Mengenai Saya

Foto saya
Semua orang bisa menjadi Guru dan semua orang bisa menjadi Murid.

Jumat, 09 Juni 2023

Untuk Anakku Kelas 6

 


Kepada Anak-Anakku murid kelas 6 yang Bapak Cintai!

Assalamu’alaikum wr. Wb

Salam selalu sehat dan bahagia!

Hari ini, dengan hati yang penuh haru, Bapak ingin menyampaikan pesan yang sangat penting kepada kalian semua. Waktu yang kita habiskan bersama sebagai bagian dari sekolah ini akan segera berakhir, dan dalam momen ini, Bapak ingin berbagi beberapa kata yang mungkin akan membuatmu sedih, tetapi juga bermaksud memberikan inspirasi untuk masa depanmu yang gemilang.

Terlebih dahulu, izinkan Bapak meminta maaf jika sekolah ini belum mampu sepenuhnya membantu kalian mengembangkan potensi masing-masing. Sebagai kepala sekolah, Bapak memahami betapa pentingnya memberikan lingkungan yang mendukung dan merangsang pertumbuhan dan pencapaian pribadi kalian. Jika dalam perjalanan ini ada kekurangan, Bapak memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Namun, Bapak ingin kalian semua mengerti bahwa meskipun sekolah dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, kunci keberhasilan sejati ada dalam diri masing-masing dari kalian. Setiap satu dari kalian memiliki potensi yang luar biasa, dan kehidupan ini adalah panggung untuk mengekspresikan potensi tersebut.

Sekarang, saat kalian bersiap-siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ingatlah betapa pentingnya memiliki budi pekerti yang baik. Kuncinya bukan hanya dalam mencapai cita-cita, tetapi juga dalam menjalani kehidupan dengan integritas, empati, dan rasa hormat terhadap orang lain. Ingatlah bahwa tindakan kecil dari kebaikan dapat memiliki dampak besar dalam kehidupan orang lain.

Semangat belajarlah dengan giat saat melangkah ke jenjang berikutnya. Pendidikan adalah investasi terbaik yang bisa kalian berikan pada diri sendiri. Jangan pernah ragu untuk mengejar impian dan mencapai yang lebih tinggi. Tetaplah bersemangat dan gigih dalam mengejar pengetahuan baru, karena setiap langkah yang kalian ambil membawa kalian lebih dekat pada pencapaian yang luar biasa.

Bapak ingin mengatakan betapa berterima kasihnya kami atas kehadiran kalian sebagai bagian dari perjalanan sekolah ini. Kalian semua telah membawa keceriaan, kecerdasan, dan semangat yang luar biasa ke dalam lingkungan belajar kami. Kalian adalah generasi masa depan yang akan membawa perubahan positif ke dunia ini.

Kepada Ankku kelas 6, Bapak ingin mengucapkan terima kasih khusus. Terima kasih karena telah menjadi bagian dari sekolah ini dan memberikan kesempatan bagi kami untuk berperan dalam pembentukan jati diri kalian. Maafkan kami jika kami belum mampu melejitkan potensi setiap individu dengan sempurna, tetapi ingatlah bahwa kekuatan dan keberhasilan ada dalam diri kalian sendiri.

Kalian adalah bintang-bintang yang bersinar terang di langit biru. Teruslah bercahaya dan jadilah pribadi yang bijaksana, rendah hati, dan berbudi pekerti yang baik. Dunia ini menanti untuk melihat keajaiban yang akan kalian ciptakan. Bapak berharap kalian semua meraih keberhasilan yang luar biasa dan mewujudkan impian-impian kalian.

Terakhir, Kepada Ayah Bundamu, sampaikan salam hormat dan hangat dari Bapak, mohon maaf jika selama membersamaimu untuk menjadi sejatinya manusia ada hal-hal yang kurang berkenan dan terimakasih sudah mempercayai kami.


