaran. Guru Merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar secara mandiri, sementara Guru Feodal memberikan pengajaran secara otoriter dan mengandalkan kekuasaan dan kewenangan dalam memberikan pengajaran. Guru Merdeka memandang siswa sebagai individu yang dapat belajar secara aktif tanpa bergantung pada bimbingan guru, sedangkan Guru Feodal memandang siswa sebagai objek yang harus dikendalikan dan dibimbing dengan tegas.


Dalam konteks pendidikan, Guru Merdeka dianggap lebih baik daripada Guru Feodal karena memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri dan berpikir kritis. Hal ini akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan hidup yang bermanfaat bagi masa depan mereka. Sementara itu, Guru Feodal dianggap tidak efektif karena lebih mengandalkan kekuasaan dan kewenangan dalam memberikan pengajaran. Hal ini tidak akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan hidup yang bermanfaat.


Oleh karena itu, sebagai seorang guru, sangat penting untuk memahami perbedaan antara Guru Merdeka dan Guru Feodal. Guru harus berusaha untuk menjadi Guru Merdeka yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan berpikir kritis.

Semoga bermanfaat!

Senin, 03 April 2023

Apa sih Loyalitas Pada Atasan itu?


Loyalitas pada atasan adalah konsep yang sangat penting dalam dunia kerja. Loyalitas pada atasan menunjukkan seberapa besar rasa setia karyawan kepada atasan mereka dan organisasi tempat mereka bekerja. Ada banyak aspek yang mempengaruhi loyalitas pada atasan, seperti kepercayaan, komunikasi yang baik, keadilan, dan kesetiaan.

Loyalitas merujuk pada kesetiaan atau kepatuhan seseorang terhadap suatu individu, kelompok, atau organisasi. Loyalitas dapat dipandang sebagai sebuah sikap yang positif karena menunjukkan bahwa seseorang memiliki rasa tanggung jawab dan keterikatan terhadap sesuatu yang penting bagi mereka.

Dalam konteks bisnis, loyalitas sering kali merujuk pada kesetiaan seorang pelanggan terhadap merek, produk, atau layanan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Pelanggan yang loyal biasanya akan terus membeli produk atau menggunakan layanan dari perusahaan tersebut dan bahkan dapat merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.

Loyalitas juga dapat merujuk pada keterikatan seorang karyawan terhadap perusahaan tempat ia bekerja. Karyawan yang loyal biasanya akan menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya, serta akan lebih bersemangat dalam membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa loyalitas juga dapat menjadi negatif jika seseorang membabi buta mengikuti pihak atau organisasi tanpa mempertimbangkan akibat atau dampak dari tindakan tersebut. Oleh karena itu, loyalitas harus selalu dipandang sebagai sikap yang sehat dan positif, yang didasarkan pada nilai dan prinsip yang baik dan bukan hanya pada kesetiaan tanpa pertimbangan.

Hakikat loyalitas pada atasan adalah mengikat diri dalam sebuah hubungan saling menguntungkan yang didasarkan pada kesetiaan dan kepercayaan. Loyalitas pada atasan melibatkan karyawan yang setia dan loyal kepada atasan mereka, sehingga mereka siap membantu atasan dalam mencapai tujuan organisasi. Loyalitas pada atasan juga melibatkan kepercayaan, di mana karyawan percaya bahwa atasan mereka memiliki visi yang jelas dan mampu memimpin organisasi ke arah yang benar.

Loyalitas pada atasan tidak hanya melibatkan hubungan antara karyawan dan atasan, tetapi juga melibatkan hubungan antara karyawan dan organisasi tempat mereka bekerja. Karyawan yang setia pada atasan mereka akan bekerja lebih keras dan lebih cerdas, dan akan lebih mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka juga akan merasa lebih terikat pada organisasi dan akan lebih mungkin untuk bertahan di perusahaan dalam jangka panjang.

Namun, hakikat loyalitas pada atasan tidak berarti bahwa karyawan harus mengabaikan masalah atau ketidakadilan yang terjadi di organisasi. Sebagai karyawan yang setia pada atasan, mereka harus mampu memberikan masukan yang konstruktif dan mengatasi masalah organisasi dengan cara yang baik dan sopan.

Selain itu, loyalitas pada atasan juga harus dibangun dengan komunikasi yang baik. Karyawan harus merasa nyaman untuk berbicara dengan atasan mereka tentang masalah atau kekhawatiran yang mereka miliki. Dengan demikian, atasan dapat memberikan bantuan atau solusi untuk membantu karyawan mengatasi masalah tersebut.