Dengan penuh cinta dan harapan,

Kepala Sekolahmu


Endung












Penutupan dan Pembagian Trophy Kejuaraan PMBKS 2023 Tingkat Kecamatan Leuwimunding





Pada hari Jum'at tanggal 9 Juni 2023, SDN Ciparay I diselelenggarakan Penutupan dan Pembagian Trophy Kegiatan PMBKS Tahun 2023 Tingkat Kecamatan Leuwimunding. Acara ini diadakan dengan tujuan untuk menggali potensi bakat dan kreativitas siswa-siswi serta membangun semangat kompetitif di kalangan mereka.

Tampak wajah sumringah anak-anak yang akan menerima trophy kejuaraan yang didampingi para gurunya. Menurut Najwa salah seorang anak yang juara Biantara Pidato Bahasa Sunda dari SDN Mirat II, dengan pemberian trophy kejuaraan akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk belajar lebih giat lagi sehingga menjadi anak yang dibanggakan orang tuanya menggapai cita-vita menjadi dokter.


Acara dimulai dengan senam bersama yang melibatkan seluruh peserta, guru, dan panitia. Senam tersebut bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan membangkitkan semangat dalam mengikuti kejuaraan yang akan diadakan di level selanjutnya. Semua peserta terlihat antusias dan penuh semangat saat mengikuti senam bersama ini.

Setelah senam selesai, dilanjutkan dengan acara penutupan. Ketua panitia, Bapak Jamat Agus Suganda, S. Pd., M.MPd., menyampaikan sambutan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan PMBKS 2023. Beliau juga menyampaikan harapan agar para guru dapat terus meningkatkan bimbingan kepada para murid untuk mengembangkan potensi mereka dalam berbagai bidang. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa pada kejuaraan PMBKS di tahun-tahun mendatang.









Setelah sambutan dari ketua panitia, dilakukan pembagian trophy kepada para pemenang dan peserta yang berhasil mencapai prestasi di berbagai cabang akademik, olahraga, dan PAI. Pembagian trophy ini dilakukan dengan penuh sukacita dan memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah berjuang dan berprestasi dalam kejuaraan ini.

Dengan pembagian trophy sebagai penutup acara yang dihadiri olrh Pendais Kecamatan Leuwimunding, kejuaraan PMBKS 2023 di tingkat kecamatan Leuwimunding di SDN Ciparay I resmi ditutup. Semua peserta, guru, dan panitia menyimpan kenangan yang berharga dari kegiatan ini. Kami berharap semoga kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa depan untuk terus menginspirasi dan mengembangkan bakat serta prestasi para siswa.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya kegiatan PMBKS 2023 ini. Semoga prestasi siswa-siswi kita terus meningkat dan menjadi generasi yang berprestasi di masa depan.


Dokumentasi Video

Video penutupan

Selasa, 06 Juni 2023

Praktik Baik: Pembelajaran Diferensiansi




Keadaan Sebelum Intervensi/Pendampingan Implementasi Pembelajaran Berdiferisiansi:

Pembelajaran  hanya berpusat pada guru, tanpa memperhatikan minat, profil, dan gaya belajar siswa, cenderung menjadi pendekatan pembelajaran yang kurang efektif dan kurang inklusif. Dalam pendekatan seperti ini, fokus utama adalah pada guru sebagai sumber pengetahuan dan pengajar yang mengatur seluruh kegiatan pembelajaran.

Ciri-Ciri  dari pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dan tidak memperhatikan keberagaman siswa meliputi:
  1. Pendekatan satu ukuran untuk semua: Guru menggunakan metode pengajaran yang seragam dan menyampaikan materi secara umum kepada seluruh kelas tanpa memperhatikan perbedaan individual antara siswa. Metode ini sering kali tidak mempertimbangkan minat, keahlian, atau gaya belajar yang berbeda-beda di antara siswa.
  2. Kurangnya interaksi dan partisipasi siswa: Siswa berperan sebagai penerima informasi pasif dan jarang terlibat dalam proses pembelajaran. Mereka cenderung menjadi pendengar yang pasif dan tidak diajak berpartisipasi secara aktif dalam aktivitas pembelajaran.
  3. Kurangnya pilihan dan fleksibilitas: Pembelajaran hanya berfokus pada kurikulum dan materi yang ditentukan secara kaku. Siswa memiliki sedikit pilihan untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri atau belajar sesuai dengan profil dan gaya belajar masing-masing.
  4. Minimnya penyesuaian: Guru jarang menyesuaikan metode pengajaran atau materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Hal ini dapat menyebabkan beberapa siswa menjadi terlalu terbebani atau merasa tidak tertantang, sementara siswa lain mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran.

Akibat dari pembelajaran yang hanya berpusat pada guru adalah adanya kesenjangan dalam pembelajaran dan keberagaman siswa tidak diakomodasi dengan baik. Beberapa siswa mungkin merasa bosan, tidak termotivasi, atau kesulitan memahami materi, sementara siswa lain mungkin memiliki potensi yang tidak tergali secara maksimal.

Pendampingan/Intervensi yang Dilakukan 
  1. Fasilitator PSP: Memberikan pemahaman tentang pembelajaran diferensiasimellaui kegiatan PMO tingkat sekolah.
  2. Kepala Sekolah: Pendampingan atau intervensi yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru dalam implementasi pembelajaran diferensiasi membantu guru mengembangkan dan meningkatkan praktik pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan individu siswa. Beberapa pendampingan atau intervensi yang  dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru:
    • Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Kepala sekolah menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional yang terkait dengan pembelajaran diferensiasi. Hal ini dapat meliputi workshop, IHT atau kegiatan kolaboratif di mana guru dapat mempelajari strategi dan teknik diferensiasi yang efektif.
    • Observasi dan Umpan Balik: Kepala sekolah  melakukan observasi kelas secara rutin untuk melihat langsung penerapan pembelajaran diferensiasi oleh guru. Setelah observasi, kepala sekolah memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru, mengidentifikasi kekuatan dan area perbaikan dalam penerapan pembelajaran diferensiasi.
    • Kolaborasi dan Diskusi Berkala: Kepala sekolahmengadakan pertemuan atau diskusi berkala dengan guru untuk membahas dan berbagi praktik baik dalam pembelajaran diferensiasi. Ini menciptakan ruang untuk berbagi pengalaman, ide, dan tantangan yang dihadapi oleh guru dalam mengimplementasikan pendekatan tersebut.
    • Sumber Daya dan Bahan Pendukung: Kepala sekolah menyediakan sumber daya dan bahan pendukung yang mendukung penerapan pembelajaran diferensiasi. Ini termasuk bahan ajar, buku referensi, teknologi pendidikan, atau sumber daya lainnya yang relevan dengan kebutuhan guru dalam diferensiasi pembelajaran.
    • Tim Kolaboratif di Komunitas Praktisi : Kepala sekolah dapat membentuk tim kolaboratif Komunitas Praktisi "CERIA"di sekolah yang terdiri dari guru-guru yang memiliki keahlian dan minat dalam pembelajaran diferensiasi. Tim ini dapat bertukar pengetahuan, berkolaborasi dalam merancang materi pembelajaran, dan memberikan dukungan satu sama lain dalam penerapan pembelajaran diferensiasi.
    • Pembinaan dan Mentoring: Kepala sekolah memberikan pembinaan dan mentoring kepada guru yang membutuhkan dukungan tambahan dalam mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi. Pembinaan ini dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok kecil, di mana kepala sekolah membantu guru merencanakan strategi, memecahkan masalah, dan meningkatkan keterampilan dalam diferensiasi pembelajaran.
    • Penyediaan Ruang untuk Inovasi: Kepala sekolah dapat menciptakan ruang untuk inovasi dalam pembelajaran diferensiasi dengan mendorong guru untuk mencoba pendekatan baru, eksperimen dengan metode pengajaran, dan berbagi melalui medsos sekolah seperti: youtobe, instagram, facebook, tiktok dan lainnya.