Loyalitas pada atasan sangat penting dalam dunia kerja. Loyalitas pada atasan tidak hanya melibatkan kesetiaan karyawan pada atasan mereka, tetapi juga melibatkan kepercayaan dan kesetiaan pada organisasi tempat mereka bekerja. Loyalitas pada atasan harus dibangun dengan komunikasi yang baik dan saling menghargai, sehingga hubungan yang saling menguntungkan dapat terjalin dengan baik.


Cara Membangun Loyalitas 

Membangun loyalitas pada atasan dapat menjadi hal yang penting bagi karyawan, karena hal ini dapat membantu memperkuat hubungan mereka dengan atasan mereka, serta membantu mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu karyawan membangun loyalitas pada atasan mereka:

Jadilah karyawan yang dapat diandalkan

Karyawan yang dapat diandalkan dianggap sebagai aset berharga bagi atasan mereka. Dengan menjadi karyawan yang dapat diandalkan, karyawan dapat menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang dapat dipercaya dan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik.

Berikan hasil yang terbaik

Karyawan harus berusaha memberikan hasil terbaik dalam pekerjaan mereka. Hal ini akan membantu mereka mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari atasan mereka, serta memperkuat hubungan mereka dengan atasan.

Komunikasi yang baik

Karyawan harus berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan atasan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuka diri, mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik yang positif.

Berikan solusi bukan masalah

Karyawan harus mencoba untuk menjadi bagian dari solusi bukan masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari solusi dari masalah atau tantangan yang dihadapi, serta memberikan saran atau ide-ide yang dapat membantu memperbaiki situasi.

Bersikap profesional

Karyawan harus selalu bersikap profesional dalam setiap situasi, termasuk ketika mereka berinteraksi dengan atasan mereka. Hal ini akan membantu karyawan memperoleh penghormatan dan kepercayaan dari atasan mereka.

Jadilah tim player yang baik

Karyawan harus berusaha untuk menjadi bagian dari tim yang solid dan saling mendukung. Dengan menjadi tim player yang baik, karyawan dapat membantu meningkatkan kinerja tim, serta memperkuat hubungan dengan atasan mereka.

Berikan umpan balik

Karyawan harus berani memberikan umpan balik yang positif kepada atasan mereka. Hal ini dapat membantu karyawan memperbaiki kinerja mereka, serta memperkuat hubungan dengan atasan mereka.

Membangun loyalitas pada atasan dapat membantu karyawan mencapai tujuan organisasi dan memperkuat hubungan mereka dengan atasan mereka. 


Menghindari Budaya Asal Bapak Senang dan Penjilat Kepada Atasan

Budaya Asal Bapak Senang dan Penjilat kepada Atasan seringkali menjadi masalah di tempat kerja. Hal ini dapat mengakibatkan lingkungan kerja yang tidak sehat dan dapat menghambat karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari budaya tersebut:

Fokus pada kinerja Anda

Sebagai karyawan, fokus pada kinerja Anda dan bukan pada mencoba untuk menyenangkan atasan Anda. Kinerja yang baik dan terus meningkat akan membantu Anda mendapatkan pengakuan dari atasan Anda secara alami.

Jangan takut untuk berbicara

Jangan takut untuk menyampaikan ide atau masalah yang Anda miliki kepada atasan Anda. Berbicara dengan jujur dan tulus akan membantu memperbaiki situasi dan mencapai tujuan bersama.

Jangan menjadi penjilat

Jangan mencoba untuk selalu menyenangkan atasan Anda atau menjadi penjilat. Hal ini tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat mengakibatkan Anda kehilangan rasa hormat dari rekan kerja dan atasan Anda.

Jadilah mandiri

Jadilah mandiri dan berdiri teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang Anda miliki. Menjadi mandiri akan membantu Anda menjadi karyawan yang lebih kuat dan memiliki integritas yang baik.

Dukung rekan kerja

Dukung rekan kerja Anda dan berusaha untuk menjadi bagian dari tim yang solid dan saling mendukung. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan membantu mencapai tujuan organisasi.

Beri umpan balik

Beri umpan balik yang konstruktif dan positif kepada atasan dan rekan kerja Anda. Hal ini dapat membantu memperbaiki kinerja dan meningkatkan hubungan di tempat kerja.

Menghindari budaya Asal Bapak Senang dan Penjilat kepada Atasan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan memperkuat hubungan antara karyawan dan atasan dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan positif.








Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...