Setelah dilaksanakan Pembelajaran Berdiferesiansi

Praktik baik di sekolah dasar dengan implementasi pembelajaran diferensiasi dapat membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa secara individual. Berikut adalah contoh praktik baik sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar:

Sebelum Pelaksanaan  Pembelajaran Diferensiasi:
  1. Evaluasi kebutuhan siswa: Lakukan evaluasi awal untuk memahami kebutuhan belajar setiap siswa. Ini dapat meliputi penilaian keterampilan, minat, gaya belajar, dan kebutuhan khusus lainnya.
  2. Pengelompokan: Kelompokkan siswa berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam mata pelajaran tertentu. Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi dalam matematika dapat ditempatkan dalam kelompok yang lebih menantang, sedangkan siswa dengan keterampilan yang lebih rendah dapat ditempatkan dalam kelompok yang lebih mendukung.
  3. Penyediaan sumber daya: Sediakan beragam sumber daya dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok siswa. Ini dapat mencakup buku teks dengan tingkat kesulitan yang berbeda, materi tambahan, atau permainan pendidikan yang dapat membantu siswa memahami konsep yang diajarkan.
  4. Pendekatan pengajaran yang berbeda: Gunakan berbagai pendekatan pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa dalam setiap kelompok. Misalnya, siswa dengan gaya belajar kinestetik mungkin membutuhkan kegiatan fisik yang melibatkan gerakan, sedangkan siswa dengan gaya belajar auditori mungkin lebih responsif terhadap penjelasan lisan atau ceramah.

Setelah dilaksanakan pembelajaran diferensiasi:
Pembelajaran diferesiansi memiliki dampak positif yang signifikan baik bagi guru maupun siswa. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dapat terjadi:
Dampak Positif bagi Guru:
  1. Kepuasan dan motivasi: Pembelajaran diferesiansi memberi kesempatan kepada guru untuk merancang dan mengajar dengan pendekatan yang lebih kreatif dan relevan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi guru dalam mengajar karena mereka dapat melihat dampak positif dari upaya mereka dalam mengakomodasi kebutuhan dan minat siswa.
  2. Pengembangan profesional: Melalui implementasi pembelajaran diferesiansi, guru akan terlibat dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman siswa dan cara mengakomodasinya. Ini membantu guru mengembangkan keterampilan pengajaran yang lebih inklusif dan memperluas repertoar metode pembelajaran yang efektif.
  3. Personalisasi pembelajaran: Dalam pembelajaran diferesiansi, guru dapat lebih memahami dan menghargai perbedaan individual siswa, termasuk minat, profil, dan gaya belajar mereka. Hal ini memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan bagi setiap siswa.
  4. Kolaborasi dan pembelajaran berkelanjutan: Implementasi pembelajaran diferesiansi mendorong kolaborasi antar guru, sharing best practice, dan refleksi terhadap praktik pengajaran. Guru dapat belajar satu sama lain, bertukar ide, dan terus meningkatkan keterampilan mereka dalam mengakomodasi keberagaman siswa.
Dampak Positif bagi Siswa:
  1. Pengalaman belajar yang relevan: Dengan pendekatan pembelajaran diferesiansi, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih relevan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar mereka. Mereka dapat terlibat secara aktif, mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam atas materi pelajaran.
  2. Meningkatkan motivasi dan partisipasi: Pembelajaran diferesiansi mengakomodasi minat dan preferensi siswa, yang dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi mereka dalam proses pembelajaran. Siswa merasa lebih terlibat, lebih antusias, dan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Peningkatan keterampilan dan pemahaman: Dengan memperhatikan keberagaman siswa, pembelajaran diferesiansi membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pemahaman mereka secara optimal. Setiap siswa dapat belajar pada tingkat mereka sendiri, mendapatkan dukungan yang dibutuhkan, dan mencapai hasil yang lebih baik sesuai dengan kemampuan individu mereka.
  4. Penghargaan terhadap keberagaman: Pembelajaran diferesiansi membantu siswa memahami dan menghargai keberagaman dalam kelas. Mereka belajar untuk menghormati perbedaan individual, mengembangkan empati, dan bekerja secara kolaboratif dengan teman-teman mereka yang memiliki latar belakang atau kebutuhan yang berbeda.
Dengan adanya pembelajaran diferesiansi, guru dan siswa dapat mengalami perubahan positif dalam proses pembelajaran. Guru menjadi lebih terampil dan termotivasi, sementara siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih relevan dan mendukung perkembangan pribadi mereka secara keseluruhan.





Dokumentasi

























Praktik Baik: Penyusunan Program Berbasis Data (PBD)



Keadaan Sebelum Intervensi/Pendampingan

Dalam penyusunan program sekolah yang belum berbasis data  pendidikan, keadaan yang digadapi kepala sekolah dan guru bisa menjadi lebih kompleks. Tanpa data  sebagai acuan, mereka perlu mengandalkan metode dan informasi lain untuk mengembangkan program yang efektif, yaitu:

  1. Analisis dan penilaian berbasis observasi: Kepala sekolah dan guru melakukan observasi langsung terhadap siswa dalam kelas. Mereka akan melihat kemampuan siswa, kekuatan dan kelemahan mereka, serta tingkat pemahaman terhadap materi pelajaran. Observasi ini dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan siswa dan menjadi dasar untuk menyusun program sekolah yang sesuai.
  2. Konsultasi dengan guru dan staf lainnya: Dalam situasi ini, kolaborasi dan konsultasi antara kepala sekolah, guru, dan staf pendidikan lainnya sangat penting. Mereka dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan saran untuk menyusun program yang efektif. Diskusi dan pertemuan berkala dapat membantu dalam merumuskan strategi dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.
  3. Penggunaan sumber daya luar: Kepala sekolah dan guru mungkin perlu mencari sumber daya pendukung eksternal untuk membantu menyusun program sekolah. Mereka dapat menghadiri pelatihan, seminar, atau konferensi yang relevan dengan tujuan memperoleh informasi terbaru tentang metode pengajaran dan strategi pembelajaran yang efektif.
  4. Pendekatan berbasis kompetensi: Dalam situasi ini, pendekatan berbasis kompetensi  menjadi pilihan yang relevan. Program sekolah dapat didesain dengan memfokuskan pada pengembangan kompetensi siswa dalam berbagai bidang, termasuk pengetahuan akademik, keterampilan sosial, dan kemampuan kognitif. Dengan menekankan kompetensi yang relevan, kepala sekolah dan guru dapat membantu siswa mencapai kemajuan meskipun belum memiliki data rapor yang lengkap.
  5. Evaluasi berkelanjutan: Meskipun tidak ada data rapor yang dapat dijadikan acuan, kepala sekolah dan guru tetap perlu melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap program sekolah yang disusun. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui tes formatif, tugas-tugas proyek, atau penilaian alternatif lainnya. Dengan cara ini, mereka dapat mengukur kemajuan siswa dan menyesuaikan program jika diperlukan.

Pendampingan/Intervensi yang Dilakukan Kepala Sekolah

Intervensi Kepala sekolah melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) dengan 
melakukannya, yaitu: 
  1. Melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) melalui eksplorasi dashboard platform Rapor Pendidikan
  2. Melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) melalui unduhan rekomendasi PBD 
  3. dan Melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) dengan menganalisis unduhan Laporan Rapor Pendidikana. Langkah konkret yang  dilakukan adalah dengan I yaitu Identifikasi masalah, R yaitu melakukan refleksi, serta B yaitu Benahi dengan menyusun kegiatan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan dan daerah. 
Keadaan Sesudah Intervensi/Pendampingan
Keadaan sesudah intervensi atau pendampingan dalam PBD yang bersumber dari rapor satuan pendidikan dari Kemendikbudristek:
  1. Peningkatan Kualitas Data: Dengan adanya data yang dihasilkan dari rapor satuan pendidikan menjadi lebih akurat, lengkap, dan terstandarisasi. Kepala sekolah dan guru  dalam mengumpulkan, mengelola, dan melaporkan data dengan tepat, sesuai dengan pedoman.
  2. Penyusunan Program yang Lebih Tepat Sasaran dalam RKAS: Dengan menggunakan data dari rapor satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek, kepala sekolah dapat menyusun program intervensi yang lebih tepat sasaran. Data ini dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang prestasi siswa, tren belajar-mengajar, dan kebutuhan khusus yang perlu ditangani dalam perencanaan program sekolah RKAS.
  3. Monitoring dan Evaluasi yang Efektif: Melalui intervensi dan pendampingan, kepala sekolah dan guru melakukan pemantauan dan evaluasi yang efektif terhadap program PBD berbasis data. Memanfaatkan data dari rapor satuan pendidikan untuk mengukur kemajuan siswa, mengevaluasi keefektifan intervensi yang telah dilakukan, dan membuat perbaikan yang diperlukan.
  4. Peningkatan Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Dengan menggunakan data dari rapor satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek, intervensi dan pendampingan dapat memperkuat keterlibatan pemangku kepentingan, seperti guru, orang tua, dan masyarakat. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang data dan program PBD, berkolaborasi dalam menyusun strategi yang efektif dan mendukung keberhasilan siswa.
  5. Perbaikan Kebijakan dan Praktik Pendidikan: Data dari rapor satuan pendidikan  memberikan masukan berharga bagi Kemendikbudristek untuk memperbaiki kebijakan dan praktik pendidikan secara lebih akurat dan responsif. Intervensi dan pendampingan dapat membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan yang perlu ditangani dalam konteks nasional atau regional, serta menyediakan wawasan untuk pengambilan keputusan berbasis bukti.











Praktik Baik: Fokus IKM Pengintegrasian Game Edukasi Quizizz dalam Pembelajaran SDN Mirat II

 




Keadaan Sebelum Pengintegrasian Game Edukasi Quizizz dalam Pembelajaran:

Sebelum pengintegrasian game edukasi Quizizz dalam pembelajaran di SDN Mirat II, metode pembelajaran yang digunakan lebih didasarkan pada pendekatan tradisional, seperti ceramah, buku teks, dan tugas tulis. Meskipun metode ini memiliki manfaatnya sendiri, namun ada beberapa kendala yang muncul, seperti kebosanan, kurangnya interaksi, dan rendahnya tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan minat dan partisipasi siswa.


Pendampingan/Intervensi yang Dilakukan Kepala Sekolah

Pendampingan/Intervensi oleh Kepala Sekolah  dalam Pengintegrasian Game Quizizz dalam Pembelajaran:

  1. Pelatihan dan Workshop: Kepala sekolah  mengatur pelatihan dan workshop bagi guru-guru mengenai penggunaan Quizizz sebagai alat pembelajaran. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang fitur-fitur dan cara efektif mengintegrasikan game Quizizz dalam pembelajaran. 
  2. Rencana Pembelajaran Kolaboratif: Kepala sekolah  memfasilitasi sesi kolaboratif antara guru-guru untuk berbagi pengalaman, ide, dan strategi yang sukses dalam menggunakan Quizizz. Melalui forum ini, guru-guru dapat belajar satu sama lain dan saling memberikan dukungan dalam mengintegrasikan game edukasi ini dalam pembelajaran.
  3. Observasi dan Umpan Balik: Kepala sekolah  melakukan observasi kelas secara berkala untuk melihat secara langsung bagaimana guru mengintegrasikan Quizizz dalam pembelajaran. Setelah observasi, kepala sekolah  memberikan umpan balik konstruktif kepada guru mengenai kekuatan dan area perbaikan dalam penggunaan Quizizz. Umpan balik ini dapat membantu guru meningkatkan keterampilan dan efektivitas penggunaan Quizizz dalam pembelajaran.
  4. Pembagian Sumber Daya dan Materi: Kepala sekolah  berperan dalam memastikan bahwa guru memiliki akses ke sumber daya dan materi yang diperlukan untuk mengintegrasikan Quizizz dengan baik. Hal ini dapat mencakup menyediakan akses ke perangkat komputer, jaringan internet yang stabil, dan sumber daya tambahan yang mendukung penggunaan Quizizz dalam pembelajaran.
  5. Pengakuan dan Penghargaan: Kepala sekolah dapat memberikan pengakuan dan penghargaan kepada guru yang berhasil mengintegrasikan Quizizz secara efektif dalam pembelajaran. Hal ini dapat mencakup penghargaan dalam bentuk apresiasi verbal, sertifikat penghargaan, atau pengakuan publik dalam pertemuan sekolah atau acara lainnya. Pengakuan ini akan memberikan motivasi tambahan bagi guru untuk terus mengembangkan dan meningkatkan penggunaan Quizizz dalam pembelajaran.

Melalui pendampingan dan intervensi yang diberikan oleh kepala sekolah, guru-guru akan mendapatkan dukungan dan bimbingan yang diperlukan dalam mengintegrasikan game Quizizz dalam pembelajaran. Ini akan membantu memastikan bahwa penggunaan Quizizz memberikan manfaat maksimal bagi siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.


Keadaan Setelah Pengintegrasian Game Edukasi Quizizz dalam Pembelajaran:

Setelah pengintegrasian game edukasi Quizizz dalam pembelajaran di sekolah dasar, terlihat perubahan yang signifikan dalam cara siswa belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran. Quizizz adalah platform yang memungkinkan guru untuk membuat kuis interaktif dengan berbagai pertanyaan dan pilihan jawaban yang menarik. Berikut adalah beberapa praktik baik yang dilakukan setelah pengintegrasian game edukasi Quizizz dalam pembelajaran di sekolah dasar:

  1. Peningkatan Keterlibatan Siswa: Dengan menggunakan Quizizz, siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran melalui interaksi langsung dengan kuis interaktif. Mereka dapat merasakan kegembiraan dan tantangan dalam menjawab pertanyaan secara cepat dan akurat, yang mendorong mereka untuk lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
  2. Pembelajaran Berbasis Game: Dengan memanfaatkan elemen permainan yang disediakan oleh Quizizz, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Siswa dapat belajar sambil bermain, menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan memotivasi mereka untuk terus belajar.
  3. Pemantauan dan Umpan Balik Real-time: Quizizz memberikan umpan balik langsung setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru dapat melihat perkembangan siswa secara real-time dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Ini memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan penyesuaian pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
  4. Kolaborasi dan Kompetisi yang Sehat: Quizizz memungkinkan siswa bekerja secara individu atau dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan. Ini mendorong kolaborasi dan diskusi antara siswa, sehingga memperluas pemahaman mereka melalui pertukaran ide. Selain itu, adanya peringkat dan skor di Quizizz dapat memotivasi siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik secara kompetitif, tetapi tetap dalam batas yang sehat.
  5. Diversifikasi Gaya Pembelajaran: Quizizz mendukung berbagai tipe pertanyaan dan cara pengiriman materi pelajaran, seperti pilihan ganda, urutan, jigsaw, dan masih banyak lagi. Dengan memanfaatkan fitur ini, guru dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar yang berbeda-beda di kelas, sehingga setiap siswa dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

Melalui pengintegrasian game edukasi Quizizz dalam pembelajaran di SDN Mirat II, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih baik. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang diajarkan.









Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Tema Hidup Berkelanjutan; Pengolahan Sampah
































Keadaan Sebelum Intervensi/Pendampingan 

Sebelum dilaksankannya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Tema Hidup Berkelanjutan. Materi Pengolahan Sampah Plastik keadaan di sekolah:
  1. Siswa belum semuanya memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
  2. Siswa belum menyadari kedaran mencintai kebersihan sebagai pengamalan eriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  3. Siswa belum berpikir kritis akan pentingnya kehidupan berkelanjutan: Kehidupan berkelanjutan merujuk pada upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan keberlanjutan alam dengan mengolah sampah.
  4. Siswa belum kreatif bahwa sampah bisa didaur ulang dibuatkan barang-barang 
Pendampingan/Intervensi yang Dilakukan
Intervensi yang dilakukan yaitu: Langkah-langkah implementasi proyek daur ulang sampah di sekolah:
  1. Pembentukan Tim P5: yang terdiri dari siswa, guru, dan staf sekolah yang memiliki minat dan komitmen untuk menjalankan proyek daur ulang sampah di sekolah. Tim ini akan bertanggung jawab untuk memimpin, merencanakan, dan mengkoordinasi kegiatan proyek daur ulang.
  2. Penentuan Tujuan: Menentukan tujuan yang jelas dan spesifik dari proyek daur ulang, seperti mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya daur ulang, dan menghasilkan produk daur ulang yang bermanfaat.
  3. Identifikasi Jenis Sampah: Identifikasi jenis sampah yang dihasilkan di sekolah: sampah organik dan non-organik, plastik, kertas, logam, dan lain-lain.
  4. Penentuan Sistem Pengumpulan: Menentukan sistem pengumpulan sampah yang efektif. Misalnya, tempat sampah terpisah untuk masing-masing jenis sampah, pengumpulan langsung dari kelas ke area pengumpulan sampah, dan sebagainya.
  5. Pelatihan dan Edukasi: Memberikan pelatihan dan edukasi kepada siswa, guru, dan staf sekolah tentang manfaat daur ulang dan cara memilah sampah dengan benar. Hal ini penting untuk memastikan program daur ulang berjalan dengan baik.
  6. Penentuan Tempat dan Teknik Daur Ulang: Menentukan tempat dan teknik daur ulang yang sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan di sekolah: komposter untuk sampah organik, tempat daur ulang plastik, dan lain-lain.
  7. Implementasi Program Daur Ulang:. 
  8. Evaluasi dan Perbaikan: Evaluasi program daur ulang secara berkala untuk memastikan program berjalan dengan baik dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan.
  9. Panen Karya P5
Dengan intervensi di atas, proyek daur ulang sampah di sekolah dapat dijalankan dengan efektif dan efisien, dan menghasilkan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Keadaan Setelah Intervensi/Pendampingan 
Dampak P5 daur ulang sampah di sekolah erbagai hasil dan dampak positif, seperti:
  1. Mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir: Dengan memilah sampah di sekolah dan mengolahnya menjadi produk daur ulang, jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dapat dikurangi.
  2. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya daur ulang: Melalui pelatihan dan edukasi tentang manfaat daur ulang, siswa, guru, dan staf sekolah dapat memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang ramah lingkungan.
  3. Menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan sehat: Dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan sekolah, lingkungan sekolah dapat menjadi lebih bersih dan sehat.
  4. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa: Dengan membuat produk daur ulang, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka dalam hal pengolahan sampah menjadi barang yang bermanfaat.
  5. Menghemat biaya: Dengan mengolah sampah menjadi produk daur ulang, sekolah dapat menghemat biaya untuk pembelian bahan-bahan baru.
  6. Menjadi contoh bagi masyarakat sekitar: Dengan mengimplementasikan proyek daur ulang sampah, sekolah dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk memulai program daur ulang di rumah dan lingkungan mereka.
  7. Dampak positif yang dihasilkan dari implementasi proyek daur ulang sampah di sekolah dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang.
  8. Terciptanya hubungan yang semakin erat antara sekolah dan para orang tua/wali dengan adanya festival Panen P5.
  9. Munculnya kreatifivitas di bidang seni dan budaya seperti; seni tari, seni tata boga, puisi dan lainnya.




Visitasi Akreditasi Hari Pertama di SDN Mirat II

          SDN Mirat II Kecamatan Leuwimunding menjadi pusat perhatian Tim Asesor BAN PDM Provinsi Jawa Barat dengan dilaksanakannya visitasi...